Tuesday, April 29, 2014
ADVETORIAL : DERMAGA CICAK SENGGIGI TERBAIK DI INDONESIA
MENTERI Pembangunan Daerah Tertinggal RI, Dr Ir
Helmi Yahya Zaini, pada hari Senin, 23 April 2014, telah meresmikan dermaga
yang bertempat di Tawun Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa
Tenggara Barat. Saat itu diresmikan 3 dermaga sekaligus yang dilakukan secara
simbolis, yaitu Dermaga Tawun Sekotong, Dermaga Gili Gede, dan Dermaga
Senggigi. Semuanya terletak di Kabupaten Lombok Barat.
![]() |
Bupati Lombar, Dr H Zaini Arony, saat menyampaikan sambutan |
Acara
peresmian yang ditandai dengan pemotongan pita sekaligus penandatanganan
prasasti itu dihadiri Bupati Lombok Barat, Deputi V, masyarakat, dan nelayan.
Kepala
Dinas Perhubungan Kabupaten Lombok Barat, Ir Akhmad Saikhu, dalam sambutannya mengatakan,
pembangunan 3 dermaga ini yaitu Dermaga Tawun Sekotong, Dermaga Gili Gede, dan Dermaga
Senggigi, anggarannya berasal dari APBN tahun 2013 melalui Kementerian
Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT)
selanjutnya masuk melalui Deputi Pengembangan Daerah Khusus Tertinggal dalam
bentuk bantuan sarana dan prasarana. Nilai anggarannya Rp 35 milyar. Ketiga dermaga
tersebut dalam pengembangan nantinya akan menggunakan dana APBD dalam rangka
revitalisasi. Dan selanjutnya terkait dengan pembangunannya, semua berjalan dengan
lancar, juga peran masyarakat di Lombok Barat turut mendukung atas kehadiran 3
dermaga tersebut.
Khusus
mengenai dermaga yang ada di Senggigi, sangat menarik berbagai kalangan
masyarakat karena menggunakan desain khusus yaitu seperti cicak, dan nampak
indah sekali. Dermaga ini satu-satunya yang terbaik di Indonesia. Merupakan
HDPE dengan memakai lampu seperti cumi-cumi di air tepatnya di samping apung
air, menggunakan lampu LED dengan kemampuan 400 watt. Dengan adanya lampu tersebut
semakin menambah keindahan pesona pemandangan air yang indah berwarna-warni, ikan-ikannya
pun ikut terlihat walaupun keadaan malam.
![]() |
Menteri PDT, H Ahmad
Helmy Faishal Zaini, saat menyampaikan sambutan |
Bupati
Lombok Barat, Dr H Zaini Arony, mengatakan, fungsi dari Dermaga Gili Gede untuk
wisata, sedangkan Dermaga Sekotong untuk penumpang, tentu nantinya juga untuk wisata,
dan Dermaga Senggigi juga untuk wisata. Kehadiran dermaga yang baru tersebut untuk
meningkatkan kunjungan wisatawan di Lombok Barat. Pada tahun 2013 tercatat sejumlah
235 ribu wisatawan yang berkunjung. Tentu hal ini melebihi target. Dikatakannya,
para wisatawan itu datang melalui darat dan laut. Pada tahun 2014 Pemerintah Kabupaten
Lombok Barat telah menambah anggaran sekitar Rp 30 milyar guna revitalisasi dermaga
yang sudah ada.
Dalam
sambutannya, Bupati Lombok Barat mengakui bahwa keberadaan dermaga yang baru
ini untuk meningkatkan pendapatan ekonomi di wilayah Lombok Barat dan meningkatkan
potensi daya tarik wisata.
Menurut
Bupati Lombok Barat, Dermaga Senggigi memiliki daya tarik khususnya pada bentuk
dermaganya yang menyerupai binatang cicak yang menjadi lambang daerah Kabupaten
Lombok Barat. “Ini tentu menjadi ciri khas tersendiri sehingga dermaga tersebut
nampak indah dan terbaik di Indonesia,” katanya.
Selanjutnya,
dengan semangat tinggi, Bupati Lombok Barat mengundang Menteri Pembangunan
Daerah Tertinggal untuk mengunjungi Dermaga Senggigi. “Alangkah rugi jika tidak
melihat dan menikmati pesona keindahan dermaga tersebut”.
Dan
akhirnya Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal menyetujui undangan Bupati
Lombok Barat tersebut. Usai acara, malamnya, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal
melihat Dermaga Senggigi dari dekat didampingi Bupati. Setelah makan malam
bersama Bupati Lombok Barat menjelaskan bahwa kapasitas dermaga itu adalah 20
kapal ditambah 2 kapal besar. Kapal-kapal yang berlabuh di dermaga ini mengangkut
penumpang dari Pulau Bali.
Menteri
Pembangunan Daerah Tertinggal didampingi Deputi V yang mendengar dan melihat dari
dekat dermaga tersebut merasa sangat puas. Bahkan Menteri Pembangunan Daerah
Tertinggal berkata,”Dermaga ini menjadi ikon terbaru di Lombok Barat”.
Selanjutnya
Menteri PDT, H Ahmad Helmy Faishal Zaini, mengatakan kepada Sukariyanto dari
FAKTA bahwa pertama kali ia jadi menteri yang dikunjungi adalah Nusa Tenggara
Barat. NTB memiliki ciri tersendiri dibandingkan daerah lain yaitu baik gunungnya
maupun lautnya. Tanah surgawi Lombok ini tidak boleh dipandang sebelah mata,
maka harus berupaya kerja keras meningkatkan kesejahteraan rakyat yaitu dengan mengembangkan
dermaga antardaerah dan pulau dengan sistem koneksitas. Hal ini tidak boleh diabaikan,
mengingat dermaga yang baru diresmikan ini untuk wisata dan penumpang kapal.
Hal ini akan meningkatkan wisatawan yang berkunjung di sini. Selain itu adanya
dermaga ini untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, juga menambah lapangan kerja
di Lombok Barat. “Saya juga mengapresiasi Pak Bupati yang giat membangun sarana
dan prasarana serta tata ruang di Lombok Barat ini”.
![]() |
Deputi V Bidang Pengembangan
Daerah Tertinggal Khusus, Dr Lili Romli MSc |
Terkait
keberadaan Dermaga Senggigi, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal mengatakan, konsepnya
cukup bagus dan indah serta sangat menarik. “Yang dikatakan Pak Bupati itu memang
benar terkait Dermaga Senggigi ini”.
Sementara
Deputi V Bidang Pengembangan Daerah Tertinggal Khusus, Dr Lili Romli MSc, saat
diwawancarai oleh Sukariyanto dari FAKTA mengatakan bahwa Dermaga Senggigi
konsepnya sesuai dengan kearifan lokal. Karena cicak sebagai lambang khusus di
Lombok sebagai bagian dari kehidupan masyarakat Lombok. Hal ini adalah suatu kebanggaan,
ternyata ada dermaga yang dibangun Kementerian Pengembangan Daerah Tertinggal
yang menghormati kearifan local dan indah saat dilihat. Dermaga terbaik ini juga
bermanfaat untuk masyarakat banyak dalalm rangka meningkatkan kesejahteraan.
