Tuesday, May 16, 2017
ADVETORIAL KOTA MOJOKERTO
Walikota Mojokerto Buka Acara Pengajian Jum’at
![]() |
Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus, saat membuka
pengajian Jumat.
|
BERTEMPAT di Rumah Dinas Walikota Mojokerto pada 14 April 2017
Forum Komunikasi Majelis Taklim (FKMT) Kota Mojokerto bekerja sama dengan
Pemerintah Kota Mojokerto menggelar pengajian Jumat.
Acara yang diselenggarakan bersama ini dibuka oleh Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus, dan dipungkasi dengan pengajian oleh K H Drs Su’udi Sulaiman dari Surabaya.
Dalam sambutannya, Walikota Mas’ud
Yunus menuturkan bahwa pengajian ini diselenggarakan juga untuk membangun moral
keagamaan di Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Karena moral keagamaan yaitu bagaimana
masyarakat dapat terbentuk kesalehan ritual dan kesalehan sosialnya. “Masyarakat Kota Mojokerto harus
memiliki semangat kerja dan semangat ibadah yang baik,” tutur Mas’ud Yunus.
Pengajian ini diikuti ratusan jamaah dari berbagai majelis taklim di Kota
Mojokerto. Pengajian bertajuk “Hikmah Isra Miraj dan Menyongsong Bulan Suci
Ramadan 1438 Hijriyah”. Seperti temanya, pengajian tersebut diselenggarakan
untuk menyambut peringatan Isra Miraj dan Bulan Suci Ramadan yang akan datang.
Hadir dalam acara ini Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus, Ketua TP PKK, Siti Amsah Mas’ud Yunus, Ketua FKMT, Mashum Maulani, Kepala Organisasi
Perangkat Daerah (OPD), Camat dan Lurah se-Kota Mojokerto.
Inti dari peringatan Isra Miraj, lanjut walikota, yaitu kita sebagai umat Islam
disadarkan kembali akan pentingnya ibadah ritual shalat. Di Kota Mojokerto
masjid-masjid sudah bagus semua, dan kita bangga melihat kondisi fisik tempat
ibadah di Kota Mojokerto. Tapi sayangnya ini tidak dibarengi dengan banyaknya
jamaahnya. Oleh karena itu, untuk menumbuhkan semangat salat berjamaah, walikota bersama Dewan Masjid Indonesia
Kota Mojokerto mengadakan gerakan shalat Subuh berjamaah.
“Saya ingin
masyarakat Kota Mojokerto bersemangat menjalankan ibadah shalat utamanya salat berjamaah,”
jelas Mas’ud Yunus.
Walikota
menerangkan bahwa dalam suatu hadist disebutkan bahwa Allah SWT tidak akan mengeluarkan azab di
dunia ini jika banyak umatnya yang meramaikan tempat ibadah masjid/mushala, mayarakatnya guyub rukun dan
banyak umat yang bangun malam untuk shalat, beristighfar dan bermunajad kepada Allah SWT. Di samping ibadah shalat ini merupakan ibadah kita
kepada Allah SWT tapi Allah SWT masih memberikan jaminan keamanan dan kesejahteraan di dunia dan akhirat.
“Oleh karena itu saya minta seluruh majelis taklim di Kota Mojokerto menggerakkan
masyarakat untuk memiliki semangat shalat berjamaah,” harap Mas’ud Yunus. (Anang)
ADVETORIAL KABUPATEN MOJOKERTO
![]() |
Wabup Mojokerto, Pungkasiadi, saat mengukuhkan
Pengurus
FKDM dan FPK Kabupaten Mojokerto.
|
TERBENTUKNYA Forum Pembauran Kewaspadaan Dini
Masyarakat (FKDM) dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Mojokerto
periode 2016-2020 beberapa waktu yang lalu ditindaklanjuti dengan pengukuhan
101 orang pengurus yang terdiri dari
Dewan Penasehat FKDM sebanyak 23 orang, Anggota FKDM Kabupaten dan Kecamatan
sebanyak 41 orang, Dewan Pembina FPK sebanyak 20 orang dan Anggota FPK sejumlah
17 orang yang dilakukan oleh Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi, pada Rabu, 12 April 2017, bertempat di hall Sun Palace Hotel,
Kecamatan Trowulan.
