![]() |
web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks |
Wednesday, March 29, 2017
ANEKA BERITA
SKPD PEMKAB GARUT
LECEHKAN INSTRUKSI BUPATI
SATUAN Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan
pemerintahan Kabupaten Garut melecehkan instruksi bupati selaku kepala daerah.
Pasalnya, bupati telah mengintruksikan (2/9) bahwa seluruh SKPD di Garut harus
melanjutkan langganan koran maupun majalah, sedangkan SKPD- SKPD di Garut masih
ada yang membangkang tidak mengindahkan instruksi atau perintah seorang pejabat
nomor satu di Garut tersebut.
Memang,
SKPD yang membangkang dari instruksi bupati itu menjadikan dasar pertimbangannya
untuk menghentikan berlangganan koran dan majalah tersebut kepada Peraturan
Menteri Keuangan No. 125/ PMK.07/2016 tanggal 16 Agustus 2016.
Kegaduhan
akibat diputusnya berlangganan semua media harian, mingguan dan bulanan oleh
SKPD-SKPD itu membuat Koordinator Solidaritas Jurnalis Garut, Iyus Farhan
Maulana, merasa geram dan angkat bicara. “Ulah SKPD menghentikan berlangganan media
itu sama dengan memiskinkan seluruh insan pers di Garut”.
Maka,
pada hari Kamis (8/9) sekitar 150 insan pers mendatangi gedung DPRD Kabupaten
Garut mendesak agar bupati bertanggung jawab atas alasan tidak memberikan
perintah/instruksi kepada SKPD untuk menghentikan langganan koran maupun majalah
yang beredar di Garut.
“Kami
seluruh wartawan di Garut meminta pertanggunganjawaban bupati agar SKPD yang
menghentikan langganan koran maupun majalah diberi perhatian”.
Saat
itu Ketua Komisi A DPRD Garut, H Alit Suherman SPd, dan dari pihak pemerintahan
yang mewakili bupati, Asisten Sekda Garut, Drs H Jajat Darajat Si, dan Kepala
Dinas Komunikasi dan Informasi Garut, Drs H Dikdik Hendrajaya MSi, pada dasarnya
menerima aspirasi dari para wartawan yang akan disampaikan kepada bupati yaitu
1. Bupati Garut menginstruksikan kepada seluruh SKPD di lingkup Pemerintah Kabupaten
Garut agar tidak menghentikan berlangganan media cetak koran dan majalah. 2.
Instruksi Bupati Garut agar dibuat tertulis dan disampaikan kepada seluruh SKPD
di lingkup Kabupaten Garut. 3. Adanya peningkatan sinergitas antara Pemerintah
Kabupaten Garut dengan rekan media/wartawan selaku fungsi control social.
Ketua
Komisi A DPRD Kabupaten Garut mengharapkan agar ada keputusan yang bisa
dipertanggungjawabkan terkait dengan adanya surat edaran beberapa SKPD yang menolak
berlangganan koran/majalah tersebut. (F.542) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
ANEKA BERITA
WARGA KARISMA
RESIDENCE TUJUH BELASAN DAN KURBANAN
DALAM rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia
yang ketujuh puluh satu, warga Karisma Residence RW 13 masuk wilayah Desa
Cimanganten, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.
Antusias warga mengadakan beberapa jenis perlombaan terutama anak-anak Sekolah
Dasar dan Sekolah Menengah Pertama dengan lomba cerdas cermat, materinya
sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang dilakukan oleh para pejoang bangsa
Indonesia untuk mengusir penjajah dari tanah Indonesia yang tercinta ini.
Menurut
Andi M Afandi, Ketua Pelaksana HUT RI Ke-71, lokasi yang dituju dalam
pelaksanaan perlombaan adalah daerah Cilopang, 3 km sebelah barat kota Garut, Daerah
tersebut adalah daerah ekploitasi pasir gunung/darat. Meski telah ada larangan
dari orang nomor satu di Garut, namun FAKTA melihat masih hilir-mudik truk-truk
besar pengangkut pasir dari lokasi Cilopang. Meski demikian FAKTA tidak
memperhatikan masalah ekploitasi pasir tapi fokus pada acara perlombaan dari
mulai anak-anak, laki-perempuan, ibu-ibu dan bapak-bapak seusia manula.
Menuju
lokasi lomba di Cilopang, fasilitas infrastruktur terutama jalan memang telah diaspal
yang dibangun oleh pemerintah, namun sampai di lokasi lomba masih dalam keadaan
rumput, tanah lumpur dan kotor.
Sebenarnya daerah tersebut (Cilopang) bukan untuk wisata tapi untuk kegiatan-kegiatan
berkemah pramuka dan pelatihan peluncuran yang dikelola pihak swasta. Tempat
tersebut dilengkapi dengan basecamp dan beberapa honai beratap daun alang-alang.
Apabila akan menggunakan daerah Cilopang harus menguras kantong sebesar Rp 4
juta dengan fasilitas disediakan permainan-permainan pukul bantal di atas
kolam, tempat-tempat makan bersama keluarga.
Warga
Karisma Residence ketika mengunjungi daerah Cilopang menggunakan kendaraan
beroda empat dan beroda dua/motor dengan keadaan lancar, baik saat di lokasi dan di perjalanan.
Sedangkan
dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha, Panitia Kurban, H Ridas
Sultansyah, kepada Andris Sutresna dari FAKTA mengatakan tak ubahnya dengan
saat merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia Ke-71, warga Karisma dan tetangga antusias
dalam merayakan Idul Adha 1437 H.
“Alhamdullilah
qurban di Perum Karisma belum berubah dari tahun yang lalu di mana sapi qurban
35 ekor dan domba 1 ekor. Sedangkan tahun 2016 ini domba 2 ekor dan sapi tetap 35
ekor”.
Menurut
Ketua Panitia Qurban, Saebul, tahun 2016 ini korban sapi 35 ekor dan domba 2
ekor. Sedangkan daging yang dikirimkan dan diterima oleh warga RW 13 sebanyak
150 ganting, RW 09 sebanyak 175 ganting, RW 01 sebanyak 125 ganting.