Menurut
Lili Romli yang baru menjabat Deputi V ini, berkaitan dengan membangun dermaga,
akses jalan, air bersih, konektitas antarpulau, terutama pulau terpencil khususnya
pedesaan, kita melakukan Bedah Desa untuk meningkatkan pendapatan pedesaan dan mewujudkan
kesejahteraan masyarakatnya. “Hampir semua daerah tertinggal yaitu sejumlah 180
kabupaten mendapatkan bantuan dari Kementerian Pembangunan DaerahTertinggal”.
Budiman,
tokoh pemuda yang tinggal di Sekotong, mengatakan kepada Sukariyanto dari FAKTA
bahwa pembangunan dermaga yang dikerjakan oleh kontraktor tersebut memang cukup
bagus, karena diawasi oleh masyarakat secara langsung sehingga dilaksanakan dengan
benar. “Ini adalah langkah awal untuk kesejahteraan masyarakat di sini,
terutama di daerah Sekotong”.
Menurut masyarakat setempat rata-rata
mengatakan bahwa pekerjaan proyek tersebut dikerjakan secara prosedural dan
profesional sehingga menghasilkan mutu dan kwalitas yang terjamin.
Saat
FAKTA berkunjung ke sana mendapati banyak masyarakat yang berkunjung walaupun pada
malam hari. Di sana juga terdapat fotografer amatir yang turut mewarnai pengunjung
untuk melakukan pemotretan. (F.491)R.26
ANEKA BERITA : KIAT BTPN SUMENEP DINIKMATI PARA PENSIUNAN
PADA sekitar jam dua
tengah malam, tiap tanggal 1, para pensiunan yang akan mengambil uang
pensiunannya berdatangan menuju ke Kantor
BTPN untuk antri ambil nomor agar dana pensiunnya segera dapat dicairkan. Pada jam 3.30 sesuai dengan
pengumuman, loket antrian sudah dibuka oleh petugas satpam dan ratusan orang
sudah menunggu sambil membawa buku tabungan pensiun, sebagai bukti pengambilan
nomor antrian. Setelah nomor antrian diberikan satu per satu oleh petugas
sesuai dengan antrian, selanjutnya mereka mencairkan uang pensiunannya di pagi
hari sampai dengan siang atau sore hari.
Beberapa orang pensiunan di BTPN
Sumenep saat dikonfirmasi FAKTA di antaranya Ach Ruji (pensiunan Diknas
Sumenep), mengatakan,”Bagi saya tidak masalah tiap bulan setelah mengambil nomor
antrian saya sembahyang Subuh di masjid. Setelah itu kembali lagi ke BTPN untuk
mengambil uang pensiunan dan kalau sudah selesai langsung pulang, istirahat,” ujar
Bachtiar (pensiunan kepsek).
“Apa boleh buat kalau mayoritas menghendaki demikian,” ujar Abd Haris
(pensiunan
RRI) sambil menambahkan bahwa biasanya ia mengambil uang pensiunannya pada hari
kelima. “Cuma sebentar langsung cair”.
Kalaupun sebenarnya mereka yang
mayoritas sudah manula (manusia usia lanjut), dengan menikmati resapan
dinginnya malam dan rawan gangguan kesehatan, namun budaya unik ini sepertinya
sulit tersentuh oleh para wakil rakyat
yang menganggap bahwa itu kehendak mereka para pensiunan di BTPN. Padahal
sebenarnya tidaklah demikian, hanya saja mereka para manula itu sudah tidak mau
ribut-ribut lagi karena usia mereka memang sudah lanjut. Pihak BTPN saja yang
tidak manusiawi terhadap mereka !
Kepala BTPN Sumenep ketika
dihubungi Amin Djakfar dari FAKTA via ponselnya, tidak diangkat-angkat. Hingga
tidak diketahui dengan pasti tentang motivasi dari menciptakan kenyamanan dengan
menyiapkan permainan elekton agar mereka para pensiunan dapat mengekpresikan
nostalgia masa lalunya dengan bernyanyi dan sewaktu-waktu disiapkan pula
makanan dan minuman ringan. Meskipun hiburan itu baru dimulai setelah matahari
terbit. (F.787)R.26
![]() |
Hiburan elekton buat para pensiunan di BTPN Sumenep |
ANEKA BERITA : PEMKAB MOJOKERTO HIDUPKAN SENI BUDAYA
PEMERINTAH Kabupaten Mojokerto,
Jatim, terus berupaya mengembangkan seni budaya. Kali ini gelar seni budaya
dibalut dengan suguhan musik Melayu, dengan hiburan musik Sabtu malam Minggu di
lokasi wisata Sungai Brantas disambut
masyarakat dengan antusias.
Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal
Pasa, mengatakan, ia akan melanjutkan program rutin tahun lalu. "Tahun ini
gelar seni budaya dibalut dengan suguhan musik Melayu dijadwalkan hadir setiap
sebulan sekali. Ini semua untuk menghibur masyarakat Kabupaten Mojokerto,"
ungkapnya singkat di atas panggung.
Antusiasme masyarakat pada gelaran
ini terlihat cukup besar. Tampak pada penuhnya venue lapangan dan banyaknya pedagang
makanan ataupun minuman. Pemusatan hiburan yang selama ini ada di Mojokerto
Kawasan Pariwisata Brantas direncanakan akan digelar bergilir ke beberapa
lokasi, seperti terminal Mojosari,
Kecamatan Pacet, Jatirejo, bahkan Dawarblandong.
Kepala Disporabudpar Kabupaten Mojokerto,
Didik Chusnul Yakin, mengatakan bahwa di samping pagelaran malam ini, pagelaran
wayang kulit juga akan dilaksanakan secara rutin. "Untuk membangkitkan
kesenian dangdut asli Mojokerto, tahun ini akan dilaksanakan lomba Orkes Melayu
Mojokerto,” ungkapnya.
Selain itu Didik mengharapkan dukungan
masyarakat untuk perwakilan Raka-Raki Kabupaten Mojokerto dan Febro di ajang
dangdut akademi di salah satu televisi swasta. Malam itu siswa-siswi Kabupaten
Mojokerto juga diberikan ruang untuk mengekspresikan jiwa seninya. Penampilan band
rock asal SMA Gedeg mempersembahkan 3 buah lagu dan diselingi oleh tampilan
tari khas Mojokerto oleh SMA Dawarblandong. (F.325)R.26
![]() |
Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa, saat menyampaikan sambutan |
ANEKA BERITA :YACOB HENDRIK JADI ASINTEL KEJATI JATENG, NICO JADI KAJARI SLEMAN
NIKOLAUS Kondomo SH yang
akrab dipanggil Niko sebelumnya menjabat Asisten Tindak Pidana Khusus
(Aspidsus) Kejati Papua dan kini menduduki jabatan sebagai Kepala Kejaksaan
Negeri (Kajari) Sleman menggantikan Yacob Hendrik SH MH yang telah menempati
jabatan barunya sebagai Asisten Intelijen (Asintel) Kejati Jawa Tengah.