Wakil bupati dalam sambutannya mengatakan bahwa tugas FKDM dan FPK adalah
menjaring, menampung, mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan data dan informasi dari
masyarakat mengenai potensi ancaman keamanan di masyarakat. Ia meminta agar
FKDM dan FPK Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, senantiasa meningkatkan etos kerja.
“Harus bahu-membahu
dalam etos kerja, serta meningkatkan kewaspadaan dini terhadap masalah-masalah
yang muncul dalam masyarakat. Saya ucapkan selamat atas terpilihnya anggota,
semoga bisa terus mengabdi pada bangsa dan negara,” harap wakil bupati.
Senada dengan wakil bupati, Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
(Bakesbangpol) Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Susantoso, dalam sambutannya mengatakan, FKDM dan FPK
merupakan wadah informasi, komunikasi, konsultasi dan kerja sama antara warga yang diarahkan untuk
menumbuhkan, memantapkan, memelihara dan mengembangkan pembauran kebangsaan
guna menerima kemajemukan masyarakat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
“Hadirnya FPK diharapkan mampu menumbuhkembangkan keharmonisan, saling
pengertian, saling menghargai, saling menghormati dan saling mempercayai di
antara anggota masyarakat agar tercipta ketenteraman dan ketertiban di masyarakat,” ujar Susantoso.
Ketua FKDM Kabupaten Mojokerto, Wafa Aza Gurinto, mengatakan bahwa tugas
pokok dan fungsi (tupoksi) pemerintah daerah salah satunya yakni menjaga
ketenteraman dan
ketertiban masyarakat. Namun hal tersebut tidak akan bisa berjalan tanpa
keterlibatan elemen masyarakat yang merupakan bagian dari peran publik.
Menurutnya, perbedaan suku, ras maupun agama bukan penghalang, justru menjadi
pemersatu bangsa.
“Sejarah berdirinya bangsa ini tidak didasarkan pada suku, ras maupun
agama, melainkan tujuan dan cita-cita yang sama. Hal ini terkonsep jelas dalam
Bhineka Tunggal Ika. Kita dipayungi empat konsensus nasional atau dikenal
sebagai 4 Pilar Kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Kebhinekaan dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Empat hal ini mari dijadikan landasan
filosofis dalam melaksanakan tupoksi di lapangan,” tutur Wafa.
ADVETORIAL KABUPATEN KEDIRI
LASKI (Lintas Alam
Semen – Besuki) Kabupaten Kediri
![]() |
Bupati Kediri,
dr Hj Haryanti Sutrisno, saat memberangkatkan para peserta LASKI
(Lintas Alam Semen – Besuki) XII.
|
LASKI (Lintas Alam Semen – Besuki) XII dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 16
April 2017. Kegiatan Laski XII ini dalam rangka merayakan Hari Jadi Kabupaten
Kediri ke-1213. Sama seperti tahun lalu start mulai pukul 06.00 WIB di depan
Polsek Semen dan finish di kawasan wisata alam air terjun Irenggolo Besuki
Kecamatan Mojo.
Ketua Umum Laski XII 2017, H Satirin SPd, mengatakan, maksud dan
tujuan diadakan Laski XII ini adalah untuk menanamkan rasa persaudaraan, cinta
alam dan memacu semangat cinta tanah air dan bangsa khususnya bagi generasi
muda.
Di samping itu kegiatan ini akan mampu memupuk rasa persatuan dan
kesatuan para peserta, dengan medan yang cukup menantang pasti akan dibutuhkan
saling membantu dan menjaga satu sama lain.
Bagi generasi muda kegiatan ini dapat mengisi kegiatan yang
positif dan menyehatkan. Jika para pemuda sehat akan terbentuk jiwa yang kuat.
Syarat bagi para peserta harus memiliki badan sehat yang ditunjang dengan fisik
yang prima, karena rute yang akan dilalui sejauh ± 25 km. Peserta harus berusia
minimal 15 tahun pada hari berlangsungnya Laski XII tersebut.
“Saya berpesan kepada para peserta agar selalu mematuhi
peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan oleh panitia. Diharapkan bagi para
peserta harus selalu menjaga kelestarian alam dan lingkungan selama pelaksanaan
kegiatan ini agar tidak membuang sampah di sembarang tempat. Mari kita tanamkan
dalam benak kita Ayo Bawa Pulang Lagi Sampahmu”.