Sementara
Riky Firmansyah selaku Sekretaris RW 13
dan Panitia Kurban 1437 H sangat
memperhatikan masyarakat penerima daging kurban karena dihawatirkan tidak
sesuai kupon yang telah diberikan dengan daging yang telah disediakan di kantong
plastik. Namun kehawatiran dan kecemasan itu terurai sehingga muka Riky berubah
gembira soalnya setelah seluruh warga yang berhak menerima daging kurban
tertutupi. (F.542) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
ANEKA BERITA
BUPATI MKP PIMPIN
APEL PENGAMANAN PILKADES SERENTAK 2016
BUPATI Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa (MKP),
memimpin langsung apel gelar pasukan pengamanan pelaksanaan Pilkades (Pemilihan
Kepala Desa) serentak tahun 2016, Selasa sore, 20 September 2016, di lapangan
Stadion Gajah Mada, Mojosari.
“Pilkades adalah cermin demokrasi
paling dekat dengan masyarakat, di mana akan dipilih pemimpin desa untuk enam
tahun ke depan. Pilkades serentak tahun 2016 dilaksanakan oleh 39 desa pada 15
kecamatan. Ada 7 desa berada pada wilayah hukum Polres Kota Mojokerto, dan 32
desa pada wilayah hukum Polres Kabupaten Mojokerto. Dari 39 desa, sebanyak 36 desa
melakukan pemungutan suara Rabu esok atau tanggal 21 September 2016, dan 3 desa
sisanya pada tanggal 29 September 2016. Desa Puri, Kecamatan Puri, akan
menyusul di tanggal 10 Oktober 2016,” jelas bupati.
Personel aparat yang diterjunkan
untuk pengamanan pilkades wilayah hukum Kabupaten Mojokerto tahun 2016 sendiri
terdiri dari 75 personel dari Polres Lamongan, Sidoarjo 80 personel, Jombang 95
personel, Gresik 37 personel, Kabupaten dan Kota Pasuruan masing-masing 50
personel, Sat Brimob Polda Jawa Timur 100 personel, dan dari wilayah Kabupaten
Mojokerto 408 personel.
Dalam apel yang dipimpin oleh Kasat
Sabhara AKP Bambang Sujatmiko selaku Komandan Apel dan Kabag Ren Kompol
Sugianto selaku Perwira Apel ini, bupati juga menyampaikan apresiasi tinggi
kepada jajaran kepolisian, TNI, Satpol PP dan Linmas yang telah berkontribusi
besar dalam pengamanan wilayah pemungutan suara.
“Saya mengucapkan terima kasih
kepada seluruh personel pengamanan yang menjaga keamanan dan kondusifitas
daerah pemungutan suara. Mohon agar tetap mengawal dan mengamankan tahapan
pemilihan hingga masa tenang. Pilkades Antarwaktu yang berjalan dengan lancar
merupakan salah satu bentuk kesuksesan pengamanan oleh pasukan. Pemetaan
wilayah juga telah disusun, saya minta untuk desa dengan tingkat kerawanan
tinggi harus diberi perhatian ekstra. Siapkan langkah preventif untuk
meminimalisir ancaman yang mungkin bisa menghadang di depan,” imbau bupati.
Hadir juga dalam apel ini Wakil
Bupati Mojokerto, Pungkasiadi, Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto, Herry
Suwito, Kapolres Mojokerto, AKBP Boro Windu Danandito, Kapolresta Mojokerto,
AKBP Nyoman Budiarja, Dandim 0815, Kajari, SKPD serta Forkopimcam dan
Forkopimda Kabupaten Mojokerto. (F.325) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
ANEKA BERITA
REKAM E-KTP DI
KABUPATEN MOJOKERTO HAMPIR TUNTAS
RENCANA Menteri Dalam Negeri (Mendagri),
Tjahjo Kumolo, yang akan memperpanjang tenggang waktu perekaman Kartu Tanda
Penduduk elektronik (e-KTP) hingga pertengahan 2017 tak berpengaruh bagi Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Mojokerto. Sebab warga
Kabupaten Mojokerto yang merekam e-KTP sudah hampir tuntas secara keseluruhan.
Dari
18 kecamatan yang ada di Kabupaten Mojokerto, memang masih menyisakan tiga
kecamatan yang belum didatangi petugas untuk melakukan perekaman e-KTP. Tapi,
20 ribu dari 32 ribu jiwa penduduk yang wajib KTP sudah selesai melakukan
perekaman e-KTP.
Kepala
Dispendukcapil Kabupaten Mojokerto, Bambang Eko Wahyudi, mengatakan, pemerintah
menargetkan perekaman e-KTP selesai pada 30 September 2016. "Tapi ternyata
ditunda sampai 2017, namun dari 32 ribu penduduk Kabupaten Mojokerto yang belum
melakukan perekaman, 20 ribunya sudah melakukan perekaman e-KTP,"
ungkapnya, Rabu (21/9).
Bambang
juga menjelaskan, setiap hari pihaknya bisa melayani 600 hingga 1.000 penduduk
yang akan melakukan perekaman e-KTP. Ia mengaku memang sempat kehabisan
blangko, dan harus meminjam Kabupaten Jombang, namun itu setelah dilakukan
konsultasi ke pusat. Meski demikian, target perekaman sudah hampir memenuhi.
Dengan
ditundanya dateline perekaman e-KTP
sampai pertengahan 2017 mendatang, pihaknya menargetkan sisa tersebut bisa
dipenuhi sebelum dateline. Penggunaan
e-KTP sendiri digunakan untuk mengantisipasi penggunaan kartu identitas ganda
dan pemalsuan sehingga diharapkan data warga sebagai pemilih dalam pemilu tak
lagi bermasalah. (F.325) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
ANEKA BERITA
NIKMAT MEMBAWA
SENGSARA
KENIKMATAN sesaat membawa dua sahabat, Alamsyah
alias Alam Bin Joni Edison, warga Jalan Ratu Sianom Lr Langgar Kelurahan 3 Ilir,
Kecamatan Ilir II, Kota Palembang, dan Agus Alferdo alias Edi Bin Pulung, warga
Jalan Veteran Sungai Bending 9 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Kota Palembang,
Sumatera Selatan, harus mendekam di balik jeruji besi selama 4 tahun 6 bulan
dan denda sebesar Rp 800 juta. Dan, apabila tidak mampu membayar pidana
tambahan diganti dengan pidana penjara selama 6 bulan penjara.