Acara pisah sambutnya digelar di Royal
Ambarukmo atas prakarsa Yacob Hendrik malam sebelumnya. Sedang serah terima
jabatan Kajari Sleman tersebut dilakukan pagi harinya di kantor Kejati DIY
(20/3).
Menurut Niko kepada Fajar Rianto
dari FAKTA dalam kesempatan sebelumnya, dirinya mengaku mengawali karir di
Kejaksaan Negeri Semarang, Jawa Tengah, tahun 1996 dan menjadi jaksa dari tahun
2000 hingga kini. Mengenyam bangku kuliah di Semarang, putra Papua lulusan
Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang ini menikahi Dra Barnadeta Sunarti,
wanita Jawa asal Semarang dan dianugerahi 1 putra dan 1 putri.
“Kurun waktu 14 tahun menjadi jaksa,
Pak Niko telah menduduki berbagai posisi jabatan serta bertugas di berbagai
tempat,” tambah Yacob Hendrik dalam kesempatan yang sama pada FAKTA.
Masih menurut Hendrik, hal itu
merupakan prestasi yang cukup bagus baginya. Lebih lagi Pak Niko yang kini
berusia 49 tahun masih lama masa pensiunnya sehingga tidak menutup kemungkinan
jabatan yang lebih bagus lagi akan bisa diraihnya. "Saya yakin Pak Niko
bisa meneruskan estafet kepemimpinan saya dan semoga bisa mempertahankan
prestasi yang telah diraih Kejari Sleman sebelumnya sebagai Kejari Tipe A
Terbaik I se-Indonesia dalam Sidhakarya 2013," harap Hendrik.
Dalam kesempatan itu Hendrik juga
mengungkapkan soal janji dia sebelumnya pada publik terkait penanganan tindak
pidana korupsi di RSUD Sleman yang berujung penahanan terhadap mantan Direktur
RS dan bendaharanya. "Hutang saya perihal penanganan TPK di RSUD sudah
lunas kan," ujarnya. Sedang soal
penyelidikan dugaan korupsi dana rehabilitasi dan rekontruksi kawasan terdampak
erupsi Merapi 2010 yang dikelola Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan
terendus media, menurut Hendrik, telah dikoordinasikan dengan Kajari Sleman yang
baru serta Kajati DIY.
Sekali lagi Hendrik yakin akan track record dan prestasi penggantinya
sehingga dirinya optimis penanganan TPK di Sleman tetap bisa terselesaikan. "Kapasitas
beliau tidak usah diragukan lagi," tambahnya.
Sedangkan Niko pada FAKTA kembali
mengungkapkan dirinya mengaku akan banyak belajar mengenai budaya dan kondisi
daerah Sleman serta mempelajari kasus yang belum sempat terselesaikan.
Secara terpisah dan di lain kesempatan,
pada sejumlah wartawan yang menghadiri sertijab Kajari Sleman, Kepala Kejaksaan
Tinggi (Kajati) DIY, Suyadi SH, berharap mutasi jabatan tersebut tidak
berdampak pada penurunan penanganan korupsi namun justru akan semakin
menguatkan posisi Kejari Sleman sebagai barometer penanganan korupsi.
Suyadi juga menyinggung soal
prestasi Niko yang cukup menonjol, sehingga dengan bekal yang dimiliki,
pihaknya berharap Nico bisa mempertahankan prestasi dan upaya pemberantasan
TPK. Kajati bahkan sempat menyinggung soal keberhasilan Niko sebelumnya yaitu
memasukkan 44 anggota dewan di Papua dalam penjara karena perbuatan mereka
melakukan TPK berjamaah. (F.883)R.26
![]() |
Acara pisah sambut Kajari Sleman di Royal Ambarukmo Yogyakarta |
ANEKA BERITA : UJIAN PERANGKAT DESA NGUJO
PADA hari Minggu (9/3) bertempat
di Balai Desa Ngujo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, berlangsung
ujian calon perangkat desa setempat. Ketika usai, dua calon yang lulus langsung
dilantik oleh Kepala Desa Ngujo, Mochtar.
Adapun yang dikukuhkan tersebut
adalah Suwarno sebagai Kaur Pembangunan dan yang menduduki jabatan Kaur Kesra adalah
Dian Sandi Sandra Asika.
Acara tersebut dihadiri berbagai
elemen masyarakat sekitar lebih dari 24 orang. Usai acara pelantikan langsung
ditutup dengan acara ramah tamah di rumah Kepala Desa Ngujo, Mochtar. (F.463)R.26
ANEKA BERITA : KAMPANYE GERINDRA DI TANBU
MINGGU (23/3), pukul 13.00
sampai 17.00, berlangsung kampanye akbar Partai Gerindra di Lapangan Kresik Putih,
Kecamatan Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel. Partai kepala garuda itu
menggelar kampanye akbar sekaligus mengenalkan caleg-calegnya baik DPRD
Kabupaten/Provinsi/DPR RI. Acara tersebut dihibur oleh 3 artis Jakarta dan 3
artis lokal dengan alunan musik dangdut. Hampir empat ribuan massa Gerindra
memenuhi lapangan.
Tampil sebagai juru kampanye adalah Kepala
DPC Partai Gerindra Kabupaten Tanbu yang juga Wabup Tanbu, Drs Difriadi Darjat,
H Syahrani Mataja (mantan Bupati Kotabaru) yang juga Caleg DPR RI Dapil II No.
Urut 1 mencakup Kotabaru, Tanbu, Tala, Banjarbaru, Banjarmasin. H Yudhi Wahyuni
(mantan Walikota Banjarmasin) yang juga Caleg DPR RI Dapil II No. Urut 2. Dan H
Syamsul Bahri, Caleg DPR RI Dapil II No. Urut 3.
Menurut Difriadi Darjat dalam
orasinya bahwa masa depan bangsa dan Tanah Bumbu ada di tangan rakyat. “Jangan
sampai membeli kucing dalam karung. Jangan melihat nilai isinya, kader-kader
Gerindra dan simpatisannya tidak boleh terpengaruh politik uang”.
Demikian juga yang disampaikan
Syahrani Mataja. ”Jangan sampai salah pilih dan salah tusuk, sebab itu akan
dianggap tidak sah oleh panitia. Apalagi golput. Prabowo tidak melihat kota, Prabowo
melihat desa. Untuk itu program Gerindra 1 desa 1 milyar,” ujarnya sambil
meneriakkan yel-yel,”Gerindra Menang, Prabowo Presiden, Indonesia Bangkit..!!!”
Acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua
DPD Partai Gerindra Provinsi Kalsel, Prof H Abidin. “Alhamdulillah Kalsel
kondusif dan aman-aman saja,” bebernya yang dilanjutkan dengan melakukan sosialisasi
cara menusuk pilihan yang benar pada surat suara di TPS nanti. “Dengan mengucap
Bismilahirrahmanirrahim saya tusuk GERINDRA,” serunya disambut teriakan
massa,”Hidup Gerindra …!!! Hidup Prabowo…!!!”. (F.611)R.26
![]() |
Gerindra saat
kampanye di Lapangan Kresik Putih, Kecamatan Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel |
ANEKA BERITA : ASET BELUM DISERAHKAN, PDAM TIRTA KARIMUN BELUM BISA BEROPERASI
KEKERINGAN melanda Kabupaten Karimun,
Kepri, yang telah terjadi selama tiga bulan belakangan ini telah menbuat sumur
dan waduk Sei Bati milik UUAB Perusda kekeringan. Pelanggan dan masyarakat Karimun
pun mengeluh karena belum adanya
langkah-langkah konkret dari Pemkab Karimun dalam mengatasi kesulitan masyarakat
atas ketersedian air bersih. Sedangkan
keberadaan PDAM Tirta Karimun dinilai baru sebatas menjadi penonton.
Pjs Dirut PDAM Tirta Karimun,
Herwansyah, saat ditemui Hendri dari FAKTA, tidak menampik jika dikatakan pihaknya
hanya sebatas menonton. Namun selaku Pjs Dirut PDAM Tirta Karimun, pihaknya terus
berkordinasi dengan Usaha Unit Air Perusda selaku pengelola bagi pelanggan air
bersih kepada masyarakat.
Belum bisa optimalnya kinerja PDAM Tirta
Karimun, lanjutnya, karena belum adanya
penyerahaan aset unit air bersih yang dikelola oleh Perusda Karimun kepada PDAM Tirta Karimun. Keberadaan
PDAM Tirta Karimun baru hanya sebatas koordinasi, sedangkan untuk penanganan
air bersih bagi pelanggan Usaha Unit Air Bersih (UUAB) masih ditangani Perusda
Karimun.
Lambatnya penyerahaan aset UUBA yang
dikelola oleh Perusda itu karena sampai saat ini belum ada penyerahan aset dari
Kabupaten Bintan yang merupakan Kabupaten Induk kepada Perusda Karimun.
Pendirian PDAM Tirta Karimun
termaktub dalam Perda No.2 Tahun 2013
tentang Pembentukan PDAM Tirta Karimun. Dan setelah aset yang dimiliki UUBA
yang dikelola Perusda diserahkan, pembentukan Direksi PDAM Tirta Karimun baru
bisa dilakukan. Sedangkan untuk mengatasi ketersediaan air bersih bagi
pelanggan yang dialiri air bersih dari UUBA milik Perusda, pada rencana jangka
pendek, cadangan air danau yang berada di Danau Gang Merdu akan dihubungkan ke
Waduk Sei Bati Kecamatan Tebing. (F.942)R.26
ANEKA BERITA : BAPEDAL KOTA BATAM “DIAMKAN” PERUSAHAAN PENIMBUN LIMBAH B3
PT BES, perusahaan yang bergerak di bidang perkapalan
(Ship Building and Ship Repair),
berdomisili di kawasan industri perkapalan Tanjung Uncang dan telah berdiri
sejak lama di Batam dengan mengerjakan berbagai macam jenis kapal, tug boat
maupun tongkang. Hal ini pasti akan menguntungkan beberapa pihak baik itu
Pemerintah Kota Batam maupun pekerja galangan kapal yang ada di Kota Batam. Akan
tetapi perusahaan ini tentu tidak boleh semena-mena dan bertindak merugikan
para pekerja, masyarakat sekitar lingkungan yang mereka tempati. Karena dari
kegiatan dan sisa produksi dari perusahaan ini berdampak negatif kepada
lingkungan sekitarnya. Apalagi dilakukan dengan cara sengaja, menebarkan dan
mengubur berton-ton limbah B3-nya di sepanjang jalan akses masuk menuju perusahaan
tersebut. Ini adalah murni kejahatan lingkungan dan melanggar UU Lingkungan
Hidup.
Saat
FAKTA bersama LSM Persatuan Nelayan Puluh Buluh (PNPB) meminta BAPEDALDA Kota
Batam turun langsung ke lapangan untuk cek lokasi dan mengambil sample tiga
bulan yang lalu, sampai berita ini diterbitkan belum ada sanksi maupun tindakan
hukum yang diberikan kepada perusahaan itu. Dan area yang tercemar limbah B3
tidak di-Bapedalda Line sama sekali oleh pihak BAPEDALDA Kota Batam. Hal ini
menimbulkan tanda tanya yang sangat besar, ada apa dengan perusahaan ini ?
Ketika
wartawan dan LSM PNPB membuat laporan di BAPEDALDA Kota Batam dengan nomor
registrasi pengaduan 72/P3SLH/Bapedal/XI/2013 pada tanggal 15 November 2013 untuk
meminta konfirmasi dan bertanya ke pihak
BAPEDAL Kota Batam tentang perkembangan dan proses atau tindakan yang
diberikan oleh BAPEDAL Kota Batam, mereka hanya menjawab ringan,”Kami masih menunggu
hasil uji laboratorium”. Sangat tidak masuk akal, uji laboratorium memakan
waktu tiga bulan. Kemanakah hasil uji coba laboratorium ini diberikan sehingga
tidak ada tindak lanjut dari pengaduan masyarakat nelayan tersebut ?