Untuk tiket bisa segera dibeli di kantor DPMPD Kabupaten Kediri
(Komplek Pendopo Kabupaten Kediri) Jalan Panglima Sudirman 141 jam 08.00 –
15.00 WIB, dapat juga dibeli di Kantor PKK Kabupaten Kediri yang berlokasi sama
dengan DPMPD. Dapat juga dibeli di Kantor Kecamatan Semen yang berdekatan
dengan lokasi start, dengan harga per tiket Rp 15.000. Puluhan hadiah menarik
menanti anda untuk dibawa pulang. Ada hadiah utama 2 (dua) sepeda motor dan
masih banyak lagi hadiah-hadiah menarik lainnya, seperti mesin cuci, televisi,
kulkas, sepeda gunung dan masih banyak lagi yang lainnya.
Plt Camat Semen, Jiwo SE, saat ditemui Achmad
Faried dari FAKTA di kantornya (5/4) mengatakan, untuk
peserta dari luar daerah yang datang lebih awal disiapkan tempat menginap di
Balai Desa Semen, Aula Puskesmas, dan juga disiapkan tenda-tenda untuk para
peserta yang dilengkapi dengan MCK, dan hiburan elekton, film layar lebar dan
pameran produk unggulan UMKM Kecamatan Semen. (ADV INFOKOM KAB. KEDIRI)
ADVETORIAL KOTA KEDIRI
Mas Abu : Dengan
Sholawat Maka Maksiat Minggat
![]() |
Mas ABU
bersalaman dengan Habib Syeh Bin Abdul Qodir Assegaff.
|
AGENDA Lirboyo Bersholawat kembali digelar.
Ratusan ribu Syekhermania yang datang dari area Karesidenan Kediri pun tumpah-ruah
dan membuat lapangan Aula Muktamar Lirboyo Kediri bak lautan manusia. Hadirnya
Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar (Mas Abu), dan Wakil Gubernur Jawa Timur,
Saifullah Yusuf (Gus Ipul), turut memberikan suntikan semangat kepada para Syekhermania
yang hadir, Kamis (13/4).
Mas Abu dalam
sambutannya menyampaikan bahwa rasa syukur adalah hal yang tak boleh dilupakan.
Syukur karena masih diberikan-Nya nikmat yang tiada tara sampai saat ini.
Selain itu, Mas Abu juga mengucapkan terima kasih kepada Habib Syeh Bin Abdul
Qodir Assegaff lantaran sudah hadir kembali di Kota Kediri, khususnya di Ponpes
Lirboyo. “Terima kasih Bib, mau kembali hadir di Kota Kediri. Semoga dengan shalawat,
Kota Kediri menjadi lebih barokah,” ujar Mas Abu.
Dalam kesempatan yang
sama, Mas Abu juga mengatakan bahwa selama ini Ponpes Lirboyo selalu memberikan
dukungan sepenuhnya kepada Pemerintah Kota Kediri. Sebut saja salah satu
contohnya kala keberhasilan Kota Kediri menutup eks lokalisasi Semampir. “Perlu
saya sampaikan lokalisasi Semampir alhamdulillah sudah kami tutup dan gusur.
Pemkot Kediri sudah didukung penuh oleh Ponpes Lirboyo, mungkin ini berkah
shalawat juga,” tandas Mas Abu.
Mas Abu juga menyampaikan
pesan kepada para Syekhermania yang hadir agar selalu tertib dalam mengikuti
kegiatan sholawat tersebut. “Mohon untuk para Syekhermania agar tertib terus
sampai acara sholawat selesai. Kondisi kondusif dalam bersholawat harus kita
jaga bersama. Karena dengan sholawat, maka maksiat minggat,” ungkap Mas Abu.