Keputusan
hakim tersebut lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) M Arief
Budiman SH yang menuntutnya selama 5 tahun penjara dan denda Rp 800 juta karena
terdakwa secara sah dan meyakinkan telah memiliki narkotika jenis sabu seberat
0,235 gram. Berdasarkan berita acara pemeriksaan Labotorium Kriminalistik
No.LAB. 1861/NNF/2016 tanggal 29 Juni 2016 dengan kesimpulan bahwa barang bukti
kristal putih yang dimiliki terdakwa Alamsyah alias Alam Bin Joni Edison dan
terdakwa Agus Alferdo Bin Pulung mengandung Metanfetamina yang terdaftar
sebagai golongan 1 No. 61 pada lampiran UU RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
Dan,
kedua terdakwa telah melanggar secara sah dan meyakinkan melakukan tindak
pidana tanpa hak atau melawan hukum memiliki narkotika golongan 1 bukan tanaman
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 112 ayat 1 UU No. 35 Tahun
2009 jo pasal 132 ayat 1 UU RI No. 35
Tahun 2009.
Kejadian
tersebut terungkap di persidangan berawal saat saksi Heriyanto bersama saksi
Hendra Gunawan dan saksi Yayat yang merupakan anggota polisi dari Polsek Ilir Timur
II Palembang sedang giat melaksanakan patroli rutin di wilayah hukum Polsek
Ilir Timur II. Pada saat di Jalan Mangku Bumi Lr Jadi Kelurahan 3 Ilir, saksi
melihat terdakwa Alamsyah dan terdakwa Agus sedang duduk di dekat sepeda motor
Yamaha Mio J BG 14 JU APO yang dikendarai terdakwa Alamsyah dan Agus. Kemudian
saksi Hariyanto Cs mendekati para terdakwa dan melakukan pemeriksaan. Saat dilakukan
pemeriksaan ditemukan 1 paket narkotika jenis sabu yang dibungkus plastik
bening transparan yang berada dalam box motor bagian sebelah kiri. Sedangkan
pada terdakwa Agus ditemukan 1 buah kotak rokok merek Gudang Garam Surya yang
berisi 7 bungkus plastik klip bening kosong, pipet dan seperangkat alat hisap
sabu dan korek api gas dipegang di tangan sebelah kanan terdakwa Agus.
Setelah diadakan interogasi terhadap kedua
terdakwa, mereka mengakui barang bukti tersebut milik terdakwa Alamsyah yang
merupakan narkotika jenis sabu berikut alat hisapnya. Padahal para terdakwa
tidak berhak memiliki, menyimpan dan mengusai narkotika jenis sabu dan tidak
berwenang. Kemudian para terdakwa dan barang bukti yang disita langsung dibawa
ke Polsek Ilir Timur II dan diamankan di antaranya 1 paket sabu 0,48 gram, 7
buah plastik bening, alat hisap bong, pirek, pipet, korek api gas, 1 kotak
rokok Surya yang menurut putusan hakim dirampas untuk dimusnahkan. Sedangkan satu
buah motor Mio J Nopol BG 14 JU APO dikembalikan kepada yang berhak. (F.601) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
SULUT RAYA
KINI TOMOHON MAKIN
PANAS
![]() |
Walikota Tomohon, Jimmy F Eman SE Ak.
|
ANDA pasti sering mendengar orang berkata,“Panas
banget ya hari ini”. Sementara di media sosial, Anda pasti sering membaca
kalimat,“Panasnya Puuuol” atau “Panasnya Ruarrr Biasa”. Tidak salah, fakta
memang menunjukkan bumi terus mengalami peningkatan suhu. Kondisi ini biasa
disebut pemanasan global atau global
warming. Pemanasan global merupakan suatu proses meningkatnya suhu rata-rata
lapisan atmosfer, laut, dan daratan di bumi.
Di
Sulawesi Utara, khususnya Kota Manado, suhu bisa menembus hingga kisaran
30-33°C. Suhu yang sudah pasti tidak nyaman bagi manusia. Padahal dulu, suhu
rata-rata hanya di kisaran 20-21°C. Fenomena ini juga dirasakan warga Kota
Tomohon yang berada di pegunungan. Bahkan di saat cuaca panas, suhu di Kota
Tomohon bisa mencapai kisaran 30°C.
Sekadar
diketahui, Kota Tomohon merupakan salah satu daerah otonom yang ada di Provinsi
Sulawesi Utara. Kota ini berada pada ketinggian 400 - 1.500 meter dari
permukaan laut, sehingga kondisi suhu udaranya relatif lebih rendah dibanding
daerah lain. Hal ini pula yang membuat Tomohon sering disebut Kota Sejuk.
Tapi
itu masa lalu (dulu), berbeda dengan sekarang. Kota Tomohon kini tak lagi sejuk.
Faktanya, di saat cuaca panas, suhu Kota Tomohon bisa mencapai level 30°C. Suhu
yang tidak masuk kategori sejuk. Dulu, di Kota Tomohon lumrah melihat orang
pakai jaket di siang bolong. Tapi sekarang, pemandangan itu hanya bisa ditemui
di malam hari. Kondisi ini bukan semata dampak dari pemanasan globlal, tetapi
perkembangan Kota Tomohon sendiri ikut memberi kontribusi.
Dulu,
masih sedikit kendaraan bermotor lalu-lalang. Tapi sekarang, macet akibat
padatnya kendaraan di ruas jalan Tomohon, sudah menjadi pemandangan biasa.
Dulu, tempat penginapan yang biasa disebut cottage
dan resort masih bisa dihitung dengan
jari. Tapi sekarang, di mana-dimana ada cottage
dan resort. Bahkan di sepanjang ruas
jalan Tomohon-Manado, yang kondisinya dikelilingi tebing dan jurang, kini padat
dengan bangunan.
Kondisi
ini diperparah oleh kebijakan pemerintah setempat yang beberapa tahun terakhir
gencar mendatangkan pemilik modal untuk membangun sektor pariwisata. Alhasil,
atas nama pembangunan pariwisata, bukit-bukit yang dulunya hijau dan asri
disulap menjadi bangunan.
Satu
contoh pembangunan lokasi wisata bukit Wawona, Rurukan, Kecamatan Tomohon
Timur, yang sempat memicu kontroversi. Judie Turambi, pemerhati lingkungan
hidup, mengatakan, ada kesalahan prosedur yang dilakukan pengembang lokasi
wisata Bukit Wawona. Pertama, pembangunan sudah lebih dulu dijalankan, padahal
belum melengkapi perizinan, terutama analisa mengenai dampak lingkungan (amdal).
Tindakan cacat prosedural ini melanggar UU nomor 32 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Selain
itu, kata Turambi, di lokasi sekitar pembangunan ada empat mata air yang bisa
terancam kelestariannya, yakni mata air Teteneman, Pasu Tuwang, Pasong dan
Mezel.