BAPEDAL Kota Batam tidak pernah
serius menangani masalah pencemaran lingkungan hidup di Kota Batam, padahal ini
adalah tanggung jawab mereka sepenuhnya, karena BAPEDAL adalah satu-satunya
lembaga yang bernaung di bawah Pemerintah Kota Batam yang paling bertanggung
jawab tentang kerusakan lingkungan hidup
di Kota Batam. BAPEDAL Kota Batam yang diketuai oleh Dedi Purnomo ini
seolah-olah tidak menganggap pencemaran lingkungan oleh limbah B3 yang
dilakukan perusahaan sejenis galangan kapal adalah melanggar hukum. Mereka
hanya menanggapinya sepintas saja, hanya mengambil sample seterusnya hanya diam
saja tanpa ada tindakan dan sanksi apa pun yang diberikan kepada perusahhan pelaku
kejahatan lingkungan itu. Hingga timbul pertanyaan, ada apa dengan BAPEDAL Kota
Batam terhadap perusahaan-perusahaan perusak lingkungan di Batam ? Banyak
pengaduan dilakukan oleh LSM, masyarakat dan wartawan akan tetapi tidak ada
penanganan yang serius dari BAPEDAL Kota Batam. Dari sekian banyak perusahaan
pelaku kejahatan lingkungan hidup hanya sebagian kecil/sedikit saja yang diberi
sanksi. Itu pun hanya sanksi administratif berupa penyelesaian di luar
pengadilan, yakni ganti rugi terhadap dampak lingkungan dari pelanggaran yang
dilakukan oleh perusahaan yang melakukan pencemaran dengan limbah B3. Itu pun
dengan biaya yang sangat ringan, tidak sebanding dengan pencemaran yang
dilakukan oleh perusahaan tersebut. (F.947)R.26
ANEKA BERITA : OLIMPIADE OLAHRAGA DAN SENI TINGKAT SD/MI DI KOBAR
OLIMPIADE Olahraga Siswa Nasional(O2SN) dan
Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Tingkat Sekolah Dasar (SD) dan
Madrasah Ibtidaiyah (MI) digelar di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan
Tengah.
Pesta
olahraga dan lomba seni siswa usia dini ini bertujuan untuk menjaring atlet berbakat
dan bagi siswa yang berprestasi nantinya akan dikompetisikan ke tingkat
selanjutnya yang lebih tinggi lagi dan juga untuk lebih meningkatkan kegiatan
belajar siswa/siswi SD/MI untuk meraih prestasi.
H
Safrudin, Ketua Panitia, mengatakan bahwa even ini diikuti kurang lebih 700
siswa/siswi SD/MI yang sudah dijaring oleh 13 gugus dengan prestasinya
masing-masing yang ada di Kecamatan Arut Selatan. Dan bagi pemenang atau juara
akan mendapatkan trofi dan akan diikutkan lomba di O2SN dan FLS2N Tingkat
Kabupaten. Selanjutnya, juara di tingkat kabupaten akan diikutkan lomba lagi di
tingkat provinsi.
Selain
itu H Safrudin juga memaparkan cabang-cabang yang dilombakan antara lain
atletik, bulu tangkis, tenis meja, catur,
karate, pencak silat, bola voli, dan renang. Sedangkan lomba seninya terdiri
dari Pentas Seni Kreasi Daerah (Tari Dayak), Menyayi Solo, Cerita Bergambar, Pantomin,
Pidato dan Anyaman. Tidak ketinggalan lomba mata pelajaran Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA). (F.651)R 26
![]() |
Rifki Adhe Arsela
Abdul Hamid sebagai peserta lomba Tari Dayak bersama ibunda tercinta, Normayanti (kanan) |
ANEKA BERITA : HUJAN 8 JAM, JEMBATAN JALUR TRANS KALIMANTAN PUTUS
JEMBATAN Sungai Buaya yang melintasi jalur
trans Kalimantan putus diterjang arus deras Selasa pagi (18/3). Jembatan Sungai
Buaya Kilometer 76 Jalan Ahmad Yani di Desa Amin Jaya, Kecematan Pangkalan Lada,
Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, merupakan jalur utama transportasi yang menghubungkan wilayah
Kabupaten Kotawaringin Barat dengan wilayah kabupaten dan provinsi yang ada di
Kalimantan.
Tidak
ada korban jiwa ataupun luka-luka saat detik-detik runtuhnya jembatan tersebut
melainkan satu unuit truk tangki CPO yang
sempat tercebur dan terseret arus sungai setelah gagal melintasi jembatan
tersebut. Suwandi beriringan dengan rekannya sopir truk tangki CPO naas itu
mengaku tidak sempat menghindar saat jembatan sepanjang 6 meter yang
sehari-hari dilewati itu runtuh. “Saya panik dan melompat keluar truk. Kabin
depan truk saya sempat menggantung beberapa saat sebelum terseret arus deras, sedangkan
teman saya sempat lolos”.
Kapolres
Kotawaringin Barat, AKBP Ma’num, beserta sejumlah anggota Satuan Lalu Lintas
dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi tiba di lokasi tiga jam setelah
kejadian runtuhnya Jembatan Sungai Buaya tersebut dan langsung memerintahkan
Satlantas untuk mencari jalur alternatif di wilayah perkebunan sawit. Karena
terputusnya jalan utama transportasi ini sangat mengganggu jalur perekonomian
masyarakat Kotawaringin Barat dan wilayah-wilayah yang ada di Kalimantan.
Pantauan
FAKTA di lapangan, sejumlah truk ekspedisi maupun truk Puso (tronton) berbaris
menunggu kepastian jalur alternative. Sedaangkan mobil pribadi ataupun kendaraan
travel memilih jalan di perkebunan sawit yang telah disurvei Satlantas dan
Dishubminfo meski harus melintasi banjir hingga setinggi lutut. Jalur alternatif
ini satu-satunya yang bisa dilalui dan untuk mengurangi antrian panjang.
Kepala
Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kalimantan Tengah, Leonard S Ampung,
mengatakan, terputusnya jalan ruas trans Kalimantan yang menghubungkan Sampit -
Palangkaraya ini difokuskan pada jalan alternatif yang akan dibantu oleh
perusahaan di sekitar lokasi kejadian. Seperti PT Koren Tiga dan berkordinasi
dengan Pemkab Kotawaringin Barat untuk bersama-sama pihak PPK Satuan Kerja
Wilayah Jalan Nasional Kalimantan Tengah.
Leonard
menambahkan, terputusnya jembatan di Desa Amin Jaya itu disebabkan karena arus
air deras yang menghantam jembatan yang dibangun pada tahun 1990 tersebut.
Gubernur
Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang, telah memerintahkan pihaknya untuk segera
menangani agar tidak terjadi antrian
panjang dan meresahkan masyarakat. Leonard mengakui bahwa ada jalan
altrenatif melalui jalan sawit PT
Indotrubo dan PT Wana Sawit Subur Lestari. “Namun sementara masih banjir juga,”
jelasnya. (F.651)R.26
![]() |
Jembatan Sungai Buaya yang runtuh |
ANEKA BERITA : WARTAWAN PALANGKA POST DIPUKULI 7 POLISI
KEKERASAN
terhadap wartawan kembali terjadi di Palangka Raya, yang dilakukan oleh
7 orang anggota Polda Kalimantan Tengah terhadap Prasojo Eko Aprianto, Wartawan Palangka Post, saat peliputan
jurnalistik di Palangkara Raya. Pemukulan ini menyulut aksi solidaritas para
wartawan di Pangkalan Bun. Mereka dari berbagai media cetak dan elektronik
lokal dan nasional berkumpul di Bundaran Pancasila menggelar aksi protes
terhadap kepolisian, khususnya Polda Kalimantan Tengah.