Sementara
Gus Ipul meminta do’a untuk para korban bencana yang terjadi di beberapa daerah
di Jawa Timur. Di antaranya adalah bencana tanah longsor di Kabupaten Ponorogo,
Kediri, Nganjuk serta bencana banjir di Mojokerto. “Mohon doa Bib, karena saat
ini terjadi musibah yang beruntun di Jawa Timur. Semoga Allah memberikan
ampunan bagi yang menjadi korban,” tuturnya. (ADV HUMAS PEMKOT KEDIRI)
HSU
Pemkab HSU Tekankan
Keadilan Akses Ekonomi Bagi Perempuan
![]() |
Bupati
HSU, H Abdul Wahid, dan Ketua TP PKK HSU, Hj Anisah Rasyidah Wahid,
di tengah
kaum perempuan HSU.
|
BUPATI Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi
Kalimantan Selatan, Drs H Abdul Wahid HK MM MSi, mengingatkan, meskipun di
Indonesia wanita telah memperoleh hak-haknya sebagaimana hak-hak kaum lelaki
yang diberikan oleh Allah SWT yang tidak dibeda-bedakan, namun tetap harus
menjaga diri jangan sampai kebablasan dalam menuntut kesamaan gender, apalagi
sampai berani melanggar aturan agama.
Kesalahan
dalam pemaknaan dan penerapan gender bisa menjadikan wanita justru tidak
dihargai dan dihormati serta diperlakukan tidak wajar bahkan dilecehkan. Kaum
perempuan hendaknya melanjutkan perjuangan dan cita-cita luhur Kartini, karena
masih banyak wanita Indonesia yang perlu kita perjuangkan nasibnya, yang
memerlukan uluran tangan kita demi meningkatkan kesejahteraan, kesehatan,
pendapatan, perekonomian, pendidikan serta derajatnya.
Bupati
HSU juga menyampaikan bahwa sering diekspose di media massa berita tentang
kekerasan terhadap perempuan, pelecehan perempuan dan perdagangan perempuan di
negara kita. Hal ini merupakan PR besar bagi kita untuk menghapuskan dan
menjauhkan kaum perempuan dari tindakan yang tidak terpuji dan melanggar hukum
tersebut.
Untuk
itu, bupati mengimbau untuk memberdayakan dan memberi kesempatan bagi kaum
perempuan untuk berperan dan berkiprah dalam membangun bangsa ini sesuai dengan
bidangnya masing-masing, karena wanita juga berperan besar dan starategis untuk
mendukung kelancaran dan keberhasilan dari suatu pembangunan. Sehingga bisa dan
dapat mengakhiri kekerasan, perdagangan perempuan, dan ketidakadilan akses
ekonomi bagi kaum perempuan.
Seperti
diketahui Kementerian Pemberdayaan Perempuan (PP) dan Perlindungan Anak (PA)
melalui Deputi Bidang Kesetaraan Gender belum lama ini melaksanakan piloting
pengembangan industri rumahan. Industri rumahan adalah suatu kegiatan produksi
yang menghasilkan nilai tambah dan dilakukan di rumah dan sekitar rumah. Hasil
keuntungan produksi industri rumahan akan kembali lagi ke rumah.
Pengembangan
program ini sebagai salah satu implementasi dari program unggulan Kementerian
PP dan PA Three (3) Ends, yaitu 3 (tiga) Akhiri di antaranya, Akhiri Kekerasan
terhadap Perempuan, Akhiri Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Akhiri
Ketidakadilan Akses Peluang Ekonomi bagi Perempuan.
Para
perempuan sebenarnya lebih memilih bekerja dekat dengan keluarganya daripada
harus bekerja ke luar negeri yang belum tentu setiap tahun bisa kembali ke
Indonesia. Mekanisme pengembangan industri rumahan dengan melibatkan seluruh
SKPD terkait dan sumber daya lokal yang tersedia.
Sesuai
dengan program pemerintah tentang revolusi mental di mana kita harus dapat
bekerja sama lintas sektor untuk dapat menurunkan angka kemiskinan. Dengan
pengembangan industri rumahan diharapkan dapat mengatasi masalah kemiskinan dan
meningkatkan ketahanan keluarga.
Senada
dengan Bupati HSU, Ketua TP PKK HSU, Dra Hj Anisah Rasyidah Wahid MAP, mengajak
semua kaum wanita agar bisa meneladani kiprah dan perjuangan Kartini dengan
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kemampuan dan keterampilan agar wanita
mampu maju dan sejajar dengan kaum laki-laki dalam membangun dan
mensejahterakan masyarakat.
