LURAH DAN KEPALA KAMPUNG DIMINTA
MEMBUAT
PROGRAM PRIORITAS YANG MENYENTUH KEPADA RAKYAT
Walikota
BTM menegaskan bahwa Pemkot Jayapura akan terus melakukan pembangunan di segala
bidang baik fisik maupun non fisik.
|
PEMERINTAH Kota Jayapura
kembali menggelar kegiatan sehari bersama masyarakat di Distrik Heram dalam
rangka Bulan Kemerdekaan dan HUT RI Ke-72 tahun, Selasa (8/8). Di momen
tersebut, Walikota DR Benhur Tomi Mano MM (BTM) melakukan berbagai kegiatan
yang diawali dengan peresmian satu unit rumah layak huni untuk keluarga Yacob
Tabuni yang berdomisili di RT 02 RW 02 Kelurahan Yabansai. Pembangunan rumah tersebut bersumber
dari Dana Pembangunan dan Pemberdayaan Kampung (DP2K).
Sesuai
dengan laporan Kepala Kelurahan Yabansai, Anace Kaigere, biaya yang digunakan
untuk pembangunan rumah layak huni tersebut sebesar Rp 150 juta dan juga
swadaya dari masyarakat setempat berupa bantuan material pembangunan dan
tenaga.
Setelah
itu dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung sekolah Minggu
Gereja Kristen Injil Jemaat Eben Heazer Yoka di Kelurahan Waena yang bersumber
dari Alokasi Dana Kampung Yoka Tahun 2017 sebesar Rp 500 juta.
Kepala
Kampung Yoka, Antonius Mebri, mengakui anggaran pembangunan berasal dari dana
alokasi kampung sebesar Rp 500 juta dan swadaya jemaat gereja berupa material
bangunan.
Terkait
hal ini, dalam arahannya, Walikota BTM berjanji akan memberikan bantuan dana
sebesar Rp 150 juta beserta bantuan material untuk pembangunan gedung gereja
tersebut.
Peletakan
batu pertama ini dilakukan oleh perwakilan gereja dari GKI Klasis Sentani,
Walikota BTM dan Ondoafi Yoka.
Masih
pada momen yang sama, Walikota BTM meresmikan ruang pertemuan atau Sekretariat
Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) Kelurahan Waena yang berlokasi tepat
di samping kantor lurah setempat.
Kepala
Kelurahan Waena, Kundrat Tukayo, melaporkan bantuan yang diberikan bersumber
dari dana pemberdayaan kampung dan kelurahan tahun 2017 serta dana Program
Nasional Pemberdayan Masyarakat (PNPM) Mandiri atau Prospek tahun anggaran
2016.
Walikota
juga berkesempatan menyerahkan bantuan barang secara simbolis bertempat di Kantor
Distrik Heram, yang bersumber dari program strategis pembangunan ekonomi dan
kelembagaan kampung/kelurahan (Prospek) tahun anggaran 2016 yang diberikan ke
penerima manfaat. Di antaranya, bantuan untuk jualan pinang kepada Ibu Dina
Bekaway dari Kelurahan Hedam, bantuan untuk jualan kue kepada Nona Juliana Yoku
dari Kelurahan Waena, bantuan untuk jualan pulsa m-kios kepada Ibu Emy Modouw dari
Kelurahan Yabansai dan bantuan untuk jualan sirup kepada Ibu Ribka Olua dari
Kampung Yoka.
Sedangkan
penyerahan bantuan barang dari dana DP2K kepada Ibu Flora Deda dari Kelurahan
Hedam berupa bantuan PMT dan timbangan posyandu dan kepada Ibu Wasty Imbiri dari
Kelurahan Waena berupa bantuan unit untuk timbangan posyandu serta penerimaan
seragam baju batik Polisi Masyarakat (Polmas) kepada perwakilan, Bapak Paulus
Samay.
Walikota
menegaskan bahwa Pemkot Jayapura akan terus melakukan pembangunan di segala
bidang baik fisik maupun non fisik. “Kemajuan-kemajuan pembangunan di Kota
Jayapura sudah kita rasakan pada 5 tahun pertama, sehingga rakyat masih
memberikan kepercayaan kepada saya untuk melanjutkan lima tahun ke depan,”
tegasnya.
Namun
diakuinya jika pada periode pertama pembangunan belum begitu merata di segala
bidang, maka pada periode kedua ini akan diselesaikan. Untuk itu, sebagai wujud
nyata kepedulian Pemkot Jayapura terhadap rakyatnya sehingga ada kedekatan antara
masyarakat dan pemerintah maka momen seperti ini perlu dilakukan.
Walikota
juga mengatakan, pemerintah menyiapkan dana yang cukup besar 5 tahun lalu yang
diprogramkan melalui dana untuk kelurahan kampung (DP2K) sebesar Rp 250 juta.
Karena itu, Lurah dan Kepala Kampung diminta membuat program prioritas yang
menyentuh kepada rakyat seperti perumahan, jalan lingkungan, drainase, membantu
koperasi simpan pinjam serta membantu pemuda yang ada di wilayah kerja
masing-masing dengan dana tersebut.
“Nanti
di tahun 2018 mendatang akan dilakukan evaluasi apakah dana tersebut akan
ditambah Rp 50 juta menjadi Rp 300 juta atau masih tetap Rp 250 juta. Karena
setiap program dilakukan evaluasi apakah ada dampak dan manfaatnya kepada
masyarakat,” sambungnya.
Dana
pemberdayaan distrik juga setiap tahun diberikan sebesar Rp 900 juta kepada 5
distrik dan mereka juga menyusun program berdasarkan prioritas pembangunan di
wilayah kerjanya itu sesuai kebutuhan masyarakat. “Nantinya juga akan dilakukan
evaluasi penggunaan dana tersebut. Jika evaluasi dana tersebut bermanfaat maka
dana Rp 900 juta itu akan ditambah Rp 100 juta menjadi Rp 1 miliar,” janji
Walikota BTM.
Pemkot
juga memberikan bantuan dana Rp 25 juta dalam bentuk bahan-bahan bangunan
kepada masyarakat yang membutuhkan. “Program saya lewat Dinas PU 5 tahun
pertama di kampung dan di kota kita bangun rumah-rumah masyarakat layak huni
dan 5 tahun berikutnya akan terus diprogramkan dengan tidak melihat siapa orang
itu,” tukasnya. (Ist)
No comments:
Post a Comment