Monday, December 11, 2017
ADVETORIAL BALANGAN
Tradisi Masyarakat Balangan Menyambut Bulan Maulid
Nabi Muhammad SAW
BAGI masyarakat Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan
(Kalsel), Rabi’ul Awal atau yang biasa disebut Bulan Maulid (Kelahiran) Nabi
Muhammad SAW, adalah bulan yang sangat istimewa. Bahkan, tidak kalah istimewa
dengan Hari Raya Iedul Fitri yang jatuh setiap awal bulan Syawal.
Momen Maulid Nabi di Balangan sangat meriah. Karena perayaannya
bukan hanya dilakukan secara kolektif, tetapi juga oleh hampir setiap keluarga
muslim. Bukan hanya pada tanggal lahir Sang Rasul (12 Rabi’ul Awal), tetapi
selama satu bulan penuh.
Perayaan itu diwujudkan dengan menggelar saruan, yaitu
menyediakan jamuan makan di rumah penyelenggara perayaan Maulid Nabi, dan mengundang
sebanyak-banyaknya sanak-saudara dan teman bahkan orang asing yang kebetulan
lewat depan rumahnya, untuk datang dan bersantap.
Semakin ramai, karena untuk tradisi ini biasanya warga Balangan
yang berada di luar daerah pun pulang kampung, seperti layaknya pemudik lebaran.
Rumah-rumah warga yang
menyelenggarakan saruan maulid menerima tamu dan menyajikan makanan sejak pagi
hingga tengah hari. Kalaupun begitu banyaknya tamu, biasanya saruan benar-benar
selesai tidak lebih dari sejam setelah adzan Dzuhur.
Suasana semakin meriah oleh backsound berupa lagu-lagu berisi
syair puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW, baik secara live oleh
kelompok-kelompok musik rebana, maupun melalui pemutar musik. Nuansa keislaman
juga diperkuat dengan pakaian tuan rumah maupun para tamu yang umumnya
berbusana muslim, dress code, yang sama dengan saat lebaran.
Benar-benar mirip lebaran. Hanya saja tanpa shalat ‘id, lebih
meriah, lebih banyak tamu dan suguhan makanan di rumah-rumah warga, serta
berlangsung selama sebulan penuh. Wow !
Pesta Kuliner
Namanya hajatan, tak pernah jauh dari makan-makan. Menu yang
disajikan pun kebanyakan terdiri dari masakan dan kue-kue khas Banjar. Untuk
makan beratnya, yang sering tampil di acara saruan maulid adalah nasi sup, soto
Banjar, rendang daging, berbagai masakan ikan sungai, gado-gado dengan lontong,
laksa, puracit, dan sebagainya.
Sedangkan makanan yang lebih ringan yang sering tampil di acara
tersebut ada berbagai macam kue basah khas Banjar seperti kue lapis,
bermacam-macam bingka, dan lain-lain. Ada juga berbagai jenis bubur khas Banjar,
seperti bubur baayak, bubur sungsum, bubur gunting, bubur kakicak, dan bubur
randang.
Bagi penikmat kuliner, datang ke saruan maulid bisa menjadi
“oase” yang mengobati kerinduan pada makanan tradisional, setelah sehari-harinya
diserbu oleh makanan-makanan yang lebih praktis dan modern, atau menu-menu yang
sarat pengaruh asing.
Shift Perayaan
Jaringan jalan di Balangan tidak terlalu banyak. Kebanyakan ruas
jalan harus bisa terus berfungsi karena tidak memiliki jalur alternatif,
kalaupun ada sangat jauh. Jika ruas itu macet atau tidak berfungsi, mobilitas
warga akan sangat terganggu.
Untuk mencegah kemacetan terjadi berkali-kali di suatu ruas jalan
dalam satu bulan perayaan Bulan Maulid, kampung-kampung di Balangan saat ini telah
terbiasa berkoordinasi, mengatur “jadwal” saruan maulid. Lebih dari itu,
pengaturan jadwal itu pada akhirnya membuat perayaan benar-benar berlangsung
sebulan penuh, karena secara keseluruhan hari-H saruan maulid di Balangan jadi
tersebar merata dari awal hingga akhir bulan Rabi’ul Awal, tidak menumpuk di
paruh pertamanya saja.
Limit
Saruan maulid di kalangan masyarakat Balangan dikenal dengan
kata Limit. Entah apa maksud dari kata itu dan sejak kapan ada istilah itu,
tapi begitulah adanya sedari dulu turun-temurun.
Selain pengaturan jadwal/hari penyelenggaraan saruan, juga ada
pembagian tamu. Ini untuk menghindari penumpukan tamu di rumah-rumah tertentu,
tapi minim tamu di rumah-rumah lain pada hari yang sama di lingkungan/kampung
yang sama.
Beberapa hari sebelum hari-H, para kepala keluarga yang akan
mengadakan saruan maulid di suatu lingkungan, terlebih dahulu berkumpul
(biasanya di langgar atau masjid, selepas shalat berjamaah) untuk mengatur
pembagian tamu.
Pertama, calon tamu didaftar terlebih dahulu, baik tamu dari
lingkungan RT sendiri maupun dari kampung-kampung lain di sekitarnya. Setelah
didapat nama-nama bakal tamu, dan dituliskan dalam sebuah daftar, kemudian
daftar itu dibagi-bagi. Misalnya, nomor urut 1 – 10 menjadi tamu undangan di
rumah Pak Afan, nomor urut 11 – 20 menjadi tamu undangan di rumah Pak Budi, dan
seterusnya.
Jika nama kita masuk dalam daftar undangan Pak Afan, misalnya,
maka bukan berarti kita tidak boleh menghadiri saruan di rumah lain. Hanya
saja, kita harus terlebih dahulu mendatangi saruan maulid di rumah Pak Afan
sebelum menghadiri saruan lain di lingkungan tersebut.
Memenuhi undangan limit itu lengkapnya begini; dimulai dengan
datang pagi-pagi ke rumah pengundang, menikmati hidangan atau sarapan pagi
dulu, lalu ke masjid/langgar setempat. Di masjid/langgar itu berkumpul para
tuan rumah saruan maulid di lingkungan tersebut. Tamu-tamu yang diundang
(namanya tercantum dalam undangan limit) diharapkan bergabung dengan mereka di
sana, mengikuti acara yang digelar secara bersama/kolektif.
Acaranya ada pembacaan
maulidurrasul, lantunan syair-syair islami dengan iringan rebana, shalawatan,
tausyiah (ceramah agama) dan sebagainya, sampai menjelang Dzuhur. Seusai
rangkaian acara di masjid/langgar, para tuan rumah membawa tamu-tamu kembali ke
rumah (sesuai pembagian tamu atau daftar limit) untuk makan siang sebagai
penutup kunjungan. (Tim)
ADVETORIAL NGAWI
Bupati Ngawi, Ir H Budi Sulistyono Kanang,
Berangkatkan Gowes Pesona Nusantara Tahun 2017
![]() |
Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono Kanang
Bersama Asisten Deputi PPS & SKO Kemenpora Teguh Raharjo Ikut Gowes Pesona
Nusantara 2017.
|
BUPATI Ngawi, Ir H Budi Sulistyono Kanang,
didampingi Asisten Deputi Pengelolaan Pembinaan Sentra dan Sekolah Khusus
Olahraga, Teguh Raharjo SPd MM, memberangkatkan Gowes Pesona Nusantara (GPN)
Tahun 2017 dalam rangka Hari Bersepeda Nasional (HBN) dengan start dan finish
di Alun-alun Merdeka Ngawi pada Sabtu (18/11/2017).