"Lokasi
kemiringan di bukit Wawona juga diperkirakan 40-45 derajat, sehingga sebelum
mengawali pembangunan seharusnya sudah punya amdal dulu," kata dia.
Atas
dasar itu, Judie Turambi akhirnya melaporkan pihak pengembang ke Polres Tomohon
karena membangun tanpa mengantongi izin. Alih-alih kena sanksi, pengembang
Bukit Wawona justru diback-up penuh
oleh Pemerintah Kota Tomohon di bawah kepemimpinan Walikota Jimmy F Eman SE Ak.
Hanya dengan hitungan singkat, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Tomohon
mengeluarkan rekomendasi izin lingkungan atas pembangunan wisata Bukit Wawona.
Keputusan
itu, menurut Kepala BLH Tomohon, Lily Solang, diambil setelah dokumen Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan ( UPL) disetujui
oleh tim penilai BLH. "UKL dan UPL sudah disetujui dan rekomendasi izin
lingkungan sudah dikeluarkan," ujar Lily Solang pada medio April 2016.
![]() |
Obyek wisata Bukit Wawona.
|
Tahun
lalu (2015), ketika Indonesia dilanda badai El Nino, gejala alam yang ditandai dengan meningkatnya
suhu permukaan laut, para peneliti dari berbagai lembaga mengukur suhu panas
bumi. Hasilnya, 2015 tercatat sebagai tahun terpanas jika dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya sejak 1880-an.
NASA
(National Aeronautics and Space
Administration), NOAA (National
Oceanic and Atmospheric Administration), dan Japan Meteorogical Agency mengklaim kebenaran atas fenomena itu.
Pada enam bulan pertama tahun 2015, panas bumi kian meningkat hingga berada di
tingkat tertinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
Di
Indonesia, badai El Nino memicu kekeringan. Dampaknya, kebakaran hutan terjadi
di mana-mana, tak terkecuali Kota Tomohon yang dulu dikenal sejuk. Bahkan
Gunung Lokon yang menjadi salah satu ikon Kota Tomohon, gundul dalam sekejap
dilalap api.
Ada
beberapa penyebab mengapa suhu bumi terus meningkat. Penyebab utama sudah pasti
aktivitas manusia sendiri. Atau, dengan kata lain, kontributor terbesar
pemanasan global adalah manusia itu sendiri.
Salah
satu penyebab pemanasan globlal adalah Emisi Gas Rumah Kaca. Gas rumah kaca
adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas-gas
tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul
akibat aktivitas manusia. Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang
mencapai atmosfer akibat penguapan air dari laut, danau dan sungai.
Karbondioksida (CO2) adalah gas terbanyak kedua, yang timbul dari berbagai
proses alami seperti letusan vulkanik, pernapasan hewan dan manusia (yang
menghirup oksigen dan menghembuskan karbondioksida), dan pembakaran material
organik (seperti tumbuhan). Karbondioksida dapat berkurang karena terserap oleh
lautan dan diserap oleh tanaman untuk digunakan dalam proses fotosintesis.
Fotosintesis memecah karbondioksida dan melepaskan oksigen ke atmosfer.
Gas
Rumah Kaca yang berada di atmosfer (troposfer) yang dihasilkan dari aktivitas
manusia terutama yang berhubungan dengan pembakaran bahan bakar fosil (minyak,
gas, dan batubara), seperti pada pembangkitan tenaga listrik, kendaraan bermotor,
AC, dan lainnya. Selain itu Gas Rumah Kaca juga dihasilkan dari pembakaran dan
penggundulan hutan, serta aktivitas pertanian dan peternakan.
PBB
pernah melaporkan bahwa industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah
kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah
kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). Emisi gas rumah kaca industri
peternakan meliputi 9% karbondioksida, 37% gas metana (efek pemanasannya 72
kali lebih kuat dari CO2), 65% nitrooksida (efek pemanasan 296 kali lebih kuat
dari CO2), serta 64% amonia penyebab hujan asam. Peternakan menyita 30% dari
seluruh permukaan tanah kering di bumi dan 33% dari area tanah yang subur
dijadikan ladang untuk menanam pakan ternak.
Sehingga
PBB menyimpulkan bahwa kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah
karbondioksida (CO2), metana (CH4) yang dihasilkan agrikultur dan peternakan
(terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), nitrogen oksida (NO) dari
pupuk, serta gas yang digunakan untuk barang-barang elektronik seperti kulkas
dan pendingin ruangan (CFC).
Rusaknya
hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin
memperparah keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang
tersimpan di dalam jaringannya ke atmosfer.
Itulah
sebabnya, sejumlah negara yang terlibat dalam Protokol Kyoto terus melakukan
berbagai upaya untuk mengurangi pemanasan global melalui kebijakan-kebijakan
yang berbasis ramah lingkungan. Mulai dari penghijauan hutan, pengurangan
penggunaan CFC dan lainnya. Karena jika tidak ada upaya untuk menekan pemanasan
global, maka bumi akan semakin tidak ramah terhadap umat manusia. Bahkan, bukan
tidak mungkin, beberapa ratus tahun ke depan, manusia harus mengenakan pakaian
khusus akibat suhu bumi yang terlalu panas.
Dampak
pemanasan global mulai kita rasakan, salah satunya adalah climate change (perubahan iklim). Terjadinya banjir dan kekeringan
di wilayah yang tidak biasanya terjadi, perubahan cuaca yang sulit diprediksi,
juga mulai kita rasakan, termasuk oleh warga Tomohon yang tidak lagi merasakan
suasana sejuk seperti dulu.
Dunia
yang akan kita wariskan pada anak-cucu bakal jauh berbeda dengan dunia yang
kita tempati sekarang, jika tidak ada langkah konkrit untuk mengatasi pemanasan
global. Inilah tantangan terbesar yang sedang dihadapi umat manusia, khususnya
Tomohon yang kini terasa makin panas saja. (F.1002) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
SULUT RAYA
KADIS PU SULUT DIHARAPKAN
EVALUASI
KINERJA BIDANG BINA
MARGA
![]() |
Kepala Dinas PU Sulut, Ir J E Kenap MM.
|
KINERJA personil Bidang Bina Marga pada
kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Utara menuai
sorotan. Kadis PU Sulut, Ir E Kenap, diminta segera mengevaluasi cara kerja kepala
bidang (kabid) dan anak buahnya di Bina Marga terkait dugaan merosotnya kualitas pekerjaan berbagai proyek yang
dikelola Bina Marga yang tersebar di
berbagai daerah di Kabupaten dan Kota di Provinsi Sulawesi Utara dengan
menggunakan anggaran APBD.
