Ansharuddin
: SP3 Harus Bangun Desa
Bupati Balangan, H. Ansharuddin.
|
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab)
Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, melaksanakan sebuah program, yakni
Sarjana Penggerak Pembangunan Perdesaan (SP3). Hal tersebut dalam rangka pengembangan kepeloporan
pemuda dalam meningkatkan peran-sertanya di tengah masyarakat.
Lewat program SP3 ini
diharapkan para sarjana dapat menjadi pelopor dalam menggerakkan masyarakat,
khususnya pemuda di perdesaan, dalam rangka mengubah orientasinya dari pencari
kerja menjadi pencipta lapangan kerja.
Bupati
Balangan, H Ansharuddin, saat
membuka rangkaian kegiatan pelatihan SP3 mengatakan bahwa SP3 ini berperan dalam
mendinamisasi perubahan dan pembaharuan melalui pembangunan di perdesaan.
Menurut H Ansharuddin, program
SP3 merupakan langkah strategis pemerintah dalam mengurangi penumpukan sumber
daya manusia yang memiliki jenjang pendidikan tinggi di daerah perkotaan. Program
SP3 sendiri, dikatakan bupati, juga bertujuan untuk meningkatkan partisipasi
para sarjana dalam membangun desa dan menjadikan desa sebagai pusat menata
kehidupan yang lebih mapan.
Sasaran program SP3, lanjut
Bupati Balangan, agar para sarjana pendamping
desa ini bisa melakukan inovasi dan mengakses sumber kemajuan, serta
meningkatkan kinerja pelayanan publik Pemerintah Desa dalam rangka memandirikan
dan mensejahterakan masyarakatnya. Sehingga lewat program SP3 ini diharapkan secara berkala, daerah
perdesaan dapat menjadi tumpuan untuk pusat pertumbuhan ekonomi di masa yang
akan datang.
Program SP3 merupakan program unggulan yang
dirancang untuk meningkatkan peran kepemimpinan, kemandirian, dan kepeloporan
pemuda, khususnya pemuda yang terdidik yang telah menamatkan jenjang pendidikan
strata 1.
Dan merupakan salah satu langkah strategis Pemkab
Balangan dalam mengurangi penumpukan sumber daya manusia yang memiliki jenjang
pendidikan tinggi di daerah perkotaan. Sehingga secara berkala daerah perdesaan
dapat menjadi tumpuan untuk pusat pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang.
Dengan program ini juga diharapkan menambah rasa percaya diri para sarjana
untuk berpartisipasi secara langsung dalam membangun desa dan menjadikan desa
sebagai pusat untuk menata kehidupan yang lebih mapan. Sehingga di masa yang
akan datang kesenjangan antara kehidupan masyarakat kota dan di perdesaan
menjadi berkurang.
Sejak program SP3 digulirkan, peranan para pemuda terdidik
tersebut memang sangat dibutuhkan, terutama dalam bidang Sumber Daya Manusia
(SDM). Sebagai sebuah program unggulan yang direncanakan secara sistematis dan berkesinambungan,
oleh Pemkab Balangan nampaknya program tersebut perlu dikelola secara serius,
konsisten, transparan dan akuntabel. Betapa tidak, karena para SP3 tergolong
pemuda yang semuanya berpendidikan sarjana dari berbagai displin ilmu.
Sejalan dengan hal tersebut SP3 bagian dari
komitmen pemerintah untuk membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang
diinisiasi oleh para sarjana melalui kultur dan jiwa kewirausahaan di daerah
perdesaan.
Pusat pertumbuhan ekonomi didasarkan pada
pengembangan pertanian, perikanan, peternakan, agrobisnis dan banyaknya sumber
daya alam lainnya yang tersedia. Sehingga nantinya dapat mengakselarasi
penyelesaian masalah-masalah sosial khususnya untuk mengurangi angka
pengangguran dan mengentaskan kemiskinan, dalam rangka upaya mencapai
masyarakat yang lebih sejahtera, adil dan bermartabat.
Program SP3 merupakan salah satu pengembangan
kepeloporan pemuda dalam meningkatkan peran-sertanya di tengah masyarakat
dalam rangka mendinamisasi perubahan dan pembaharuan melalui pembangunan di
perdesaan. Melalui SP3 dapat menjadi pelopor dalam menggerakkan masyarakat,
khususnya pemuda di perdesaan untuk mengubah orientasinya dari pencari kerja
menjadi pencipta lapangan kerja. Termasuk melakukan inovasi dan mengakses
sumber kemajuan, serta meningkatkan kinerja pelayanan publik Pemerintahan Desa
dalam rangka memandirikan dan mensejahterakan masyarakat desa.
Program SP3 sendiri bertujuan untuk memfasilitasi
pemuda berpendidikan dalam peningkatan pengetahuan, wawasan, sikap, dan
keterampilannya untuk menggerakkan pembangunan di perdesaan; memberikan
kontribusi dalam pembangunan di perdesaan dalam rangka meningkatkan
produktivitas (terutama komunitas muda); menggerakkan potensi sumber daya masyarakat
terutama pemuda sebagai aset dalam rangka mendorong dan mempercepat proses
pembangunan di perdesaan; menumbuhkembangkan budaya kerja yang produktif dan
inovatif dengan prinsip kebersamaan dan kekeluargaan; serta mewujudkan
kerja sama dan jaringan kerja antarpihak dalam rangka
mempercepat pembangunan di perdesaan.
Sedangkan untuk pelaksanaan penugasan SP3 bersifat
perorangan, namun mereka dapat bekerja secara tim atau kelompok dalam lingkup
desa, antardesa dan kecamatan. Di dalam penugasan tersebut peserta program SP3
akan melakukan tiga tugas utama, seperti menggerakkan; mendampingi; dan
melakukan peningkatan kapasitas untuk penciptaan kemandirian.
Secara rinci, tugas-tugas tersebut meliputi Bidang Penggerakan;
Bidang Pendampingan dan Bidang Kemandirian. (Tim)
No comments:
Post a Comment