Bu
Risma Berpesan
Agar Kemajuan Teknologi
Tak Menghancurkan Lingkungan
Surabaya, Tri Rismaharini atau Bu Risma. |
PERKEMBANGAN kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dibendung lagi. Walikota
Surabaya, Tri Rismaharini atau Bu Risma, berharap kemajuan teknologi tidak
menghancurkan lingkungan. "Kemajuan teknologi tidak boleh menghancurkan
lingkungan. Kemajuan adalah untuk kesejahteraan warga Kota Surabaya,"
ujarnya.
Walikota
perempuan pertama kali di Surabaya ini tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada warga Surabaya. "Hidup
warga Surabaya. Saya tidak akan ke mana-mana, tenang saja. Saya tetap mak’e
(ibunya) arek-arek Suroboyo,"
katanya.
"Saat saya menjabat Walikota
Surabaya, kurang lebih 50 persen wilayah Surabaya banjir. Sekarang, semakin
berkurang dan berkurang. Tapi di kota dan negara lain, semakin lama banjirnya
semakin tinggi," kata Bu Risma saat melepas acara jalan sehat salah
satu provider dalam
rangka rangkaian ulang tahun dan
sekaligus HUT ke-724 Kota Surabaya, di depan Loop Station Surabaya, Jalan Raya
Darmo, Minggu (21/5).
Memang, teknologi sekarang semakin
canggih dan semakin mempermudah hidup manusia. Teknologi membuat dunia ini
berubah. Perubahan itu bisa menjadi perubahan yang positif maupun negatif.
Terutama kepada lingkungan. Lingkungan adalah tempat hidup atau tempat di sekitar.Salah satu dampak
positif teknologi terhadap lingkungan adalah proses penghijauan lingkungan
semakin mudah. Misalnya, di saat ingin menanam pohon tentu saja menggunakan
teknologi. Seperti teknologi informasi untuk mencari tahu bagaimana cara
menanam dan memelihara pohon tersebut, teknologi mesin untuk menggali tanah,
teknologi untuk membuat pupuk, teknologi komunikasi untuk mengajak teman atau
orang lain untuk ikut menanam pohon, teknologi kamera untuk mendokumentasikan
kegiatan, dan masih banyak lagi. Teknologi tersebut memberikan kemudahan kepada
kita untuk melakukan gerakan penghijauan lingkungan.
Selain itu, dampak positif pengaruh
teknologi terhadap lingkungan bisa berawal dari dampak negatifnya. Seperti di
saat ada sugesti bahwa menggunakan teknologi secara berlebihan dapat merusak
lingkungan, manusia akan melakukan upaya supaya lingkungannya kembali seperti
sediakala, seperti melakukan penghijauan dan mengurangi pemakaian teknologi itu
sendiri. Dengan begitu, tingkat kepedulian terhadap lingkungan semakin
meningkat karena dampak negatif teknologi tersebut.
Pengaruh teknologi yang membuat sibuk
seharian untuk bekerja atau belajar, menuntut manusia untuk menciptakan sebuah
taman kota untuk rekreasi di waktu lenggang. Jadi, pengaruh teknologi bisa
menciptakan lingkungan baru.
Selain dampak positif yang sangat
banyak, dampak negatifnya juga sangat banyak dan cenderung berlawanan atau
berbanding terbalik dengan dampak-dampak positifnya. Salah satunya adalah
rusaknya lingkungan akibat penggunaan teknologi secara berlebihan. Misalnya,
untuk membuat sebuah kota atau perumahan yang terdapat banyak alat teknologi di
dalamnya (komputer, TV, lemari es, dan sebagainya), kita harus membuka lahan
baru. Untuk membuka lahan baru, juga harus menggunakan teknologi pula. Seperti
teknologi pada buldoser atau gergaji mesin untuk mempermudah kita untuk membuka
lahan baru.
Dampak teknologi juga akan
membahayakan lingkungan bila disalahgunakan. Seperti penggunaan teknologi untuk
membuat bom. Bom atau bahan peledak adalah benda teknologi yang secara langsung
dan tidak langsung bisa merusak lingkungan. Dampak langsungnya adalah saat bom
itu meledak, lingkungan bisa rusak terkena dampak bom tersebut. Dampak tidak
langsungnya adalah jika pada bom itu terdapat radiasi radioaktif, maka lambat
laun lingkungan yang tidak terkena dampak saat bom itu meledak pun akan rusak
juga.
Dampak teknologi juga dapat merusak
lingkungan walaupun penggunaannya sangat sedikit. Misalnya, penggunaan
kendaraan bermotor dan mesin-mesin yang hasil sisa energinya dapat merusak
lapisan ozon dan menimbulkan pemanasan global yang cakupan kerusakan
lingkungannya adalah seluruh dunia. Selain itu penggunaan teknologi secara
berlebihan yang secara tidak langsung akan merusak lingkungan bisa saja terjadi,
seperti yang telah dijelaskan di atas dan penggunaan alat-alat teknologi
elektronik. Misalnya, memang alat-alat elektronik tersebut tidak membawa dampak
secara langsung kepada perusakan lingkungan. Namun bila kita lihat baik-baik alat-alat
elektronik membutuhkan listrik, listrik berasal dari pembangkit listrik yang
bisa saja menggunakan mesin diesel yang asapnya dapat merusak lingkungan. Jadi,
semakin banyak menggunakan alat elektronik tersebut, semakin cepat pula listrik
akan habis terpakai dan semakin banyak pula asap yang keluar dari PLTD. (F.809)
No comments:
Post a Comment