Bukan
sedikit anggaran yang dikucurkan pemerintah daerah untuk dikelola pada Dinas PU
Provinsi Sulawesi Utara dalam rangka membangun infrastruktur jalan maupun
jembatan. Namun, puluhan bahkan ratusan milliar uang rakyat itu sepertinya
tidak mengalir sesuai yang diharapkan. Buktinya berbagai proyek jalan hotmix maupun
drainase yang sempat dipantau FAKTA diduga amburadul dan mengalami
keterlambatan. Kuat dugaan ini bisa saja dikarenakan kinerja PPK kurang optimal
dalam mengawasi setiap fase pekerjaan di lapangan. Begitu juga dengan kabid selaku
kuasa pengguna anggaran (KPA) yang seharusnya bertanggung jawab penuh dalam
mengawasi baik-buruknya kualitas pekerjaan di lapangan. Karena semua pencairan
proyek yang berlangsung harus diacc kabid selaku KPA.
Informasi
yang dirangkum FAKTA dari berbagai sumber jelas menunjukkan kalau proyek jalan
yang disinyalir kualitasnya di bawah standar itu adalah Rehabilitasi Berkala
Ruas Jalan Makalisung-Kombi-Toliang Oki (Seksi I-DAK) 2016, berlokasi di Minahasa
dengan nilai kontrak mendekati Rp 10 milliar. Sedangkan rekanan kontraktornya
PT JBT. Proyek rehabilitasi jalan ini disinyalir mengalami keterlambatan serta kualitas
pekerjaannya diragukan.
Selain
itu masih di daerah Minahasa, proyek Rehabilitasi Berkala Ruas Jalan
Makalisung-Kombi-Toliang Oki (Seksi II) dengan nilai proyek mendekati Rp 4 miliar
dan selaku rekanan kontraktornya adalah PT DC, kondisi pekerjaannya juga
diragukan. Pun aspek kualitasnya. Walau pekerjaan ini tepat waktu namun sudah
terlihat di beberapa titik mengalami tambalan sana-sini.
Masih
dengan proyek jalan hotmix di Bina Marga, pada tahun 2015 lalu peket hotmix
pada ruas jalan Mapanget-Molas dengan anggaran mendekati Rp 5 miliar, rekanan
kontraktornya PT MA, terkesan asal jadi. Baru beberapa bulan saja sudah retak
di beberapa titik. Aneh bin ajaib, untuk memperbaiki retak yang ada rekanan
menambal jalan hotmix ini tidak menggunakan alat berat. Hingga terkesan tambal
asal-asalan. Buktinya, kalau kita melewati jalur ruas jalan ini dan jika kita mengendarai
kendaraan roda dua akan terasa seperti menunggang kuda.
Lain
pula dengan drainasenya. Proyek drainase jalan Mapanget-Molas (Seksi I-Manado)
dengan anggaran hampir Rp 1 milliar dilaksanakan oleh CV OL, pekerjaannya terkesan
terburu-buru. Diduga campuran dan teknis pelaksanaannya diragukan aspek
kualitasnya.
Sementara
itu Kepala Dinas PU Sulut, Ir J E Kenap MM, saat ditemui FAKTA di ruang kerjanya
beberapa waktu lalu dan disampaikan informasi terkait kinerja buruk anak
buahnya di Bidang Bina Marga, ia pun menanggapi positif tentang hal ini. ”Saya
sudah sering kali menegur mereka di Bina Marga, makanya yang lalu sudah ada pergantian
kan. Nanti kita lihat perkembangannya
bagaimana, soalnya saya juga sudah tidak lama lagi menjabat kepala dinas. Kita
lihat saja ya ke depannya bagaimana nanti,” tutur Kenap kepada Roy dari FAKTA. (F.754) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
Tuesday, March 21, 2017
ADVETORIAL SUMENEP
SERAPAN APBD SUMENEP LAMPAUI 50 PERSEN
JADI SATU-SATUNYA DI NUSA GARAM
YANG AMAN DARI PEMBEKUAN DAU
PARUH kedua bulan
Agustus 2016, sejumlah daerah kelimpungan atas terbitnya Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia di kabinet kedua Presiden Jokowi. Dalam peraturan
yang diterbitkan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani
Indrawarti, itu 169 daerah di negeri ini mendapatkan pembekuan
penyaluran sebagian Dana Alokasi Umum (DAU)
tahun anggaran 2016. Beberapa kabupaten di Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur, masuk dalam angka tersebut. Total anggaran DAU yang
dipotong mencapai Rp 19,4 triliun.
Namun, siapa sangka,
Sumenep yang tergolong
salah satu kabupaten
di pulau ini aman (save) dari pengurangan dana transfer kemenkeu tersebut.
Padahal, Kabupaten Bangkalan dan Sampang masuk pengurangan transfer DAU sebesar
Rp 193,2 miliar. Dan, belakangan, Kabupaten Pamekasan tercatat
dapat pengurangan transfer TPG (Tunjangan Profesi Guru) sebesar Rp 45 miliar.
Kota di ujung timur nusa
garam ini tentu bisa bertepuk tangan. Besaran APBD Kabupaten Sumenep sebesar Rp 2,1
triliun tergolong utuh. Sehingga rencana program dan kegiatan SKPD untuk
kepentingan masyarakat dapat dilaksanakan sesuai
harapan bersama.
Kenyataan ini membuat perolehan DAU untuk
kabupaten yang
dinakodai Dr K H A Busyro Karim ini dipastikan
tidak akan terjadi penundaan. Karena hingga akhir Triwulan II, serapan APBD
sudah di atas 50 persen.
![]() |
Bupati Sumenep, Dr K H A Busyro Karim.
|
Bupati Sumenep melalui Sekretaris
Daerah (Sekda) Kabupaten Sumenep, Drs Hadi Soetarto MSi,
menjelaskan, dengan serapan anggaran sudah melampaui 50 persen itu membuat kabupaten
setempat tidak terkena penundaan penyaluran DAU.
"Ini membuktikan kalau Pemerintah
Kabupaten Sumenep dinilai mampu secara konsisten melakukan serapan anggaran
sesuai peraturan yang berlaku," kata Atok - panggilan
akrab Hadi Soetarto - kepada FAKTA.
Menurut Atok, penundaan DAU itu
terjadi jika tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.
125 sebagaimana yang telah diubah dengan PMK No. 93 Tahun
2016. "Dalam aturan itu disebutkan, kalau
belanja daerah dengan pendapatan daerah tidak sesuai, maka konsekwensinya DAU
harus ditunda hingga akhir Desember 2016. Nah, Sumenep sesuai aturan, sehingga
DAU-nya tidak ada penundaan," jelasnya.
![]() |
Sekda Kabupaten
Sumenep, Drs Hadi Soetarto Msi alias Atok.
|
Oleh karena itu, Sekretaris Daerah
menekankan kepada semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
setempat untuk mempercepat pelaksanaan anggaran. Baik yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau yang bersumberkan dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa
Timur, maupun APBD Kabupaten Sumenep.
"Percepatan anggaran perlu
dilaksanakan guna menyiasati melemahnya perekonomian secara nasional akibat
dampak minimnya serapan anggaran," tukasnya.
Menurut mantan Kabag Organisasi ini, berdasarkan hasil
evaluasi pendapatan dan belanja daerah hingga akhir semester ke-II sudah
melampaui dari strategi kebijakan APBD. "Kebijakan APBD setiap
triwulan belanja daerah harus mencapai 20 persen. Sementara pendapatan setiap
semester harus mencapai 25 persen," tutupnya. (TIM FAKTA) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
LINTAS KARIMUN
2017 Dirut PDAM Tirta
Karimun Bakal Tambah Pelanggan
DALAM meningkatkan pengembangan, PDAM Tirta Karimun
selain terus melakukan pemasangan jaringan pipanisasi, perbaikan waduk,
koneksitas antarwaduk, juga berencana menambah pemasangan jaringan air bersih ke
rumah masyarakat yang ingin mendapatkan air bersih dari PDAM Tirta Karimun. Dan,
pemasangan terhadap pelanggan baru itu direncanakan mulai dilakukan pada tahun
2017.
“Pemasangan
jaringan air bersih ke rumah warga itu baru bisa dilakukan jika pipa yang telah
terpasang telah melalui wilayah di lokasi pelanggan yang akan masuk menjadi pelanggan PDAM Tirta
Karimun,” ujar Indra Santo, Dirut PDAM Tirta Karimun, kepada Hendri dari FAKTA.
Sampai
akhir tahun 2016, pihaknya masih terus melakukan normalisasi penyaluran air bersih kepada pelangan PDAM
Tirta Karimun dengan memaksimalkan pelayanan yang sebaik mungkin.
Kekuatan
tekanan air bersih pada 2 pompa yang ada di Waduk Sei Bati yang minggu depan
akan dilakukan pemasangan mesin pompa 1 lagi, dipredeksi bisa berkisar antara 50-60
per detik.
Ditambahkan
Indra Santo lagi bahwa pelanggan air bersih yang dilayani PDAM Tirta Karimun
ada sekitar 4.313 pelanggan dengan harga jual air bersih kepada pelanggan
sekitar Rp 1.200,- per kubik. (F.942) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
LINTAS KARIMUN
Pulau Parit – Pulau Karimun
Bakal Dihubungkan Dengan Tol Laut
DALAM peningkatan pembangunan di kawasan
Hinterland, Bupati Karimun, Aunur Rapiq, mengusulkan kepada pemerintah pusat
agar antara Pulau Karimun dan Pulau Parit dihubungkan dengan tol laut.
Pembangunan
tol laut yang menghubungkan Pulau Karimun dengan Pulau Parit itu bertujuan
untuk mempermudah akses masyarakat di dua pulau tersebut yang diyakini bakal
mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Sedangkan
Pulau Papan, Pulau Parit Belat hingga Pulau Tulang akan dihubungkan dengan jalur
darat untuk merangkai pulau-pulau agar saling terhubung guna mempermudah akses
masyarakat antarpulau tersebut. Di mana
saat ini masih terbatas dengan laut,” ungkap Bupati Karimun, Aunur Rapiq,
usai menbuka acara pembukaan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) di Desa Parit.
Dalam
pertemuan Bupati Karimun bersama tokoh masyarakat Pulau Parit juga disampaikan
bahwa selain Pulau Parit bakal terhubung dengan Pulau Karimun melalui tol laut,
Pulau Parit juga diusulkan dapat segera dimekarkan menjadi sebuah kecamatan.
Ditambahkan
Aunur Rapiq lagi, setelah dilakukan semenisasi jalan desa yang dilakukan pada
kegiatan TMMD, tahun depan akan dilanjutkan dengan pengaspalan dan nantinya
Pulau Parit akan menjadi satu wilayah yang akan menarik para pihak yang akan
berinvestasi. (F.942) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
LINTAS KARIMUN
Jalan Menuju
Pelabuhaan Roro Tidak Teraliri Lampu Jalan
PEMBAYARAN Pajak Penerangan Jalan (PPJ) dalam rekening
listrik yang harus dibayar oleh setiap
pelanggan mulai dipertanyakan. Karena beberapa lampu jalan terlihat tidak
menyala, bahkan sebagian titik jalan utama yang ramai dilewati masyarakat tidak
teraliri lampu jalan.
Seperti
keadaan di jalan menuju pelabuhaan Roro Parit Rempak, tidak terlihat satu pun lampu
jalan yang menerangi ruas jalan tersebut. “Hal itu mulai dari simpang Jalan A
Yani Meral memasuki jalan menuju arah ke
pelabuhaan Roro,” ungkap Andi, salah satu warga Meral, kepada Hendri dari FAKTA.
Tidak
adanya penerangan lampu jalan ke pelabuhaan
Roro itu telah membuat para pengendara kerepotan.
Sebab, selain gelap-gulita, kondisi jalannya memiliki berapa tikungan tajam,
hal tersebut dinilai dapat membahayakan pengendara.
Raja
Bahtiar, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kepri, mengatakan pada FAKTA bahwa salah
satu keluhan yang terserap saat kunjungan kerja ke pelabuhaan Roro Parit Rempak
pada arus mudik kemarin yaitu minimnya penerangan lampu jalan yang menuju ke pelabuhaan Roro Parit Rempak.