GPN
ini merupakan Program Kemenpora yang mencanangkan
lahirnya HBN. Ribuan penggowes dari berbagai kalangan tumpah-ruah di Alun-alun
Merdeka Ngawi, kota yang bermoto 'Ngawi Ramah'. Mereka bergowes sejauh kurang
lebih 10 km mengitari kota dengan membawa semangat berolahraga itu sehat.
GPN
di Kabupaten Ngawi merupakan etape yang ke-88 dari perhelatan Gowes Pesona
Nusantara, salah satu program unggulan Kemenpora di bawah gerakan 'Ayo
Olahraga', berlangsung meriah di Ngawi. Uniknya, para peserta pada etape Ngawi
Ramah ini mendengungkan adanya Hari Bersepeda Nasional. Hal ini terlihat di mana
para penggowes adalah Bupati, Uspimda, Camat, Kepala OPD membubuhkan tanda tangannya
pada spanduk berukuran 3 x 6 meter, yang bertuliskan 'Masyarakat Ngawi
Mendukung Hari Bersepeda Nasional'.
Bupati
Ngawi, Ir H Budi Sulistyono, yang akrab dipanggil Kanang mengatakan,"Saya
pribadi dan masyarakat Ngawi menyambut baik adanya Pencanangan Hari Bersepeda
Nasional, karena sepeda itu merupakan asli alat transportasi bangsa Indonesia.
Bersepeda tidak hanya bicara sehatnya saja, namun sepeda ini sudah sebagai alat
gengsi, alat transportasi, alat untuk sehat, rekreasi dan lain sebagainya. Terkait
perhelatan Gowes Pesona Nusantara itu sendiri merupakan bentuk kerja nyata yang
penuh dengan sinergitas”.
Lebih
lanjut Budi Sulistyono Kanang mengucapkan terima kasih kepada pihak Kemenpora
dalam hal ini Menpora RI, Imam Nahrawi, yang melibatkan Ngawi dalam Gowes
Pesona Nusantara, di mana selain program berolahraga namun mampu memunculkan
suatu pesona yang terpendam di nusantara ini, terlebih Ngawi memiliki destinasi
wisata yang unik dengan pesona yang luar biasa.
“Saya
kira ini menjadi inspirasi Pemerintah Kabupaten Ngawi yang akan memunculkan
sebuah gerakan bersepeda dari satu titik wisata ke wisata lainnya, sehingga
yang saya lihat adalah spiritnya, yakni spirit untuk berolahraga dan spirit
untuk menggali pariwisata. Ada olahraganya, ada sehatnya, muncul daerah
wisatanya, masyarakatnya sehat berarti Indonesianya sehat," tuturnya.
Kanang
menambahkan, olahraga bersepeda itu adalah murah dan meriah. Bisa dilakukan di kota maupun di desa, baik bagi orang biasa maupun
orang berada. “Oleh karena itu tentunya masyarakat di Kabupaten Ngawi berharap
even Gowes Pesona Nusantara dijadikan sebuah Hari Bersepeda Nasional oleh
Kemenpora,” imbuhnya. (ADV HUMAS Setda
Kabupaten Ngawi/Prastiwi)
ADVETORIAL NGAWI
Disparpora Kabupaten Ngawi
Mengadakan
Ngawi Spektakuler Offroad Alas Togog 2017
![]() |
Bupati Ngawi, Ir H Budi Sulistyono, & Para Offroader Berlaga
Di Arena Sirkuit Alas Togog Kasreman.
|
DINAS Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Ngawi
mengadakan Ngawi Spektakuler Offroad 2017 yang bertempat di Arena Sirkuit Alas
Togog Desa Kasreman, Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur,
pada Sabtu dan Minggu (18 s/d 19 November 2017).
Hal ini dijelaskan Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disparpora
Kabupaten Ngawi, Peggy Yudho Subekti SSTP MH, selaku Tim Penyelenggara acara
ini. "Ngawi Spektakuler Offroad Alas Togog 2017 merupakan kejuaraan
individu Adventure Offroad Non Winch dibagi dalam 2 kelas, yaitu kelas
FFA dan 1.000 cc. Peserta yang datang dari berbagai kota dan kabupaten Jawa
Timur dan Jawa Tengah ikut andil dan memeriahkan kejuaran ini. Ada 38 Offroader
yang berlaga di Sirkuit Alas Togog turun di kelas FFA dan 1.000 cc.
Perkembangan dunia otomotif di Kabupaten Ngawi khususnya mobil di bidang offroad cukup membanggakan. Banyak even yang digelar buat pecinta adrenalin tinggi untuk meningkatkan skill atau kemampuan. Disparpora Kabupaten Ngawi bekerja sama dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kabupaten Ngawi mengadakan kegiatan bertajuk Ngawi Spektakuler Offroad Alas Togog 2017,” jelasnya.
Perkembangan dunia otomotif di Kabupaten Ngawi khususnya mobil di bidang offroad cukup membanggakan. Banyak even yang digelar buat pecinta adrenalin tinggi untuk meningkatkan skill atau kemampuan. Disparpora Kabupaten Ngawi bekerja sama dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kabupaten Ngawi mengadakan kegiatan bertajuk Ngawi Spektakuler Offroad Alas Togog 2017,” jelasnya.
Lebih lanjut Kepala Disparpora Kabupaten Ngawi, Drs Yulianto
Kusprasetyo, mengatakan, even ini bukan kali pertama digelar di Kabupaten
Ngawi, namun baru saat ini kebanjiran peserta guna pamer ketangkasan di
lintasan berbahaya. Pada offroad tersebut juga dimeriahkan Offroader tuan rumah
sebagai peserta kehormatan, seperti Dwi Rianto Jatmiko, Ketua DPRD Kabupaten
Ngawi, dan Bupati Ngawi, Budi Sulistyono, yang memang penghobi pemacu
andrenalin.
“Even Ngawi Spektakuler Offroad Alas Togog 2017 ini seperti apa
yang kita lihat sangat luar biasa, khususnya peserta yang ikut andil, sehingga
sebagai tuan rumah kita bangga terhadap suksesnya pelaksanaan kegiatan hari ini
dan besok, Ajang olahraga otomotif ini dapat memberikan poin tersendiri pada
umumnya dalam memeriahkan Hari Pahlawan. Kegiatan Adventure Offroad akan
menjadi agenda tahunan Disparpora. Even ini memberikan dampak yang positif bagi
kemajuan pariwisata, kita bisa mengenalkan obyek-obyek wisata dan produk-produk
unggulan di Kabupaten Ngawi kepada para Offroader dan timnya serta para pengunjung
offroad dari luar kota agar tertarik berkunjung ke tempat wisata Ngawi yang memiliki
pesona indah dan alami. Seperti Kebun Teh Jamus, Benteng Pendem Van Den Bosch,
Museum Trinil, Srambang, Pemandian Tawun, Air Terjun Pengantin dan masih banyak
lagi dengan membeli tiket masuk serta membeli oleh-oleh khas Ngawi. Sehingga
akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Ngawi di sektor
pariwisata. Sementara terkait dengan Sirkuit Alas Togog Kasreman apabila
dikelola dan dikemas dengan penataan yang baik, berpotensi besar menjadi arena
sirkuit permanen dan sarana olahraga otomotif terbaik di Indonesia, khususnya
untuk kegiatan offroad. Apalagi track lintasan Sirkuit Alas Togog sangat
berbahaya, para offroader harus memiliki skill dan kepiawaian yang lebih,”
ujarnya.