Ketua
DPD Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) Kalimantan Tengah yang juga
Wapimred Palangka Post, Supardi, mengecam anggota polisi yang bertugas di Polda
Kalimantan Tengah yang melakukan pemukulan terhadap wartawan Palangka Post. “Kalau
benar oknum anggota polisi yang memukul itu, kami minta kepada Kapolda agar ditindak
tegas. Karena profesi wartawan dalam
peliputan dilindungi undang-undang, dan juga merupakan contoh kepada
aparat lain dengan harapan kejadian serupah yang anarkis kepada profesi
wartawan tidak terjadi lagi di
Indonesia, khususnya di Kalimantan Tengah”.
Supardi
juga menghimbau kepada profesi wartawan agar pada saat peliputan selalu
mengenakan tanda pengenal (id card/kartu pers) agar aparat di lapangan mudah mengenali mana wartawan yang meliput
berita dan mana yang bukan wartawan. Dan
bagi jurnalistik, dalam peliputan juga harus selalu mengedepankan Kode Etik Wartawan, dengan harapan aparat
jangan lagi menggunakan arogansinya
terhadap jurnalitik karena wartawan adalah mitra kerja kepolisian yang
dilindungi undang-undang. (F.651)R.26
![]() |
Para wartawan saat
demo menolak aksi kekerasan terhadap wartawan di Kalimantan Tengah |
Monday, April 28, 2014
UNTAIAN PERISTIWA : KORUPSI PEMBANGUNAN GEDUNG SDN RANGKAH I SURABAYA DILANJUT
PENANGANAN kasus dugaan korupsi
pembangunan gedung SDN Rangkah I Surabaya sebesar Rp 3,2 miliar yang sempat
tersendat cukup lama dan tidak ada gaungnya kini bakal berlanjut. Ini terbukti
ketika penyidik pidana khusus Kejari Surabaya sudah melakukan pemberkasan kasus
tersebut dengan tersangka WN, Dirut PT Samudera, dan pejabat Dinas Pemuda dan
Olahraga (Dispora) Pemkot Surabaya berinisial SSP.
Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari
Surabaya, Nurcahyo Jungkung Madyo SH, mengatakan, tim penyidik sedang bekerja
menuntaskan pemberkasan kasus korupsi tersebut. "Insya Allah minggu depan
sudah bisa diserahkan ke penuntut," katanya kepada wartawan, Jumat (21/3).
Menurutnya, penuntasan pemberkasan
baru dilakukan oleh kejaksaan setelah beberapa hari lalu menerima hasil audit
adanya kerugian negara dalam kasus ini dari Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan (BPKP). "Yang jelas, ada kerugian negaranya. Saat ini tim kita
masih bekerja untuk menghitung besaran kerugian negara tersebut,"
tuturnya.
Ditambahkan, dalam pemberkasan itu ada
dua tersangka yang terlibat. Yakni, WN, Dirut PT Samudera, dan SSP, pejabat
pembuat komitmen (PPK). "Ada dua tersangka pada kasus ini,"
tambahnya.
Pembangunan gedung SDN Rangkah I
Surabaya yang dilaksanakan pada 2009 diduga menyalahi ketentuan, di antaranya
terjadi pengurangan volume material dan ketidaksesuaian spesifikasi. Kesalahan
itu terkuak setelah gedung SDN Rangkah 1 yang dibangun dengan nilai proyek Rp
3,2 miliar pada 2009 itu rusak, meski baru saja dibangun. Parahnya lagi, pada
tahun 2012, kerusakan gedung sekolah dasar yang berlokasi di samping Pasar
Tambak Rejo tersebut semakin parah. Sejak itulah Kejari Surabaya menurunkan tim
penyidik untuk mengusut dugaan korupsi proyek ini. (F.568)R.26
![]() |
Nurcahyo Jungkung Madyo SH |
UNTAIAN PERISTIWA :POLEMIK PEDAGANG ASONGAN DALAM GERBONG KA EKONOMI
UPAYA pedagang asongan
untuk bisa berjualan di dalam gerbong Kereta Api (KA) Ekonomi terus dilakukan,
terutama di wilayah DAOP VII Madiun. Mereka melakukan demo di kawasan stasiun
KA. Seperti yang dilakukan pada akhir Februari 2014, para pedagang asongan yang
tergabung dalam Paguyuban Pedagang Asongan Kereta Api Indonesia (PASKI) melakukan
unjuk rasa damai di Stasiun Walikukun, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi,
Jatim.
Sekitar 200 orang pedagang asongan
melakukan unjuk rasa dan orasi yang intinya mengecam tindakan kasar dari
petugas polsuska dan aparat marinir dalam menghadapi kenekatan pedagang asongan
selama ini. Beberapa poster dibentangkan, di antaranya bertuliskan,”TNI Dari
Rakyat Untuk Rakyat”, ”TNI Manunggal Dengan Rakyat”, ”Neraka Bagi Pedagang
Asongan”, ”Kami Butuh Makan PAK!!” dan masih banyak lagi tulisan yang mengecam
tindakan pelarangan jualan di atas KA.
Unjuk rasa damai itu dimulai pukul
13.00 Wib. Setelah sholat Jum’at, mereka berkumpul di halaman depan Stasiun
Walikukun. Ternyata di situ juga sudah dijaga petugas dari Polsek Walikukun, Koramil
dan Polres Ngawi. Untuk mengantisipasi para pendemo masuk kawasan stasiun, maka
semua pintu ditutup dan dijaga personil petugas keamanan sehingga pedagang asongan
tidak bisa memasuki area Stasiun Walikukun.
Riyanto, salah satu korlap unjuk rasa,
dalam orasinya di atas meja yang dipakai sebagai mimbar, memohon kepada pihak
KAI untuk lebih berpikir manusiawi serta selalu mendengar tuntutan pedagang
asongan untuk bisa berjualan lagi di atas KA.
Pihaknya juga menolak keras tindakan kekerasan yang dilakukan
petugas polsuska dan marinir dalam menghadapi para pedagang asongan. Intinya,
ia dan rekan-rekan pedagang asongan hanya ingin mencari nafkah demi mencukupi
kebutuhan keluarga.
Para pedagang asongan tak lupa juga membawa anak-anak
mereka. Sambil mengacung-acungkan poster, anak-anak itu berteriak-teriak mendukung
upaya yang dilakukan orangtua mereka.
Mendekati pukul 13.30 Wib para unjuk
rasa masuk area Stasiun KA Walikukun melalui jalan perumahan penduduk yang
berada di pinggir rel KA dan ternyata di situ sudah dihadang puluhan petugas
polsuska dibantu aparat marinir. Pendemo berusaha untuk menemui Kepala Stasiun
Walikukun dengan tujuan mengadakan dialog guna mencari solusi agar pedagang asongan
diperbolehkan lagi berjualan. Sempat terjadi keributan kecil, saling dorong
antara pedagang dengan pihak aparat keamanan dan itu segera bisa diatasi,
akhirnya para pendemo hanya duduk-duduk di pinggir rel KA.