Dan, seharusnya
kondisi tersebut dapat diperbaiki. Keberadaan penerangan lampu jalan merupakan sarana
penunjang atas keberadaan sebuah pelabuhan, guna peningkatan pelayanan kepada
masyarakat. Mengingat aktivitas di Pelabuhaan Roro hingga malam hari dan
keberangkatan kapal Roro dari pelabuhaan Roro Parit Rempak rata-rata pukul
20.00 Wib. (F.942) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
SOLO RAYA
“Sukoharjo Peduli
Aksi Leterasi”
![]() |
DALAM rangka mendukung program pengembangan minat
dan budaya baca serta pembinaan perpustakaan, Kantor Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Kabupaten Sukoharjo menyelenggarakan Pameran Buku (Book Fair)
Sukoharjo 2016 dengan tema "Sukoharjo Peduli Aksi Literasi" yang
digelar mulai tanggal 28 September sampai dengan 4 Oktober 2016 di Gedung Budi
Sasono Kabupaten Sukoharjo. (Ist) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
SOLO RAYA
BPPD Sukoharjo Gelar Sosialisasi Pengelolaan Sungai
![]() |
Gerakan Resik-Resik Kali justru memiliki
semangat budaya lokal yaitu gotong royong yang berdampak pada kegiatan yang
berkesinambungan.
|
SALAH satu potensi ancaman
bencana di Kabupaten Sukoharjo adalah banjir, yang disebabkan banyaknya daerah
aliran sungai yang tidak sesuai peruntukannya dan pengelolaannya. Padahal jika
dikelola dengan mengedepankan kearifan lokal dan dilaksanakan secara masif
berkelanjutan akan menjadi sebuah nilai budaya yang menghasilkan
terminimalisirnya ancaman bencana. Untuk itulah Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo menggelar Sosialisasi Pengelolaan Sungai
kepada aparatur dan masyarakat. Sosialisasi berlangsung dua hari (21-22/9) di
Pendopo GSP diikuti seratus peserta dari masyarakat dan aparatur pemerintahan.
Asisten Adimistrasi Sekda
Sukoharjo, Eko Adji Arianto, yang membacakan sambutan Sekretaris Daerah selaku
Kepala BPBD Sukoharjo menyampaikan bahwa kecenderungan bencana hidro
meteorologis semakin meningkat seiring dengan perubahan iklim global. Selain
juga peningkatan aktivitas manusia (anthropogenic) terhadap bencana, maka
diperlukan adanya gerakan pengurangan bencana. Dalam hal ini adalah sungai
dengan adanya Gerakan Resik-Resik Kali. Gerakan yang sederhana ini justru memiliki
semangat budaya lokal yaitu gotong royong yang berdampak pada kegiatan yang berkesinambungan.
Gerakan resik-resik kali
atau restorasi sungai ini sangat penting karena bertujuan mengembalikan fungsi
sungai yang sebenarnya yakni bersih, sehat, produktif dan lestari.
Sosialisasi tersebut
terdiri dari lima sesi selama dua hari. Nara sumber di antaranya dari Univertas
Gajah Mada (UGM) dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) serta
aktivis lingkungan. (Ist) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
SOLO RAYA
Peringatan Hari Tani Nasional 2016
![]() |
Gubernur Jateng, Ganjar
Pranowo, didampingi Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, saat menyerahkan penghargaan
Adhikarya Pangan Nusantara Tingkat Provinsi Jateng
Tahun 2016 kepada para
penerima.
|
PERINGATAN Hari Tani Nasional 2016
di Jawa Tengah diselenggarakan di Balai Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol,
Kabupaten Sukoharjo, pada hari Sabtu (24/9).
Perayaan Hari Tani ini
dihadiri Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Bupati Sukoharjo, H Wardoyo
Wijaya SH MM, beserta Forkopimda serta jajaran Dinas Pertanian dan Gapoktan
se-Jawa Tengah dengan mengambil tema "Gotong-royong Mewujudkan Jawa Tengah
Sebagai Sentra Pangan Unggulan".
Acara ini dihadiri pula
sekitar 1.500 orang petani perwakilan Gapoktan dari 29 kabupaten di Jawa
Tengah. Acara ini ditandai dengan panen raya padi premium oleh Gubernur Jawa
Tengah, Ganjar Pranowo.
Bupati Sukoharjo, H
Wardoyo Wijaya SH MH, dalam sambutannya pertama mengapresiasi Pemprov Jateng
atas terpilihnya Kabupaten Sukoharjo sebagai lokasi kegiatan peringatan Hari
Tani Nasional Tingkat Jawa Tengah. Di samping itu bupati mendoakan Gubernur
Jateng, Ganjar Pranowo, dapat memimpin rakyat Jateng kembali dalam periode
selanjutnya.
Gubernur Jawa Tengah dalam
sambutannya mengungkapkan bahwa Peringatan Hari Tani Nasional yang diadakan
setiap tahun ini diharapkan ada peningkatan kualitas dan bukan hanya acara
seremonial saja. Dalam sarasehan dialog dengan para petani di sela-sela
sambutannya, gubernur menemukan aduan kualitas penyaluran beras raskin yang
jelek dan banyak kutunya sebagaimana yang diadukan oleh salah satu petani
Girimarto, serta gubernur berharap bulan depan segera dibenahi di wilayah itu.
Selain itu Gubernur Jateng
beserta jajarannya sedang menyiapkan data yang valid untuk keperluan basis data
pertanian yang meliputi luas lahan pertanian hingga produktifitas lahan di 35 kabupaten
dan kota di Jawa Tengah.
"Kami dorong asuransi
dibayar negara. Jadi, ada perlindungan kepada petani ketika gagal panen dan
negara hadir untuk melindungi mereka," ungkap Ganjar Pranowo.
Sementara asuransi
pertanian didorong agar petani tidak merugi terlalu besar ketika mereka gagal
panen. Premi asuransi yang dibayarkan untuk lahan seluas satu hektar sejumlah
Rp 36.000.
"Kalau gagal panen,
misalkan kena banjir, akan dapat ganti rugi Rp 6 juta," ungkap Gubernur
Jateng.
Dengan data yang baik,
kebijakan yang diambil pemerintah bisa tepat sasaran, dengan kebijakan tersebut
perlindungan kepada para petani bisa terjamin lebih baik.
Di akhir sambutannya,
Gubernur Jateng berharap di hari tani ini perlindungan petani menjadi lebih
baik sehingga kebijakan publik yang diambil pemerintah bisa tepat sasaran.