Peggy menambahkan, hasil
kejuaraan Ngawi Offroad Spectakuler Alas Togog 2017, yaitu Kelas FFA Juara
I Banteng Merah dari Kabupaten Bojonegoro, Juara II Husein Club Jeram dari
Kabupaten Klaten, Juara III Donie Club Jeram dari Kabupaten Klaten, Juara IV
Agung Gace Trinil Jeep Club dari Kabupaten Ngawi dan Juara V Sulung Club Racing
Team dari Kabupaten Bojonegoro. Sedangkan di Kelas 1.000 cc, Juara I Ian Senna
Club Jeram dari Kabupaten Klaten, Juara II Trivardana Club Gladager Uwuk-Uwuk
dari Kota Yogyakarta, Juara III Agus Club Jeram dari Kabupaten Klaten, Juara IV
Happy Club IOC dari Kota Magelang dan Juara V Boy Club IOC dari Kota Magelang. “Pemenangnya
mendapat tropi Bupati Ngawi, piagam dan uang pembinaan,” imbuhnya. (ADV/Dinas Kominfo Kabupaten
Ngawi/Prastiwi)
ADVETORIAL NGAWI
Pelantikan &
Mutasi 165 Orang Pejabat Fungsional
Di Lingkup Dispendik Kabupaten Ngawi Tahun
2017
BUPATI Ngawi, Ir H Budi Sulistyono, yang akrab disapa Kanang
melantik Pejabat Fungsional di Lingkup Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten
Ngawi pada Selasa (14 November 2017) bertempat di Pendopo Wedya Graha.
Bupati melakukan pelantikan & mutasi ini untuk penyegaran di internal
birokrasi lingkup Dispendik mulai Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN), Kepala
Sekolah Menengah Negeri (SMPN) & Pengawas SMP.
Bupati Ngawi, Budi Sulistyono, mengatakan, pergeseran
jabatan melalui mutasi ini sebagai hal biasa di lingkup Dispendik Kabupaten
Ngawi. Mutasi jabatan dilaksanakan sebagai tindak lanjut UU No. 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN) dan implementasi dari PP No. 11 Tahun 2017 Tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Saya mengamanatkan kepada Pejabat Pembina
Kepegawaian untuk melaksanakan penataan dalam rangka manajemen aparatur
pemerintah. Sistem merit diterapkan, di mana pengelolaan dan manajemen
kepegawaian didasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja. Kepada Kepala
SDN, SMPN dan Pengawas yang baru dilantik harus menjalankan tugas dengan penuh
tanggung jawab, harus memiliki integritas tinggi, disiplin tinggi, kompetensi
dan moralitas yang baik agar pendidikan di Kabupaten Ngawi memiliki mutu yang
tinggi dan siap untuk mengantarkan anak didik berprestasi yang maksimal dalam
mewujudkan masa depan yang gemilang. Sehingga dunia pendidikan di Ngawi
mendapat kepercayaan dari wali murid, di mana sejak 5 tahun terakhir terjadi krisis
kepercayaan yang dampaknya penerimaan siswa baru menurun,” ujarnya.
Bupati Ngawi, Budi Sulistyono, menegaskan, Kepala
Sekolah & Pengawas yang baru dilantik setelah mendapat SK agar segera
berangkat menjalankan tugas di tempat yang baru dengan ikhlas, menyesuaikan
dengan lingkungan yang baru, kerja dengan penuh tanggung jawab, berdedikasi
& moral yang baik, sehingga dapat menjadi panutan dan teladan bagi
guru-guru dan anak didik, khususnya para Kepala Sekolah.
Drs Abimanyu MSi, Kepala Dispendik Kabupaten
Ngawi, menjelaskan, jumlah pejabat yang dilantik bupati sebanyak 165 orang,
dengan perincian yang promosi jabatan Kepala Sekolah Dasar Negeri 82 orang,
promosi jabatan Kepala Sekolah Menengah Negeri 6 orang dan promosi Pengawas SMP
2 orang. Sedangkan yang mutasi Kepala Sekolah Dasar Negeri ada 61 orang,
Kepala Sekolah Menengah Negeri ada 14 orang. “Untuk Kepala Sekolah SDN &
SMPN yang sudah lulus tes sesuai assessment
namun belum dilantik, ditargetkan tahun 2018 sudah dilantik oleh bupati,
karena menunggu Kepala SDN dan SMPN yang pensiun tahun depan,” jelasnya.
Kepala Bidang Ketenagaan Dispendik Kabupaten
Ngawi menambahkan, promosi Kepala SDN & Kepala SMPN di Kabupaten Ngawi
melalui seleksi yang ketat, yaitu melalui tahapan fit and proper test yang harus dilakukan Calon KS dengan
mengedepankan aspek-asprk kompetensi, kinerja, loyalitas dan kepangkatan.
“Sehingga Kepala Sekolah SDN dan SMPN yang lulus seleksi dan dipromosikan tahun
2017 sudah siap mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai Kepala Sekolah di
sekolah tempat tugasnya,” imbuhnya. (ADV/Dinas
KOMINFO Kabupaten Ngawi/Prastiwi)
ADVETORIAL BADUNG
Tim KemenPAN RB Apresiasi Akuntabilitas
Kinerja Badung
TIM Evaluasi Akuntabilitas Kinerja dan Reformasi Birokrasi dari
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB)
RI memberikan apresiasi atas kemajuan dan perkembangan sistem akuntabilitas
kinerja di Kabupaten Badung. Hal ini terlihat dari komitmen Pemkab Badung dalam
merumuskan tujuan, sasaran, indikator dan target kinerja yang sudah sangat
terukur dan akuntabel. Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Evaluasi KemenPAN RB
RI, Aan Saiful Ambila, saat melakukan evaluasi terhadap akuntabilitas kinerja
serta reformasi birokrasi di Pemerintah Kabupaten Badung, Selasa (14/11) di
ruang Kriya Gosana, Puspem Badung.
Kehadiran Tim Evaluasi KemenPAN RB RI tersebut diterima Sekda
Badung, I Wayan Adi Arnawa, beserta pimpinan perangkat daerah di lingkungan
Pemkab Badung. Pada evaluasi tersebut juga dilakukan pemaparan mengenai capaian
kinerja tahun 2016 dan rencana kerja tahun 2016-2021 oleh Kepala Bappeda,
Kadisdikpora, dan Kadis DLHK Badung.
