DENPASAR
KPK Optimalkan Berantas Korupsi Di
Daerah
![]() |
Taufiqurrahman Ruki |
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) berkomitmen
untuk mengoptimalkan pemberantasan korupsi di daerah. Salah satu upaya yang
dilakukan KPK adalah dengan menggelar pelatihan bersama aparat penegak hukum di
Bali.
Kegiatan ini diikuti 180
peserta, yang terdiri dari penyidik Polda Bali, penyidik dan jaksa penuntut
umum Kejaksaan Tinggi, Auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) serta Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) di wilayah Bali dan Nusa Tenggara
Barat.
Menurut Ketua Sementara
KPK, Taufiqurrahman Ruki, kerja sama pelatihan ini dijalin lantaran hingga kini
banyak kalangan yang menilai pemberantasan korupsi di Indonesia belum maksimal.
Dengan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas aparat penegak
hukum dalam penanganan perkara mulai dari tingkat penyelidikan dan penyidikan
hingga penuntutan.
"Bahkan kerja sama
ini diharapkan berjalan hingga pada penyelamatan aset negara hasil tindak
pidana korupsi,” kata Taufiqurrahman Ruki dalam keterangan persnya di Denpasar,
Senin (19/10).
Pelatihan ini, imbuhnya,
sesungguhnya telah berlangsung sejak 2006 lalu. Intensitas kerja sama lintas
institusi ini makin menguat lantaran pemerintah memiliki alokasi dana untuk
peningkatan kapasitas aparatur penegak hukum. "KPK memiliki agenda
pelatihan semacam ini yang digelar tiap tahun. Sesuai alokasi anggaran, kami
melaksanakan setiap tahun hampir enam provinsi dalam tiga even,” paparnya.
Taufiqurrahman Ruki
berharap aparatur penegak hukum dapat menjalin kerja sama secara
berkesinambungan. Bahkan, ia sedikit memberi tips agar hubungan kerja sama juga
dilakukan secara informal. "Hubungan informal bukan dalam rangka
mempengaruhi putusan, tetapi dalam rangka memperlancar semua putusan,” saran
Taufiqurrahman Ruki. "Yang terpenting, sinergisitas aparat penegak hukum
harus berorientasi untuk makin memperkuat pemberantasan korupsi,"
sambungnya.
Ia mengingatkan, lembaga
yang dipimpinnya bukan kompetitor bagi institusi lain. Sebaliknya, KPK
merupakan pelengkap bagi lembaga lainnya untuk pemberantasan korupsi. "KPK
bukan kompetitor. KPK itu komplementer,” tegas Taufiqurrahman Ruki.
Seperti disaksikan,
pelatihan ini juga diisi kuliah umum oleh sejumlah pimpinan lembaga tinggi
negara. Seperti Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus), R Widyo Pramono,
Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Anang Iskandar, Kepala BPKP, Ardan Adiperdana,
Anggota III BPK, Eddy Mulyadi Soepardi, Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan
Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Agus Santoso, dan Ketua Sementara KPK,
Taufiqurrahman Ruki. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment