Walikota Beri Penghargaan Kejari Surabaya Dan Kejari Tanjung Perak
‘’Saya mengucapkan
terima kasih sudah dibantu selamatkan aset-aset pemkot’’.
|
WALIKOTA
Surabaya, Ir Tri Rismaharini, memberikan penghargaan kepada Kejaksaan Negeri
(Kejari) Surabaya dan Kejari Tanjung Perak di Balai Kota Surabaya, Jumat (21/7).
Penghargaan tersebut diterima Kepala Kejari Surabaya, Didik Farkhan, dan Kepala
Kejari Tanjung Perak, Muhammad Rawi. Penghargaan dari walikota ini tidak lepas
dari peran Kejari Surabaya dan Kejari Tanjung Perak yang selama 2017 ini telah
banyak membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menyelamatkan
aset-asetnya. Termasuk juga membantu di persidangan terkait sengketa aset.
“Saya memberikan penghargaan ini karena
Kejari Surabaya dan Kejari Tanjung Perak sudah banyak membantu pemkot untuk
selamatkan aset-asetnya. Apalagi besok Hari Jadi Korps Adhyaksa. Momentum ini
yang kami gunakan. Penghargaan ini atas nama Pemkot dan juga warga Surabaya,”
tegas walikota.
Walikota perempuan pertama di
Kota Surabaya ini mengaku sempat frustrasi dengan permasalahan tanah aset pemkot
yang rumit untuk diusut. Itu karena waktu terjadinya jauh sebelum dirinya
menjabat walikota. Termasuk juga kepala dinas terkait yang sekarang menjabat.
Walikota mencontohkan sengketa dengan Yarsis yang terjadi pada tahun 1996
silam. “Saya sempat agak frustrasi masalah tanah yang sulit diusut karena bukan
zaman saya dan kepala dinasnya. Kami minta bantuan karena kejaksaan itu juga
pengacara negara. Karenanya, saya mengucapkan terima kasih sudah dibantu
selamatkan aset-aset pemkot. Saya kira warga Surabaya juga akan menyampaikan
terima kasih,” sambung walikota.
Selama tahun 2017 ini, kejari
telah membantu Pemkot Surabaya mendapatkan aset dan dana senilai Rp 171,6 milyar.
Aset dan dana segar yang masuk kas daerah itu diperoleh melalui penyelesaian
beberapa sengketa perdata antara pemkot dengan beberapa pihak. Berdasarkan data
di Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah Kota Surabaya, keberhasilan Jaksa
Pengacara Negara (JPN) Kejari Surabaya diawali ketika berhasil menyelesaikan
sengketa tanah pemkot di Kendangsari sehingga pemkot mendapat uang sewa Rp 9,1
milyar. Kemudian di tanah Indragiri 4 mendapat Rp 5,6 milyar. Lalu sengketa
dengan Yarsis diselesaikan JPN sehingga pemkot mendapatkan aset tanah senilai
Rp 41 milyar.
Masih soal sengketa tanah,
selanjutnya JPN membantu penyelesaian dengan PT Rungkut Megah Raya di Kelurahan
Kalirungkut sehingga pemkot mendapat Rp 237, 6 juta, dan di Kelurahan Panjang
Jiwo mendapat Rp 242,5 juta. Selanjutnya tanah di Jalan Raci mendapat sebesar
Rp 175, 3 juta. Di Jalan Upajiwa mendapat Rp 3,6 M setahun. Kemudian
penyelesaian sengketa dengan PT Kartika Kusuma Internusa (KKI) di Kelurahan
Kebraon diperoleh aset senilai Rp 30,4 milyar. Dan, terakhir penyelesaian sewa
PT AJB Bumi Putera sebesar Rp 82,34 milyar.
Kepala Kejari Surabaya, Didik
Farkhan, mengaku bangga dengan apresiasi yang diberikan oleh Walikota Surabaya.
Menurutnya, sudah menjadi tugas bagi Jaksa Pengacara Negara Kejari Surabaya
untuk membantu pemkot dalam penyelamatan aset-asetnya. “Kami berusaha untuk
membantu pemkot karena itu tugas kami sebagai jaksa pengacara negara. Selama
ada kaitan dengan wilayah tugas kami, kami konsisten membantu,” jelas Didik
Farkhan.
Meski sudah ada beberapa aset pemkot
yang telah berhasil diselamatkan, Didik menyebut masih ada pekerjaan rumah
(penyelamatan aset) yang masih harus diselesaikan. Di antaranya Gelora
Pancasila dan tanah aset SDN Ketabang.
Kepala Kejari Tanjung Perak,
Muhammad Rawi, mengungkapkan, terkait dengan penyelamatan aset pemkot, pihaknya
telah berhasil menyumbang kas daerah Pemkot Surabaya sebesar Rp 6 miliar atas
aset pemkot di Sumber Rejo. "Kami melakukan pendampingan. Progresnya,
untuk nilai aset di Dupak Rp 18 miliar lebih, TPA Benowo Rp 135 miliar lebih
dan yang di Pakuwon Sumber Rejo yang berhasil kita sumbangkan baru Rp 6 miliar.
Total keseluruhan Rp 160 miliar lebih," ujar Rawi. (Rilis)
No comments:
Post a Comment