Menurut Aan Saiful Ambila, dari laporan kinerja yang disampaikan
Pemkab Badung dan hasil presentasi beberapa kepala perangkat daerah,
menunjukkan adanya komitmen untuk melakukan perubahan sesuai semangat reformasi
birokrasi serta adanya upaya untuk mewujudkan sasaran sesuai RPJMD. Renstra
perangkat daerah juga telah mengimplementasikan apa yang menjadi visi misi
Pemerintah Kabupaten Badung. Tujuan dan sasaran serta indikator perangkat
daerah juga sangat terukur dan akuntabel. Tim evaluasi minta agar hal ini terus
dipertahankan dan ditingkatkan melalui inovasi dengan menyusun program dan
kegiatan.
Sekda Badung, Adi Arnawa, atas nama Pemkab Badung sangat
menyambut baik pelaksanaan evaluasi laporan kinerja Pemkab Badung 2016 yang
dilakukan tahun 2017 ini oleh KemenPAN RB RI. Disampaikan bahwa Pemkab Badung
secara prinsip berkomitmen untuk mewujukan reformasi birokrasi di Badung. Untuk
mewujudkan hal tersebut telah dilakukan langkah-langkah yaitu dengan merevisi
RPJMD Kabupaten Badung. "Dari revisi RPJMD ini, dicoba melakukan revisi
terhadap beberapa indikator sehingga lebih fokus dan sejalan dengan visi misi
bupati yang dituangkan dalan RPJMD Semesta Berencana Badung 2016-2021,"
jelasnya.
Pimpinan perangkat daerah di Badung juga diajak berangkat ke
KemenPAN RB dengan tujuan mendapatkan asistensi terkait penyusunan RPJMD,
Renstra, Renja dan RKP yang minimal harus dilakukan oleh semua PD.
"Melalui asistensi tersebut, pimpinan PD sudah mulai mengetahui dan
konsisten melaksanakan apa yang menjadi keinginan pimpinan melalui renstra PD
yang telah memuat target per tahunnya," tambahnya.
Wujud kongkrit tekad dalam mempertahankan komitmen membangun
budaya kinerja adalah melalui penandatanganan Pakta Integritas oleh seluruh ASN
sampai perangkat daerah serta kewajiban penandatanganan perjanjian kinerja
untuk mewujudkan kinerja yang diperjanjikan kepada atasan.
Dilaporkan pula bahwa capaian kinerja dari 21 sasaran dan 36
indikator kinerja utama, secara umum capaian kinerja tergolong sangat baik
dengan rata-rata tingkat capaian kinerja 122,30 persen. Ini membuktikan bahwa
sudah terjadi perubahan paradigma di Pemerintah Kabupaten Badung.
Lebih lanjut dijelaskan, mulai 2014 Badung memanfaatkan
pelaporan kinerja berbasis e-Sakip bekerja sama dengan Pemprov DI Yogyakarta,
dan tahun ini Badung melalui Kominfo akan membangun sistem sendiri dengan
mengintegrasikan semua sistem aplikasi yang ada. Juga dilakukan bintek-bintek
sebagai komitmen dalam rangka penerapan reformasi birokrasi di Badung. "Dengan upaya dan
langkah yang dilakukan ini kami harapkan nilai Lakip Badung yang sebelumnya BB
menjadi A," terangnya.
Rekomendasi terakhir berkaitan dengan pengembangan sistem reward
dan punishment, saat ini sedang melakukan uji coba penerapan e-kinerja dan
rencananya akan diterapkan mulai tahun 2018. Berdasarkan e-kinerja ini, reward
dan punishment berupa tunjangan perbaikan penghasilan (TPP) akan ditentukan
oleh capaian kinerja dan tingkat kehadiran ASN. Sedangkan untuk mendorong
kinerja perangkat daerah dan pemerintahan desa, mulai 2017 ini Pemkab Badung
akan memberikan penghargaan "Mangupura Awards" yaitu penilaian dan
pemberian penghargaan bagi perangkat daerah dan pemerintah desa yang berkinerja
sangat baik. (Humas Setda Kabupaten
Badung)
ADVETORIAL BADUNG
Bupati Badung Giri Prasta Buka Hiburan
Rakyat
RIBUAN masyarakat Badung tumpah-ruah menyaksikan hiburan rakyat yang
dibuka oleh Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta, di Lapangan Pusat Pemerintahan
Kabupaten Badung Mangupraja Mandala, Minggu (12/11). Hadir dalam kesempatan
tersebut Wakil Bupati Badung, Ketut Suiasa, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung,
Wayan Adi Arnawa, Ketua DPRD Badung, Putu Parwata, bersama anggota, Forum Koordinasi
Pimpinan Daerah, Ketua TP PKK Kabupaten Badung, Nyonya Seniasih Giri Prasta,
Ketua Gatriwara, Nyonya Ayu Parwata, pimpinan perangkat daerah beserta
istri serta Wakil DPD PDI Badung, I Bagus Alit Sucipta.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Badung menyampaikan ucapan
terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang sudah ikut berpartisipasi
dalam kegiatan hiburan rakyat ini. “Saya juga memberikan apresiasi kepada
ribuan masyarakat Badung yang telah ikut meramaikan hiburan rakyat ini walaupun
sebelumnya puspem diguyur hujan deras,” ungkap Giri Prasta.
Lebih lanjut Giri Prasta menyampaikan, hiburan rakyat ini
merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Badung untuk selalu dekat dengan
masyarakatnya tanpa ada sekat. “Dalam umur delapan tahun ini sudah banyak
langkah-langkah dan upaya pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat
Badung. Saat ini kebijakan Pemkab Badung dituangkan dalam Pola Pembangunan
Nasional Semesta Berencana (PPNSB) yang di dalamnya mencakup lima program
prioritas yaitu pangan, sandang dan papan, kesehatan dan pendidikan, jaminan
sosial dan tenaga kerja, seni, adat, agama dan budaya serta pariwisata. Di bidang
kesehatan, pemkab sudah melaksanakan konsep Tri Kona yaitu lahir, hidup, mati
ditanggung pemerintah. Begitu pula pendidikan di Badung sudah gratis, termasuk
dukungan laptop dan baju seragam. Mulai awal 2017, kami mengambil kebijakan
dengan PBB gratis dan di tahun 2018 Badung akan mempunyai Ruang Command Center
untuk mendukung Smart City,” paparnya.
Sementara itu Ketua DPRD Badung, Putu Parwata, sependapat dengan
Bupati Badung dan mengatakan tumpah-ruahnya masyarakat menyaksikan tampilan
artis baik artis lokal maupun nasional tersebut menyiratkan masyarakat Badung
haus dengan hiburan. “Pelaksanaan acara ini sudah bagus dan sudah ditata apik
oleh semua pihak yang terlibat. Mungkin ada baiknya pelaksanaan hiburan rakyat
ini dilaksanakan lebih awal, mungkin di bulan Oktober sehingga gangguan cuaca
seperti hujan ini dapat diminimalkan,” tambah Putu Parwata.