Dalam acara ini pula gubernur
didampingi Bupati Sukoharjo menyerahkan penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara
Tingkat Provinsi Jateng Tahun 2016 kepada para penerima. Penghargaan ini
berguna menumbuhkan dan mendorong kreativitas dan partisipasi masyarakat dan
motivasi dalam mewujudkan kedaulatan, kemandirian dan ketahanan pangan di
Provinsi Jawa Tengah. (Ist) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
LINTAS NGAWI
Pemdes
Kedungputri, Kecamatan Paron, Membangun
Infrastruktur
& Non Infrastruktur Dari DD Tahun 2016
PEMERINTAH Desa (Pemdes)
Kedungputri, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur, di tahun
2016 ini gencar membangun sarana dan prasarana desa baik itu membangun
infrastruktur dan non infrastruktur. Alokasi dananya untuk membangun berasal
dari bantuan pemerintah pusat baik berupa Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa
(DD).
Kepala Desa Kedungputri, Tri Wahyudiono, mengutarakan,
untuk memajukan Desa Kedungputri, langkah pertama adalah membangun
infrastruktur dan non infrastruktur desa dengan sumber daya masyarakat (SDM)
yang mumpuni. Hal ini untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri, sejahtera,
berbudi luhur, berakhlak baik dan strata kehidupan ekonominya meningkat.
Pembangunan infrastruktur diutamakan membangun
jalan-jalan paving di seluruh dusun di Desa Kedungputri secara bertahap dan
memperbaiki juga jembatan dusun yang mulai rusak.
“Sedangkan pembangunan non infrastruktur, yaitu
melalui Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) yang sumber dananya dari DD Tahun
2016 yang bertujuan untuk menggali potensi desa,” paparnya.
Totok Mujianto selaku Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Bidang
Pembangunan menjelaskan, DD Tahun 2016 digunakan untuk membangun infrastruktur
yang meliputi pembangunan jalan paving di Dusun Krajan RT 002 dan RT 003 dengan
alokasi dananya sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dengan volume
400 m x 2,5 m; pembangunan jalan paving di Dusun Krajan dengan dana sebesar Rp
375.000.000,- (tiga ratus tujuh puluh lima juta rupiah); pembangunan jalan
paving di Dusun Kesongo dengan dana sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta
rupiah); perbaikan jembatan di Dusun Krajan (Sumber) dengan dana Rp
10.000.000,- (sepuluh juta rupiah); perbaikan jembatan di Dusun Krajan (Kedungkayon)
dengan dana sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah).
Lebih lanjut dijelaskan Ratna Dwi S,“Saya selaku TPK
Bidang PMD, DD Tahun 2016 digunakan untuk Pemberdayaan Masyarakat Desa Kedungputri
dalam upaya menggali potensi masyarakat desa yang alokasi dananya sebesar Rp
150.362.000,- (seratus lima puluh juta tiga ratus enam puluh dua ribu rupiah)
Kegiatannya meliputi posyandu, penanggulangan kurang gizi, pemberdayaan PKK,
Forum Desa Sehat, pelatihan pemberdayaan masyarakat, kegiatan BUMDes.
Pembangunan infrastruktur dan PMD ini semua kegiatannya dilaksanakan sesuai
dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB) agar dapat dipertanggungjawabkan”. (F.968) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
LINTAS NGAWI
Guliran
DD Tahun 2016 Dimanfaatkan Pemdes Simo, Kecamatan Kwadungan,
Untuk Kegiatan PMD
& Pembangunan Infrastruktur
GULIRAN Dana Desa (DD)
Tahun 2016 dari pemerintah pusat dimanfaatkan Pemerintah Desa (Pemdes) Simo,
Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur, untuk kegiatan
Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) dan pembangunan infrastruktur guna meningkatkan
derajat kehidupan masyarakat.
Hal ini diungkapkan Pj Kepala Desa Simo, Didik
Hartanto, bahwa di Desa Simo masih ada balita yang gizinya buruk. Untuk itu perlu
segera ditangani dan guliran DD Tahun 2016 di antaranya untuk penanggulangan
gizi buruk, untuk kegiatan pemberdayaan PKK dalam rangka menggali potensi desa,
juga untuk kegiatan operasional posyandu di tiga dusun dan untuk kegiatan Forum
Desa Sehat.
Selain itu DD tahun 2016 untuk pembangunan
infrastruktur, yaitu membangun drainase di Dusun Simo 2 dan Dusun Simo 3,
karena selama ini belum ada drainasenya. “Apabila musim hujan air menggenang di
badan jalan, sehingga jalan menjadi becek, licin dan rusak, sangat membahayakan
bagi pengendaran roda 2 dan roda 4,” ujarnya.
Tim Pengelola Bidang PMD, Sugianto, menjelaskan, DD
Tahun 2016 yang diplotkan untuk Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD)
sebesar Rp 40.500.000,- (empat puluh juta lima ratus ribu rupiah). Kegiatannya
meliputi operasional untuk tiga posyandu di tiga dusun dananya sebesar Rp
21.500.000,- (dua puluh satu juta lima ratus ribu rupiah), untuk penanggulangan
gizi buruk dananya sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah), untuk pemberdayaan
PKK dananya sebesar Rp 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dan untuk kegiatan
Forum Desa Sehat dananya sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah).
Lebih lanjut ditambahkan oleh Harun selaku TPK Bidang
Pembangunan bahwa DD Tahun 2016 juga digunakan untuk membangun infrastruktur di
dua dusun, yaitu saluran drainase di Dusun Simo 2 RT 001 RW 001 yang
anggarannya sebesar Rp 89.413.000,- (delapan puluh sembilan juta empat ratus
tiga belas ribu rupiah) dengan volume lebar atas 30 cm, lebar bawah 35 cm,
lantai 10 cm x 40 cm, panjang 165 m dan tinggi 60 cm.
Sedangkan pembangunan saluran drainase di Dusun Simo 3
RT 004 RW 002 anggarannya sebesar Rp 191.939.000,- (seratus sembilan puluh satu
juta sembilan ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah) dengan volume lebar atas
30 cm, lebar bawah 35 cm, Lantai 10 cm x 40 cm, tinggi 60 cm, panjang 422 m.
“Kegiatan pembangunan non infrastruktur maupun
pembangunan infrastruktur pelaksanaannya berdasarkan Rencana Anggaran Belanja
(RAB), tujuannya agar apabila ada pemeriksaan dari Inspektorat dan BPK, TPK dapat
mempertanggungjawabkan,” jelasnya. (F.968) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
Subscribe to:
Posts (Atom)