Gibran dan Selvi di pelaminan, sederhana dan merakyat
|
BARU pertama kali ini seorang Presiden RI mantu sebagai
saksi pernikahannya adalah Ketua Rt dan
melibatkan tukang becak, tukang cukur, pedagang pasar serta memberikan
kesempatan warga Solo dan lainnya untuk menghadiri/menyaksikan pernikahan
Gibran Rakabuming Raka dengan Selvi Ananda. Para undangan
disediakan berbagai macam masakan makanan khas Solo secara gratis. Para
undangan yang menghadiri pernikahan mencapai ± 9.000 orang dan
tidak diperbolehkan membawa hadiah berupa apa pun.
Pernikahan Gibran dan Selvi benar-benar merakyat dan peningset-nya hanya
berupa seperangkat alat sholat saja. Sebernarnya akan
memberikan peningset berapa pun
jumlahnya dan berupa perhiasan emas, uang atau apa pun bisa-bisa saja.
Tetapi hanya berupa seperangkat
alat sholat saja sudah cukup. Itu menunjukkan
kesederhanaan dan memberi contoh pada masyarakat terutama para pejabat
negara di negeri tercinta ini.
Pernikahan yang sederhana itu apakah untuk kepentingan politik dan untuk menarik simpati rakyat saja ?
Bisa-bisa saja demikian.
Tapi faktanya
memang seperti itu, sederhana
dan merakyat. Bila dikatakan hanya untuk kepentingan politik dan lips service saja,
mengapa presiden-presiden kita sebelumnya
tidak ada yang melakukan hal seperti itu untuk menarik
simpati rakyat ? Seharusnya sebagai presiden
yang dipilih langsung oleh rakyat setiap langkah, kegiatan
ataupun berupa apa saja, lebih-lebih mantu,
ya memang harus seperti itu, sederhana dan merakyat.
Namanya kader PDIP,
Presiden RI yang satu ini memang cerdik, cerdas,
mengetahui keinginan masyarakat, bisa mengambil hati rakyat. Hal ini juga mengingat Joko Widodo masih satu kali menjabat Presiden
RI, sehingga sangat berkepentingan untuk memikirkan ke depannya
sebagai Presiden RI untuk yang kedua kalinya. Sehingga setiap kesempatan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya biar tetap dikatakan merakyat, pandangan miring
apa pun tidak akan dipedulikan,
yang terpenting masyarakat senang. Salahnya
sendiri presiden yang lain tidak melakukan
hal seperti itu. Kenyataannya sebagian besar masyarakat menanggapi positif,
senang, gembira dan berhasil. Rakyat kecil merasa diperhatikan/dipedulikan.
Kader PDIP yang satu ini memang hebat dan
perlu dicontoh oleh para politikus dan pejabat lainnya.
Biasanya bila petinggi politik atau pejabat mantu atau mempunyai hajat lainnya
berlomba-lomba tampil glamour/mewah.
Untuk saksi nikah saja biasanya melibatkan
wapres atau pejabat penting lainnya dan yang
diundang pun hanya orang-orang tertentu yang
berduit atau konglomerat sehingga berlomba-lomba memberi hadiah untuk mencari
muka atau untuk menonjolkan diri biar mendapat
perhatian. Sehingga bila ada kepentingan dapat mulus urusannya dengan
mendapat keuntungan yang sangat menggiurkan.
Joko Widodo sebagai Presiden RI yang kader
PDIP ini memang politikus handal
dan sampai sekarang belum ada
tandingannya. Ia memang hebat dalam
mengambil simpati rakyat sehingga perlu ditiru dan dicontoh oleh politikus
lainnya. Dalam pernikahan Gibran dan Selvi walaupun tidak
disumbang/dikado oleh para undangan tetapi belum tentu Jokowi
mengeluarkan dana sendiri. Bisa saja secara diam-diam lewat belakang
sejumlah pihak memberikan dana yang cukup besar untuk
biaya pernikahan anak Jokowi tersebut. Tetapi
yang penting tidak ada yang tahu dan tidak bisa dibuktikan oleh siapa pun, termasuk oleh KPK. Kalaupun benar
demikian, itu
namanya kelihaian, kecerdikan dan kecerdasan sang kader PDIP yang bernama Jokowi. Seandainya kecurigaan itu benar adanya, itu namanya
permainan yang cantik dan masyarakat tidak akan peduli yang penting hajatannya nampak sederhana dan merakyat.
Dan memang pernikahan putra Jokowi
tersebut berlangsung dengan sederhana tapi meriah dengan
melibatkan seluruh lapisan masyarakat dan yang hadir mencapai ribuan orang serta tanpa membawa hadiah berupa apa pun.
Itulah yang membuat bangga masyarakat
dan dianggap sebagai suri tauladan bagi para pejabat di negeri tercinta ini. Selamat dan sukses, Pak Jokowi. web majalah fakta / majalah fakta online
Oleh :
Imam Djasmani.
Kepala
Perwakilan Majalah FAKTA Jawa Timur
No comments:
Post a Comment