Aris (50), salah satu pendemo yang
berasal dari pedagang asongan Purwodadi, Jateng, saat ditemui Kasmijanto dari FAKTA
mengaku bahwa kedatangannya ke Ngawi merupakan bentuk solidaritas sesama pedagang
asongan dalam memperjuangkan tuntutannya. “Sejak pedagang asongan tidak
diperkenankan jualan di atas KA, penghasilan kami tidak ada karena kami hanya
mengandalkan jualan di dalam KA,” ujarnya berapi api. Menurutnya, semua cara
sudah mereka lakukan, mulai mengadu ke Dewan, Bupati sampai menemui pimpinan
KAI di Bandung tapi semuanya tidak menemukan hasil alias buntu.
Sekitar pukul 14.30 Wib, KA Brantas
dari Madiun masuk Stasiun Walikukun dan di sinilah mulai terjadi keributan.
Para pendemo nekat ramai-ramai menaiki KA yang sudah berhenti lewat pintu
gerbong KA tetapi petugas KA sudah mengantisipasinya dengan menutup semua pintu
gerbong. Menjaga agar tidak terjadi korban maupun kerusakan fasilitas KA maka
polsuska dibantu marinir mencoba menghalau pedagang asongan hingga terjadi saling
dorong. Bahkan ada beberapa pedagang asongan yang terjatuh. Keributan baru mereda
setelah KA Brantas melanjutkan perjalanannya, tetapi beberapa perempuan pedagang
asongan nekat berteriak-teriak memaki petugas sehingga mereka harus dikeluarkan
dari area Stasiun Walikukun.
Sampai kapan polemik pedagang asongan
dengan pihak PT KAI ini berakhir serta menemukan jalan keluar terbaiknya ?
Sepertinya memang sulit diwujudkan karena masing-masing pihak saling
mempertahankan argumennya. Pihak perwakilan PT KAI Daop VII Madiun saat
beraudiensi dengan para pedagang asongan yang melakukan demo di halaman DPRD
Ngawi beberapa waktu yang lalu menjelaskan bahwa pelarangan itu berdasarkan
pada Keputusan Direksi KAI Pusat (Bandung) serta adanya UU No.32 Tahun 2007
pasal 38 tentang perkeretaapian yang menyebutkan manfaat jalan KA diperuntukkan
bagi pengoperasian KA dan merupakan daerah yang tertutup untuk umum.
Ditambah lagi UU No.32/2007 pasal 173
yang menyebutkan bahwa masyarakat wajib ikut serta menjaga ketertiban, keamanan
dan keselamatan penyelenggaraan perkeretaapian. Serta masih ada lagi PP No.72
Tahun 2009 pasal 124 tentang Lalin dan Angkutan KA.
Sedangkan pihak pedagang asongan mengatakan,
larangan berjualan di dalam gerbong KA merupakan bentuk kesewenang-wenangan KAI
serta mematikan profesi dan penghasilan mereka. “Ini urusan perut Pak dan untuk
menghidupi anak-isteri, mestinya kan
dicarikan solusinya,” ucap Agus, salah seorang pedagang asongan, kepada FAKTA.
Dan, upaya pedagang asongan yang
tergabung dalam PASMA (Pedagang Asongan Madiun) sejak 19 Maret 2014 mendirikan
tenda keprihatinan dan aksi protes di trotoar depan Stasiun KA Madiun, setelah
sebelumnya mereka melakukan unjuk rasa serta menduduki halaman stasiun tapi
belum membawa hasil. (F.219)R.26
![]() |
Ibu-ibu dan anak-anak pedagang asongan saat demo di Stasiun Walikukun |
UNTAIAN PERISTIWA : H SAMSUL TEKUNI USAHA IKAN BAKAR SEJAK 1979
JANGAN takut untuk mencoba
sebuah usaha apabila ada dalam hati untuk melaksanakannya. Itulah yang
dikemukakan salah seorang pengusaha ikan bakar yang sangat terkenal di
Makassar, bahkan sampai di daerah Sulawesi Selatan. Dia adalah H Samsul atau H
Ancu, yang sekarang sudah masuk usia ke-56 tahun.
Selama di Makassar, pekerjaan yang dia
tekuni mulai tahun 1979 ini sangat banyak kenangan suka-dukanya. Pertama kali
membuka warungnya dia bermodalkan pas-pasan di Jalan Pettarani, persimpangan Jl
Urip Sumoharjo. Hingga sekarang dia menekuni usaha ikan bakarnya tersebut. Sudah
dua kali dia pindah tempat karena digusur.
H Samsul yang dikaruniai anak 6 orang,
3 putra dan 3 putri, dengan cucu 11 orang, kini sudah mempekerjakan sekitar 15
orang karyawan yang dibantu oleh anaknya dalam melayani tamu yang singgah makan
di warungnya.
Tamu yang hendak merasakan Ikan Bakar,
Sop Saudara dan Sop Konro yang dihidangkan H Samsul berdatangan mulai pagi hingga
malam. Dalam melaksanakan tugas di warungnya, H Samsul selalu didampingi istrinya,
Marsani, yang kini berumur 50 tahun. Posisi Warung Sop Saudara dan Sop Konro H
Ancu ini sangat strategis, sehingga pengunjung sangat mudah bila hendak mampir,
karena pas di pinggir Jalan Pettarani dan Urip Sumoharjo Km 4 Makassar.
Harapan H Samsul kepada kaum muda
supaya mempergunakan keahlian masing-masing selagi umurnya belum mencapai 40
tahun agar tenaga mudanya bisa dipergunakan untuk bekerja dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Yang patut dicontoh dari H Samsul adalah seringnya
membantu orang-orang susah yang datang kepadanya. (F.546)R.26
![]() |
H Samsul alias H Acung |
UNTAIAN PERISTIWA : GONDANG WETAN BERSUARA KEBEBASAN DEMOKRASI
DINAMIKA politik di Indonesia
mengalami proses metamorfosa perjalanan politik menuju kedewasaan dan kesadaran
di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jauh dari pusat ibu kota tercermin
kota kecil yang tak lepas dari pergolakan politik dari jaman ke jaman sekaligus
menjadi mitos benang merah maupun sumbu pendek untuk pergolakan politik di Indonesia
yang disebut poros Solo-Jakarta.
Kota Solo yang dikenal dengan sebutan Spirit of Java telah menunjukkan tentang
gambaran berpolitik di salah satu tempat tepatnya di Kampung Gondang Wetan RW I,
Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, yang telah memberikan
contoh kebebasan demokrasi yang bermartabat dalam nuansa sosialisasi
caleg-caleg yang terjun di masyarakat, blusukan, untuk kebersamaan walaupun
banyak perbedaan tetapi tetap satu, guyup-rukun dan gotong-royong.