Mewujudkan
kehidupan perempuan yang lebih maju dan berkualitas telah menjadi harapan yang
selalu dinantikan, maka kita wujudkan emansipasi dan kesetaraan gender, di mana
seluruh perempuan dapat lebih maju baik dalam bidang pendidikan, kesehatan
maupun bidang lain yang berkembang ke arah persamaan nilai-nilai yang bersifat
positif.
Semua
harus menyadari bahwa tantangan yang dihadapi saat ini semakin berat, bahkan
tantangan tersebut mempengaruhi berbagai upaya meningkatkan harkat dan martabat
wanita. Dengan membangun keadilan dan kesetaraan gender, kesempatan membangun
dirinya sendiri dan meningkatkan kemandirian, maka kaum wanita dapat memberikan
kontribusi dalam membangun daerah.
Pemerintah
daerah terus berupaya menggali dukungan sosial apa saja yang dibutuhkan
perempuan dalam mengembangkan usahanya dan berusaha menyusun definisi formal
usaha dan perusahaan milik perempuan, juga merekomendasikan mengenai akses
perempuan kepada sektor jasa dan pasar. Tujuannya adalah pengentasan kemiskinan
dan pemerataan kesejahteraan bagi perempuan.
Karena
terdapat upaya regulasi yang melibatkan beberapa stake holder, seperti Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (LKPP), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan
Badan Pusat Statistik (BPS).
Kewirausahaan
perempuan memang menjadi topik menarik belakangan ini. Untuk itu pemerintah
terus berusaha menggenjot perekonomian melalui kewirausahaan.
Bagi
perempuan wirausaha mikro khususnya, subordinasi yang terjadi pada tataran
rumah tangga berakibat pada pembatasan gerak mereka. Artinya, selama aktivitas
usaha tidak banyak dilakukan di luar rumah, mereka dapat terus melanjutkan
usahanya. Dari sinilah, etos kerja dan integritas perempuan sebagai pribadi
yang mandiri tidak dapat terbentuk.
Dijelaskan
pula bahwa perlu adanya perubahan mindset
dan kultur yang dibangun dalam mendorong pemberdayaan perempuan. Karena itu,
perubahan ini seharusnya menjadi bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental
(GNRM) yang dikampanyekan Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan
Kebudayaan (Kemenko PMK). Hal utama yang harus diubah adalah bagaimana menghancurkan
maskulinitas yang telanjur tumbuh di masyarakat.
Dapat
dicontohkan seperti pada kasus pendidikan dan pengasuhan anak, penekanan peran
pengasuhan hanya pada perempuan justru akan melanggengkan maskulinitas.
Akibatnya, laki-laki tidak merasa perlu terlibat secara maksimal dalam pengasuhan
anak sehingga daya asuh dan asih mereka pun tidak berkembang. Dengan kata lain,
falsafah bangsa kita akan pentingnya silih asuh dan silih asih terancam pudar.
Adanya
peran yang berimbang antara laki-laki dan perempuan dalam keluarga otomatis
akan mendorong pemberdayaan perempuan dalam pembangunan. Dalam keluarga
khususnya, semangat gotong royong akan tumbuh. Hal ini beriringan dengan
kuatnya integritas dan etos kerja perempuan. Dengan demikian, profesionalitas
perempuan dalam bekerja dan berwirausaha tidak perlu diragukan lagi.
Tetapi
ada satu hal yang perlu diperhatikan, gerakan ini harus membumi dan
berkelanjutan agar mudah dipahami dan diterima masyarakat. Karena itu,
sosialisasi GNRM melalui metode swakelola pihak ketiga harus dilakukan pemerintah
secara selektif dan diukur efektifitasnya. (Tim)
ADVETORIAL BATOLA
Pemkab Batola
Targetkan 2017 Kebuntingan 715 Sapi
![]() |
Drh
H Alfian Noor, Kadisbunak Batola.
|
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Barito Kuala
(Batola), Provinsi Kalimantan Selatan, melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan
(Disbunak) yang memiliki tiga bidang yakni Bidang Perkebunan, Bidang Produksi
Ternak, serta Bidang Keswan (Kesehatan Hewan) dan Kesmavet (Kesehatan
Masyarakat Veteriner) pada tahun 2017 ini menagetkan 715 hewan ternyaknya,
khususnya sapi, mengalami kebuntingan.