Adapun artis lokal yang tampil dalam hiburan rakyat ini di antaranya
Reggae Matanai, Widi Widiana, D’Antoni, Rai Peni, Dyana Prasta And DJ
Performance dan Celokontong Mas dan Lolot. Sementara artis nasional, Selvi
Kitty, Zaskia Gotik dan Armada. Untuk MC-nya, Jun Bintang dan Echi. (Rilis)
ADVETORIAL BADUNG
Ibunda Giri Prasta Berpulang
![]() |
Ni Ketut Suwiti (Almh),
ibunda Bupati Badung,
Nyoman Giri Prasta.
|
SETELAH sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Sanglah, Ni Ketut Suwiti
(74), ibunda Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta SSos, Selasa (7/11),
berpulang. Jenazah ibu yang lahir 31 Desember 1943 ini disemayamkan di Rumah
Sakit Mangusada Badung. Ibu tiga orang putra dan dua putri ini menghembuskan napas
terakhir pada pukul 11.35 Wita di RSUP Sanglah Denpasar. Penyebab kematian
istri almarhum I Nyoman Sukarta itu diduga karena faktor usia. Selain itu,
almarhumah juga tengah dirawat karena menderita sejumlah penyakit.
Terhadap rencana pengabenan, menurut informasi yang berhasil
dikumpulkan di Humas Pemkab Badung, masih menunggu rapat keluarga termasuk
melibatkan prajuru Desa Adat Plaga. Selain hasil rapat, pihak keluarga tengah
menunggu hari baik dari pihak geriya atau sulinggih.
Kabar berpulangnya ibunda orang nomor satu di Badung ini tentu
saja mengejutkan banyak pihak dan ucapan bela sungkawa pun mengalir termasuk
memenuhi halaman medsos seperti Facebook (FB). Tak kurang Bendesa Adat Legian,
Gusti Ngurah Sudiarsa, mengaku terkejut atas berpulangnya ibunda Giri Prasta
itu. Walau begitu, seperti dikutip dari akun FB-nya, Sudiarsa mengucapkan turut
berbela sungkawa atas kepulangan almarhumah dan berharap diterima di sisi Ida
Sang Hyang Widi Wasa. “Kami mengucapkan ikut berduka cita atas berpulangnya
ibunda Bapak I Nyoman Giri Pratsa (Bupati Badung), dumogi amor
ring Achintya,” ujar bendesa adat yang juga politisi PDI Perjuangan
tersebut.
Masih dari Legian, ucapan bela sungkawa juga datang dari mantan
Anggota DPRD Badung, Nyoman Bagiana Karang, serta politisi Partai Golkar, Nyoman
Rute Ady. Keduanya berharap almarhumah bisa memperoleh tempat yang layak di
sisi-Nya serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.
Hal sama juga dikatakan politisi Partai Gerindra, Nyoman
Sentana. Melalui akun FB-nya, Anggota Komisi IV DPRD Badung tersebut
mengucapkan turut berbela sungkawa. “Kami keluarga besar Sentana (KBS)
menyampaikan turut berduka cita atas berpulangnya Ibunda Bapak Nyoman Giri
Pratsa (Bupati Badung), semoga ibunda dapat berisitirahat dengan tenang di
sisi-Nya”.
Direktur RSUD Mangusada Badung, dr Nyoman Gunarta, membenarkan
jenazah ibunda Bupati Giri Prasta dititipkan di ruang jenazah RSUD. Namun
mengenai lama penitipannya, ia menyarankan agar menghubungi pihak keluarga. “Benar.
Datangnya tadi pukul 14.30. Mengenai lama penitipan, lebih baik konfirmasi
langsung ke keluarga,” ujarnya waktu itu.
Demikian pula mengenai riwayat sakit almarhumah, Gunarta mengaku
tidak begitu tahu. Ia hanya tahu almarhumah sempat dirawat di RSUP Sanglah
hingga menghembuskan nafas terakhirnya. “Mengenai riwayat sakitnya, tiang (saya)
tidak tidak tahu, karena almarhumah dirawat di RSUP Sanglah. Di RSUD hanya
dititipkan jenazahnya,” jelasnya.
Ada perlakukan khusus kepada jenazah ? Ditanya begitu, ia
mengatakan tetap sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang ada. Jenazah
tetap ditempatkan di ruang jenazah, layaknya jenazah yang lain. Hanya, pihaknya
membuatkan satu tempat khusus. “Sudah ada SOP-nya. Beliau tetap ditempatkan di
kamar jenazah, hanya tempatnya di luar, karena untuk memudahkan para pelayat
yang banyak dan agar tidak mengganggu jenazah yang lain,” tegasnya.
Semasa hidupnya, Suiti mengabdikan diri sebagai seorang bidan di
desa bersama suaminya, I Nyoman Sukarta (Alm), yang juga berprofesi sebagai
mantri di Desa Pelaga, Petang. (Humas
Setda Kabupaten Badung)
ADVETORIAL KABUPATEN MOJOKERTO
Bupati MKP Pimpin Upacara Hari Pahlawan 10
November Ke-72
![]() |
Bupati MKP saat jadi Irup.
|
BUPATI Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa (MKP), saat bertindak
sebagai inspektur upacara bendera Peringatan Hari Pahlawan 10 November Ke-72
Tahun 2017 di halaman kantor Pemerintah Kabupaten Mojokerto, mengatakan bahwa
semangat kebangsaan yang dikenang di Hari Pahlawan yakni berupa nasionalime
berlandaskan kemanusiaan universal.
Dalam Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2017
yang mengangkat tema “Perkokoh Persatuan Membangun Negeri”, bupati yang
membacakan sambutan amanat Menteri Sosial Republik Indonesia, Khofifah Indar
Parawansa, menambahkan, jika kini harapan masa depan Indonesia lebih baik
dengan ditambatkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden H
M Jusuf Kalla yang menghimpun gerak seluruh elemen Republik Indonesia.
“Semangat kebangsaan yang kita
kenang di Hari Pahlawan yakni nasionalisme berlandaskan kemanusiaan universal. Nasionalisme hidup subur dalam taman sarinya internasionalime. Pun
begitu dengan internasionalime yang berakar dari buminya nasionalime. Dalam kehidupan
berbangsa, kita adalah bagian keluarga besar umat manusia”.
“Harapan masa depan Indonesia lebih
baik ke depannya, kini ditambatkan melalui pemerintahan Presiden Joko Widodo
dan Wakil Presiden H M Jusuf Kalla lewat visi transformatif yang menghimpun gerak
seluruh elemen Republik Indonesia yakni ‘Terwujudnya Indonesia berdaulat,
mandiri dan berkepribadian gotong royong’ yang dirumuskan dalam sembilan agenda
prioritas Nawa Cita,” katanya, Jumat (10/11).
Sembilan agenda prioritas tersebut
dikategorikan dalam tiga ranah yakni mental-kultural, material (ekonomi) dan
ranah politik. Pada ketiga ranah tersebut, pemerintah saat ini berusaha
melakukan berbagai perubahan secara akseleratif dengan dilandasi Pancasila dan
UUD 1945.
Ketiga ranah di atas dapat
dibedakan tapi tidak dapat dipisahkan. Perubahan mental-kultural perlu dukungan
politik dan material berupa politik kebudayaan dan ekonomi budaya. Sebaliknya,
perubahan politik memerlukan dukungan budaya dan material berupa budaya
demokrasi dan ekonomi politik.
Bupati didampingi Wakilnya,
Pungkasiadi, beserta jajaran Forkopimda dan Organisai Perangkat Daerah (OPD)
Kabupaten Mojokerto melakukan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Gajahmada
usai upacara bendera. (anang/humas)
Saturday, December 9, 2017
HSU
BUPATI HSU BERIKAN PENGHARGAAN
ATAS KINERJA TENAGA KESEHATAN
DALAM rangka menyemarakkan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-53,
Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan
(Kalsel), memberikan apresiasi kepada puluhan tenaga kesehatan pada penilaian
kinerja tenaga kesehatan Tingkat Kabupaten HSU tahun 2017 di halaman Kantor
Bupati HSU, usai pelaksanaan upacara peringatan HKN Ke-53, Senin (13/11).
Penghargaan itu dikelompokkan dalam beberapa kategori.
Penghargaan berupa tropi dan piagam diserahkan oleh Bupati HSU, Drs H Abdul
Wahid HK MM MSi, kepada para tenaga kesehatan berprestasi, didampingi Wakil
Bupati, Ketua DPRD, FKPD, serta Ketua dan Wakil Ketua TP PKK HSU.
Untuk kategori tenaga medis, juara 1 dokter umum diraih oleh dr Adi
Husfiansyah dari Puskesmas Guntung, dan juara 1 dokter gigi diraih oleh drg
Vera Hariani dari Puskesmas Alabio.
Untuk kategori tenaga perawat, juara 1 Tingkat Kabupaten HSU dan
juara 2 Tingkat Provinsi Kalsel diraih oleh Syamsul Mu’arif dari Puskesmas
Paminggir. Juara 2 diraih oleh Melly Hidayah dari Puskesmas Alabio, dan juara 3
diraih oleh Dewi Septiani dari Puskesmas Amuntai Selatan.
Untuk kategori tenaga farmasi, juara 1 Tingkat Kabupaten HSU dan
juara 1 Tingkat Provinsi Kalsel serta juara 2 Tingkat Nasional diraih oleh
Yulida Mona dari Puskesmas Danau Panggang. Juara 2 diraih oleh M Hafiz dari
Puskesmas Alabio, dan juara 3 diraih Norliani dari Puskesmas Haur Gading.
Untuk kategori tenaga laboratorium medis, juara 1 diraih oleh
Indawati dari Puskesmas Haur Gading. Juara 2 diraih oleh Evi Yuliani dari
Puskesmas Sungai Karias, dan juara 3 diraih oleh Hidayati dari Puskesmas
Paminggir.
Untuk kategori tenaga kesehatan masyarakat, juara 1 Tingkat
Kabupaten HSU, juara 1 Tingkat Provinsi Kalsel dan juara 3 Tingkat Nasional
diraih oleh Mahdina Permatasari dari Puskesmas Sungai Karias. Juara 2 diraih
oleh M Yamani, dan juara 3 diraih oleh Fawaratul Muna dari Puskesmas Banjang.
Untuk kategori tenaga kesehatan lingkungan, juara 1 diraih oleh
Siti Intan Soleha dari Puskesmas Danau Panggang. Juara 2 diraih oleh M Indra
Kesuma dari Puskesmas Sapala dan juara 3 diraih oleh Risdawati dari Puskesmas
Banjang.
Untuk kategori tenaga bidan, juara 1 diraih oleh Nelly Marlina
dari Puskesmas Danau Panggang, juara 2 diraih oleh Erny Sari dari Puskesmas
Alabio, juara 3 diraih oleh Rafika dari Puskesmas Haur Gading, dan juara 4
diraih oleh Nina Pratiwi dari Puskesmas Sungai Karias.
Untuk kategori tenaga gizi, juara 1 diraih oleh Khusnul Khatimah
dari Puskesmas Sungai Karias, juara 2 diraih oleh Rina dari Puskesmas Haur
Gading dan juara 3 diraih oleh Hamidah dari Puskesmas Babirik.
Untuk kategori lomba sekolah sehat tahun 2017, juara harapan 1 Tingkat
Nasional diraih oleh SDN Sungai Malang 4 Amuntai Kecamatan Amuntai Tengah.
Untuk kategori lomba penyuluhan kader kesehatan tahun 2017,
juara 1 diraih oleh Dewi Rinita dari Puskesmas Amuntai Selatan, juara 2 diraih
oleh Mahmudah dari Puskesmas Pasar Sabtu dan juara 3 diraih oleh Hartati dari
Puskesmas Sungai Turak.
Untuk kategori penilaian kinerja fasilitas kesehatan, juara 1
diraih oleh Puskesmas Amuntai Selatan, juara 2 diraih oleh Puskesmas Sungai
Karias dan juara 3 diraih oleh Puskesmas Danau Panggang.
Bupati berharap dengan penghargaan ini akan menumbuhkan semangat
para tenaga kesehatan dan memotivasi tenaga kesehatan yang lainnya agar lebih
menunjukkan totalitasnya dalam melayani masyarakat guna tercapainya
kesejahteraan kesehatan di Kabupaten HSU. (Tim)
ADVETORIAL BATOLA
Batola Canangkan Germas
![]() |
Bupati Hj Noormiliyani AS HM saat
memukul gong tanda dicanangkannya
Germas di
Kabupaten Batola.
|
BERDASARKAN Instruksi Presiden No. 01 Tahun 2017, Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), melaksanakan pencanangan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Kabupaten Batola yang ditandai dengan pemukulan gong serta
penandatanganan komitmen bersama dari Bupati Hj Noormiliyani AS HM, Wakil
Bupati H Rahmadian Noor, Sekda H Supriyono, para forkopimda, para pimpinan
organisasi wanita, para kades dan kepala puskesmas.
Dengan dicanangkannya Germas di Kabupaten Batola
diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan mengubah pola
pikir mereka untuk senantiasa membiasakan pola hidup sehat. Selain itu juga dapat menumbuhkan
kesadaran akan pentingnya
hidup sehat. Seperti meningkatkan animo masyarakat untuk melakukan donor darah
karena hal ini sangat bermanfaat untuk kesehatan, dan warga menerapkan Germas
ini dalam kehidupan sehari-harinya bukan hanya seremonial belaka.
Hidup sehat sangat mudah dicapai, yaitu dengan jalan
mengkonsumsi makanan bergizi yang dibutuhkan tubuh, melakukan aktifitas fisik
atau olahraga serta bekerja tidak melebihi kapasitas kemampuan tubuh.
Terkait dengan Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Tahun
2017 yang mengangkat tema “Sehat Keluargaku Sehat Indonesiaku”, Bupati Batola, Noormiliyani,
mengatakan, keluarga merupakan unit terkecil masyarakat yang menjadi inti
pembangunan kesehatan sesuai UU No. 36 Tahun 2009.
Noormiliyani mengatakan bahwa program Indonesia Sehat
melalui pendekatan keluarga menekankan pentingnya peran keluarga dalam
pembangunan kesehatan. “Lingkungan keluarga memberikan dasar bagi seseorang
untuk memiliki kebiasaan, perilaku dan gaya hidup yang sehat. Oleh karena itu
perlunya upaya untuk terus membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat pada
masyarakat mulai dari lingkungan keluarga. Pembangunan kesehatan sebagai
penyelengaraan program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga, juga perlu
melibatkan lintas sektor melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)”.
Pemkab Batola mendorong program Indonesia Sehat melalui
pendekatan keluarga dan Germas, dan berupaya membangun kemandirian keluarga dan
masyarakat dalam hidup sehat sebagai upaya promotif dan preventif yang pada
akhirnya dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, sehingga tercipta masyarakat yang produktif serta dapat
berperan aktif dalam pembangunan nasional.
Pemkab Batola bersama-sama instansi terkait terus menekan
angka kematian ibu, angka kurang gizi, penyakit menular dan tidak menular yang
harus segera diselesaikan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup terutama
puskesmas.
Kepada kepala dinas dan kepala puskesmas diharapkan agar
mengerahkan seluruh potensi yang dimiliki dalam rangka menyelesaikan
permasalahan kesehatan. Puskesmas dan tenaga kesehatan di dalamnya harus
mengambil peran mencerdaskan masyarakat untuk hidup sehat dengan secara aktif
dan terus-menerus melakukan promosi perilaku hidup bersih dan sehat melalui
pendekatan keluarga.
Hj Noormiliyani AS HM bersama H Rahmadian Noor yang
merupakan Bupati dan Wakil Bupati Batola periode 2017 – 2022, mempunyai visi
misi yaitu Terwujudnya Barito Kuala, Satu
Kata Satu Rasa, Membangun Desa Menata Kota, Menuju Masyarakat Sejahtera
atau disingkat Barito Kuala (Batola)
Setara.
Dan, salah satu visi misi tersebut sangat memperhatikan
akan tingkat kesehatan masyarakat Batola, seperti Menuju Masyarakat Sejahtera.
Bupati Hj Noormiliyani menguraikan, Batola Setara
merupakan tindak lanjut dari visi misi bupati periode sebelumnya yakni Batola Sama
Rasa dan memiliki makna relatif sama.
Hj Noormiliyani mengutarakan, Batola Setara dalam tahapan
pemberdayaan masyarakat lebih menekankan perlunya langkah proaktif bagi anggota
masyarakat Batola untuk mampu mensejajarkan diri antara satu dan lainnya.
Sementara bagi Pemkab Batola, ‘Setara’ lebih
dikonotasikan sebagai keadilan perlakuan masyarakat baik sebagai pelaku
pembangunan maupun pelayanan kepada masyarakat. Begitu pula perlakuan untuk
setiap jengkal wilayah Kabupaten Batola.
Lebih lanjut Noormiliyani menuturkan, visi Batola Setara
dilengkapi pula dengan 4 rumusan misi yang secara berurutan mencakup substansi
pernyataan Membangun Kemandirian Desa dan Menata Kota berupa membangun
perekonomian masyarakat, membangun sumber daya manusia yang berkualitas, dan
mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang terbuka dan melayani.
Germas adalah gerakan bersama yang memiliki beberapa
tujuan mulai menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik
kesakitan, kematian maupun kecacatan, menghindarkan terjadinya penurunan
produktifitas, menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena
meningkatnya penyakit dan penurunan kesehatan. Perbaikan lingkungan dan
perubahan perilaku ke arah yang lebih sehat, perlu dilakukan secara sistematis
dan terencana oleh semua komponen bangsa. Untuk itu Germas menjadi sebuah pilihan dalam mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang lebih baik.
Dengan dicanangkannya Germas oleh Bupati Batola dan
sebagai tindak lanjut dari pencanangan ini maka di setiap desa/kelurahan
melaksanakan program Germas tersebut yang didukung oleh masyarakat secara
keseluruhan dan ditopang dalam APBDes 2018, sehingga gerakan ini akan dirasakan
oleh seluruh lapisan masyarakat.
Ada 7 (tujuh) hal penting yang harus dilakukan dalam
mendukung Germas yang sudah dicanangkan yaitu melakukan aktifitas fisik 30
menit, mengkonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, memeriksakan
kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan dan menggunakan jamban sehat.
Di sisi lain, Wakil Bupati Batola, H Rahmadian Noor,
mengapresiasi kegiatan tindak lanjut dari pencanangan Germas, dan mengharapkan pencanangan
Germas tidak hanya acara seremonial. “Tidak hanya sampai kepada kita yang ada
di sini, tapi sampaikan kepada keluarga yang dicintai dan disayangi. Semoga
kegiatan Germas juga dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari”. (Tim)
BALANGAN BUMI SANGGAM
Air Bumdes Mengalir Sampai Rumah Warga
PEMERATAAN pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat hingga ke
pelosok desa menjadi prioritas utama Pemerintah Kabupaten Balangan. Berbagai
terobosan pun dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat seluruh Balangan.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, melalui Nawacita-nya
juga menginstruksikan kepada seluruh daerah agar menciptakan NKRI yang aman,
damai, dan sejahtera hingga ke polosok-pelosok desa. Dan yang tertera pada poin
ke-7 dari Nawacita yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan
sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
Selaras dengan Nawacita poin ketujuh tersebut, Pemerintah
Kabupaten Balangan menciptakan program Gema Desa Sehati untuk memeratakan
pembangunan, kesejahteraan melalui peningkatan SDA masyarakat hingga sampai ke
pelosok desa.
Program Gema Desa Sehati ini dinilai menjadi langkah yang tepat
dan akurat dari pemerintah untuk menciptakan desa-desa di seluruh kabupaten berjuluk
“Bumi Sanggam” ini maju dan berkembang. Pasalnya, pemerintah menginstruksikan
kepada seluruh pejabat di tiap-tiap SKPD untuk mengambil perannya masing-masing
memberdayakan desa-desa.
Gema Desa Sehati juga bertujuan membantu pemerintahan di desa
untuk mengembangkan daerahnya. Mengembangkan potensi daerah yang bisa menjadi
sarana meningkatkan ekonomi atau kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Berbicara permasalahan desa tentu tidak bisa terlepas dari peran
Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten
Balangan. Instansi ini berkewajiban mengatur pemerintahan di desa, serta
memberdayakannya melalui bermacam-macam program untuk peningkatan kualitas
hidup masyarakat di desa-desa.
Salah satu contoh dari program pemerintah ialah program Badan
Usaha Milik Desa (Bumdes). Dengan Bumdes ini aparatur desa sebelumnya
diberi pembekalan ilmu tentang penerapan dan pelaksanaan hal tersebut.
Pengelola Bumdes sendiri dibentuk oleh pemerintahan desa untuk menjalankan dan
bertanggung jawab atas pelaksanaan program Bumdes di desa masing-masing.
Pelaksana Bumdes dituntut mampu membuka atau membuat lapangan
kerja atau sebuah usaha yang dapat menjadi sumber pendapatan atau penghasilan
para warga atau anggotanya. Bumdes juga memiliki modal anggaran yang diberikan
pemerintah melalui instansi terkait, dari dana tersebut para pelaksana Bumdes
harus cermat memilih usaha yang dapat memutar roda perekonomian di desanya.
Salah satu contoh desa yang berhasil menjalankan Bumdes yaitu Desa
Auh, Kecamatan Tebing Tinggi. Desa yang berada di daerah pegunungan ini berhasil
mengembangkan potensi desa menjadi lahan untuk meningkatkan perekonomian desanya.