Seperti
yang dikatakan Kepala Disbunak Batola, Drh H Alfian Noor, bahwa untuk bidang
produksi ternak tahun 2017 ini pihaknya melaksanakan program peningkatan
populasi dan produktivitas ternak.
Upaya
yang dilaksanakan Disbunak Batola ini dalam rangka mendukung dan mewujudkan
swasembada pangan nasional. “Mengingat Kementerian Pertanian (Kementan) telah
mengeluarkan Permentan No. 48 Tahun 2016 berupa pencanangan upaya khusus
percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau wajib bunting (Upsus Siwab),”
jelas Drh H Alfian Noor.
Kadisbunak
menerangkan, pada tahun 2017 ini pemerintah nasional menargetkan 4 juta
akseptor sapi induk produktif dan berkomitmen mewujudkan kebuntingan 3 ekor
sapi. Sementara Kalsel ditargetkan dari 36.000 akseptor sapi induk produktif
dengan kebuntingan 17.000 ekor sapi. Sedangkan Batola ditargetkan 1.100 ekor
akseptor sapi induk produktif dengan kebuntingan 715 ekor sapi.
Terkait
Bidang Keswan dan Kesmavet, Alfian mengatakan, tahun 2017 ini pihaknya akan
melaksanakan program pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan PHMS dalam
upaya merealisasikan bebas penyakit rabies nasional 2020, bebas avian influenza
(flu burung) nasional 2020, brucellosis target nasional 2025, antraks, dan hog
cholera.
Umur
sapi yang telah mencapai usia 15 sampai 18 bulan dapat dikawinkan untuk pertama
kalinya. Sapi betina yang tidak bunting setelah dikawinkan akan mengalami
siklus birahi 21 hari sekali dan lama birahi rata-rata 18 jam.
Sapi
yang tampak birahi dapat dikawinkan pada pertengahan masa birahi. Jika
perkawinan pertama atau kedua tidak berhasil, biasanya perkawinan ketiga sering
membawa hasil.
Perawatan
secara khusus harus dilakukan terhadap sapi yang mulai bunting, untuk itu perlu
adanya perawatan sebagai berikut : Makanan untuk sapi bunting perlu
diperhatikan lebih serius, keadaan fisik sapi bunting ini akan mempengaruhi
produksi selama masa laktasi mendatang. Sapi yang telah bunting tua perlu
dilepaskan di lapangan secara teratur. Dengan dilepas bebas di lapangan maka
sapi tersebut dapat dengan bebas bergerak ke mana-mana dan ini merupakan gerak
badan sapi tersebut. Gerak badan itu penting untuk menjamin kesehatan tubuhnya
dan memperlancar foetus pada saat melahirkan. Sapi yang sedang bunting harus
kita hindarkan dari benturan apa pun, termasuk jangan sampai tergelincir.
Menjelang induk sapi ini melahirkan, maka harus ditambah lagi makanan yang
cukup dan ditambah makanan penguat yang kandungan Proddnya 16%, jumlahnya 2 - 3
kg/ekor untuk setiap harinya. Hal ini berguna sekali untuk membantu pembentukan
ambing, terutama pada sapi dara. Membantu pembuatan kolestrum.
Makanan
untuk sapi bunting harus benar-benar diperhatikan karena akan mempengaruhi
fisik. Keadaan fisik sapi bunting akan menentukan produksi susu selama masa
laktasi mendatang. Telah diketahui bahwa sapi bunting perlu dilepaskan di
lapangan terbuka agar dapat bebas bergerak. Gerak badan ini sangat penting pula
artinya buat sapi yang bunting, keuntungan gerak badan tersebut adalah agar
otot-otot daging memperoleh latihan sehingga memperlancar peredaran darah, dan
menjaga kesehatan, bentuk dan posisi kuku sapi supaya tetap baik.
Gerak
badan sapi atau melepaskan sapi bunting di lapangan terbuka ini, sebaiknya di
tempat yang berumput dan terkena sinar matahari selama 1 - 2 jam. Juga
sebaiknya sapi tersebut dilepaskan setelah dimandikan terlebih dahulu.