Desa Auh termasuk desa yang terpencil, namun seiring berjalannya
waktu, desa yang dulu akses jalan menuju desa itu sangatlah susah sekarang
sudah mulus, serta dialiri listrik pula. Bahkan belum lama ini sudah
bisa mengakses air bersih dari PDAM.
Namun, dengan segala fasilitas yang
diberikan pemerintah tersebut tidak serta-merta membuat warga Desa Auh terlena
akan semuanya. Aparat desa dan seluruh komponen desa bekerja sama untuk
meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan mereka.
Di sinilah peran Bumdes Desa Auh dalam
upaya peningkatan ekonomi anggota dan warga Desa Auh. Dari Bumdes itu terbentuk pula sebuah koperasi
yang bernama Gunung Agung Mandiri. Koperasi ini yang mengatur sedemikian rupa
bagaimana proses para anggotanya untuk bisa menciptakan lapangan usaha
perorangan maupun kelompok.
Bumdes Desa Auh sebelumnya di akhir tahun 2016 mendapatkan
anggaran dari pemerintah untuk menjalankan Bumdes sebesar Rp 45 juta, dan
kemudian di awal tahun 2017 kembali mendapatkan anggaran sebesar Rp 60 juta.
Dari total anggaran sebesar Rp 105 juta tersebut Koperasi Gunung Agung Mandiri mampu
menjalankan usaha di berbagai sektor. Seperti sektor pertanian dan layanan air
bersih.
Perlu diketahui, Desa Auh berada di pegunungan, tanahnya subur dan
udaranya segar, serta sungai yang mengalir di desa tersebut pun jernih dan
bersih. Melihat potensi alam seperti itu pihak koperasi lalu membuat usaha penyaluran
air bersih dari sungai ke rumah-rumah warga.
Air sungai disedot menggunakan mesin pompa air, kemudian
dikumpulkan dalam tong besar dan dialirkan ke rumah-rumah warga melalui
pipa-pipa. Pengelola air bersih ini memberikan layanan kepada warga yang ingin
mendapatkan fasilitas layanan air bersih yang langsung mengalir ke rumah tanpa
harus ke sungai atau ke sumur.
Meskipun saat ini jangkauan layanan air bersih dari PDAM sudah
mencapai Desa Auh, akan tetapi masyarakat di desa itu tetap saja banyak yang memilih
layanan air bersih yang disediakan oleh Koperasi Gunung Agung Mandiri.
Ketua Bumdes Desa Auh, Marjian, menjelaskan, penyaluran air bersih
ini dipilih sebagai salah satu usaha untuk memutar roda perekonomian di desa
karena ketersediaan air bersih di desanya sangat berlimpah. “Air di sini
berlimpah, bersih dan jernih, serta harga untuk per kubiknya sangat murah, cuma
Rp3 ribu dan tanpa beban pemakaian” jelas Marjian.
Menurutnya, warga jelas lebih memilih memakai pelayanan air bersih
dari koperasi dibandingkan PDAM karena harganya lebih murah, dan tanpa beban
pemakaian. Ditambah lagi biaya pemasangannya hanya dikenakan Rp 250 ribu sudah
dapat merasakan layanan air bersih sampai ke rumah masing-masing.
“Modal awal membuat sarana penyaluran air bersih ini sekitar Rp 11
juta berasal dari dana Bumdes dan sekarang modal tersebut sudah kembali dan
bisa mendapat keuntungan dari layanan tersebut sampai bisa memberikan upah
kepada petugas-petugas pelayanan air bersih ini,” bebernya.
Dari sektor pertanian, lanjut Marjian, para anggota koperasi
diberikan arahan atau pandangan usaha yang tepat di bidang
pertanian/perkebunan, dan difokuskan kepada berkebun sayur seperti cabai. “Harga
cabai kan relatif tinggi, dan modal awalnya juga sangat terjangkau, sehingga
modal yang sedikit yang dimiliki koperasi bisa dimanfaatkan dengan baik oleh
para anggotanya untuk membuat lapangan usaha sendiri atau kelompok,” ungkapnya.
Dari total 250 KK yang bermukim di Desa Auh, tambah Marjian, sudah
ada 42 KK yang bergabung menjadi anggota dan menjalankan usaha bertanam sayur.
Saat ini ada sekitar 80 KK yang mendaftar ingin menjadi anggota koperasi. Jelas
banyak yang tertarik ingin bergabung, kata Marjian, karena ini jelas telah
terbukti dapat meningkatkan perekonomian anggotanya. Karena dengan pinjaman
modal sekitar Rp 2 jutaan untuk luas lahan 500 meter persegi, petani cabai
sudah bisa melunasi hutangnya hanya dalam 1 atau 2 kali panen. Sedangkan dalam
1 bulan bisa panen cabai 2 sampai 3 kali panen, dan ketahanan tanaman cabai
mampu sampai enam bulan. Dari hitungan tersebut sudah dapat dilihat seberapa
besar keuntungan para petaninya.
“Tapi petani cabai harus menjualnya kepada koperasi sesuai dengan
harga pasaran, tidak kepada tengkulak. Karena kalau dijual ke tengkulak
harganya jelas jauh lebih murah. Kemudian koperasi menjualnya kembali ke
pasaran, koperasi hanya meraup keuntungan dari selisih harga bibit dan pupuk
yang ada di pasaran,” ungkapnya.
Marjian meyakini kalau warga Desa Auh mau ikut serta dalam
keanggotaan koperasi dan menjalankan usaha kebun cabai, tentu akan sangat
berdampak pada perekonomian warga yang saat ini masih bergantung pada kebun
karet. “Namun saat ini sudah banyak yang beralih dari kebun karet ke kebun
cabai karena tergiur harga jualnya yang tinggi. Saat ini modal usaha dari
Bumdes sebesar Rp 105 juta sudah kembali modal, dan malah sudah mendapat untung
hanya dalam beberapa bulan saja. Keuntungan yang didapat untuk koperasi saja
sudah mencapai Rp 7 juta per bulan dari sektor pertanian dari lahan seluas 5
hektar milik warga. Apalagi keuntungan yang didapat para petaninya sendiri,
jelas berkali-kali lipat dari keuntungan yang diperoleh koperasi,” tandasnya.
Kepala Desa Auh, Ahmad Efendi, mengatakan, perekonomian Desa Auh
saat ini meningkat karena terbantu oleh adanya Bumdes di desa ini. Melalui
koperasi yang mengatur dan memanaj keuangan untuk usaha sehingga meningkatkan
penghasilan para anggotanya dan warga sekitar. “Berkat bantuan dari pemerintah,
kami mampu membuat usaha mandiri yang sangat membantu meningkatkan ekonomi
kami, yang sebelumnya sempat terpuruk karena rendahnya harga jual karet,”
ujarnya sambil menambahkan, berkat bantuan semua komponen masyarakat serta
pemerintah, pertumbuhan ekonomi di Desa Auh meningkat dan mampu menciptakan
ekonomi yang mandiri dan terorganisir.
“Dengan modal yang ada, didukung faktor alam yang bagus, warga
kami mampu menciptakan lapangan kerja sendiri dan menguntungkan,” pungkasnya. (Tim)
Subscribe to:
Posts (Atom)