Khusus
Bidang Perkebunan, pada 2017 ini pihak Disbunak Batola melaksanakan program
peningkatan ketahanan pangan dengan kegiatan pengembangan diversifikasi tanaman
berupa pemeliharaan demplot sawit 40 hektar di Kelurahan Ulu Benteng, Kecamatan
Marabahan, dan pemeliharaan demplot karet 4 hektar di Desa Kolam Kiri, Kecamatan
Wanaraya.
Disbunak
Batola juga akan melaksanakan program peningkatan produksi, produktivitas dan
mutu produk perkebunan berupa pemeliharaan sawit bantaran jalan hasil penanaman
tahun 2015 berupa penyulaman sebanyak 350 batang sawit.
Sementara
terkait dengan APBD Provinsi Kalsel, Alfian menjelaskan, pihaknya akan
melaksanakan perlindungan tanaman yang berasal dari hibah/bantuan obat-obatan
untuk tanaman karet berupa trichoderma, sp sebanyak 100 kilogram untuk 25
hektar, pestisida nabati 75 kilogram untuk 25 hektar pada 2 kelompok tani Panca
Usaha dan Berkat Usaha di Desa Sido Makmur, Kecamatan Marabahan.
Selain
itu juga akan dilaksanakan peningkatan produktivitas tanaman sawit rakyat
berupa pemberian pupuk NPK 600 kilogram per hektar pada Gapoktan Sidomulyo
Kecamatan Wanaraya.
Program
yang berasal dari APBN TP, Disbunak Batola tahun 2016/2017 melaksanakan program
kegiatan integrasi jagung di lahan perkebunan dengan luas sekitar 900 hektar
perkebunan sawit dan karet. Namun realisasi tanam baru 221 hektar (22,17
persen) dan sudah dipanen 115 hektar dan rusak 24 hektar dengan lokasi di
Kecamatan Marabahan, Cerbon, Tamban dan Wanaraya.
Di
beberapa daerah, sebut Alfian, saat ini kondisi lahan masih tergenang air.
Sehingga tanam berikutnya menunggu lahan kering. (Tim)
BALANGAN BUMI SANGGAM
ADVETORIAL KABUPATEN KEDIRI
Convention Hall CBD
Gumul Mampu Tampung 6.000 Orang
![]() |
Convention Hall SLG Kabupaten Kediri.
|
BANGUNAN megah Convention Hall di kawasan
Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) merupakan bangunan mercusuar milik Pemerintah
Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur, yang dipastikan semakin menyedot
perhatian publik.
Kepala
Bagian Umum Pemerintah Kabupaten Kediri, Mustika Prayitno Adi SSos MM,
mengatakan, Convention Hall itu dibangun untuk mendukung pertumbuhan ekonomi
masyarakat Kediri dan sekitarnya. "Convention Hall yang dibangun di atas
tanah seluas 6.534 m2 itu dirancang untuk semua acara dan kegiatan, sekaligus
sebagai pendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Kediri,"
katanya.
Jarak
tempuh Convention Hall CBD dari bandara internasional Juanda sekitar 3 jam, dan
jarak tempuh dari Stasiun Kereta Api (KA) Kediri hanya sekitar 10 menit. Bahkan
bagi masyarakat yang menyukai tranportasi bus, Convention Hall SLG dari
terminal baru Kediri hanya memerlukan waktu 15 menit.
Selain
dilengkapi fasilitas yang mewah, gedung ini mampu menampung 6.000 orang
pengunjung. Secara spesifikasi, Convention Hall SLG terdiri dari 2 lantai, lantai
1 yaitu Main Hall, Sub Hall, Room VIP, Pre Fungtion Hall, Ruang Prasmanan,
Ruang Jurnalis atau Press Room, Resto, Area Service, Ruang Informasi dan Toilet.
Bagi yang berminat dapat menghubungi di Jl Erlangga kawasan SLG Kabupate Kediri
64185 Jatim Telp (0354) 683762 Fax (0354) 686812 atau SMS 082 231 588 683.
Gedung
Convestion Hall SLG sangat fleksibel untuk berbagai kegiatan seperti
pertunjukan, expo, pameran, pernikahan, rapat dan seminar. (ADV. BAG. UMUM KAB. KEDIRI)
Subscribe to:
Posts (Atom)