Kampung Gondang Wetan, yang dulu
dikatakan “merah”, sekarang berubah menjadi beraneka ragam warna, di mana
banyak perbedaan tetapi tetap satu di dalam kebhinekaan. Itu tampak jelas pada
saat FAKTA menelusurinya mulai tanggal 2 Maret, 9 Maret, 16 Maret dalam agenda
acara senam pagi ibu-ibu RW I Gondang yang dihadiri salah satu caleg dari
Partai Nasdem Dapil II Banjarsari, Surakarta, Ninik Wahyu Pujiastuti.
Pelaksanaan senam pagi di Kampung Gondang Wetan yang dikoordinatori oleh ibu-ibu
di antaranya Ibu Tiwuk, Ibu Amik, Ibu Tatik, Ibu Suradi bekerja sama dengan
caleg Nasdem tersebut mengarah pada perencanaan rutinitas untuk mengadakan
senam pagi tiap hari Minggu jam 6 pagi. Adapun susunan pengurus senam pagi
Gondang Wetan RW I sebagai berikut;
Pelindung :
Bapak Sumarno (Ketua RW I Gondang Wetan)
Penasehat : Ketua
RT I, Ketua RT II, Ketua RT III, Ketua RT IV
Ketua : lbu Iis
Sekretaris : Ibu
Amik, Ibu Tutik
Bendahara : Ibu
Tatik, Ibu Cici
Humas :
Bapak Agus Sulistyawan dan Bapak Untung
Walaupun ada kabar tentang intervensi
yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan adanya
keharusan mendukung caleg tertentu, tidak menjadikan masyarakat Gondang Wetan lemah
maupun takut, justru muncul keberanian dan kedewasaan dalam ranah politik untuk
ikut berperan aktif mensukseskan pemilu damai 9 April 2014. Jiwa nasionalisme
yang berkobar pada masyarakat Gondang Wetan telah memporak-porandakan
pihak-pihak tertentu yang mengancam kebebasan berdemokrasi di Kampung Gondang
Wetan RW I.
Pada Minggu pagi, 23 Maret 2014, kembali
dilaksanakan senam pagi yang keempat kalinya. Dalam acara tersebut hadir juga
salah satu anggota dewan dari Partai Damai Sejahtera (PDS), Rudyricos, yang
ikut menyemarakkan senam pagi masyarakat Gondang Wetan RW I dan RW II. Setelah senam
pagi selesai diisi pengarahan dari Rudyricos untuk ibu-ibu supaya kumpulan senam
sehat tersebut diberi nama sebagai identitas agar dapat disosialisasikan untuk
tertibnya wadah senam sehat tersebut. (F.894)R.26
UNTAIAN PERISTIWA : LIMBAH TETAP ABADI DI GROGOL
MENJELANG pemilihan legislatif
(pileg) di daerah pemilihan Grogol, masyarakatnya dalam suasana kondusif,
tenang seperti tenangnya pengusaha di bidang tekstil yang bergerak di
perusahaan printing/sablon yang terang-terangan membuang limbah tanpa peduli siang
maupun malam, cuaca terang maupun hujan. Seperti yang dilakukan Arto Guna
Textil dan Garuda Mas yang berlokasi di JI Raya Solo Saki di Dlopo, Gedangan,
Grogol, Sukoharjo. Air yang mengalir berasal dari dua perusahaan tersebut
menuju pemukiman warga Danyung, Kwarasan, berwarna keruh dan berbusa, baunya
pun menyengat sangat tidak sedap.
FAKTA menemui Ketua RT 02/02, Pardo,
mendapatkan pengakuan bahwa limbah yang mengalir ke wilayahnya itu sudah berlangsung
lama. Kelihatannya ada pembiaran dari institusi terkait, bahkan dari anggota
DPRD Sukoharjo. Pardo menyampaikan rasa kekecewaannya pada caleg (calon legislatif)
yang melakukan sosialisasi di wilayahnya, tidak ada satu pun program yang
ditawarkan pada masyarakat mengenai penanganan limbah di wilayahnya tersebut.
Tidak berbeda dengan komentar Ketua RT
07/06 Tanjung Anom, Kwarasan, Agus, yang ditemui FAKTA mengungkapkan bahwa
banyak caleg (caton legislatif) baik yang baru mencalonkan maupun yang sudah
jadi anggota DPRD (incumbent) kurang
responsif terhadap lingkungan karena di wilayah Agus juga tidak lepas dari
pencemaran limbah perusahaan plastik, perusahaan printing dan limbah oli dari
perusahaan otobus yang ada di wilayah Cemani. Selain pencemaran, praktek
koperasi simpan pinjam yang sangat mencekik leher masyarakat dengan bunga pinjaman
20 % hingga 30 % pun tidak pernah disampaikan kecuali janji-janji yang muluk
tapi omong kosong. (F.876)R.26
UNTAIAN PERISTIWA : DUGAAN PENYELEWENGAN DANA GLH
JAKSA dari Kejati Jateng
memeriksa sejumlah saksi terkait dengan kasus dugaan penyelewengan dana dari United Nations Human Settlements Programme
(UN Habitat) di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Solo, Selasa sampai Kamis
(18/3 sampai 20/3).
Pantauan FAKTA, pada hari pertama
pemeriksaan, jaksa pemeriksa yang diutus berjumlah tiga orang . Pemeriksaan
dilaksanakan di ruang pemeriksan pidana khusus. Sejak pukul 09.00 WIB hingga
pukul 13.00 WIB jaksa memeriksa tiga orang. Informasi yang dihimpun FAKTA, para
saksi yang diperiksa merupakan pegawai BLUD GLH. Sedianya jaksa mengagendakan memeriksa
lima orang, termasuk Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (DPPKAD) Solo, Budi Yulistiyanto, dan Kepala Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana (Bapermas
P3AKB), Anung Indro Susanto. Namun, keduanya belum dapat diperiksa karena satu
hal. Budi Yulistiyanto urung diperiksa karena jaksa masih memeriksa saksi lain.
Saat ditemui FAKTA di kantor Kejari,
dia mengatakan datang untuk memenuhi panggilan pemeriksaan dari Kejati. Budi
menambahkan, berdasarkan keterangan di surat panggilan dirinya akan diperiksa
mengenai kasus BLUD GLH. Kendati demikian, dia tidak mengetahui diperiksa
sebagai saksi atau hanya diminta klarifikasi. "Saya hanya memenuhi
panggilan. Tapi tadi (Selasa) nggak jadi diperiksa karena para jaksa masih
memeriksa orang lain," kata Budi sambil berjalan menuju mobil dinasnya.
Sumber FAKTA mengatakan, tiga saksi
yang diperiksa jaksa adalah pegawai bagian keuangan BLUD GLH, Erma Ayu
Rachmawati, pegawai bagian teknis BLUD GLH, Patricia, dan Kepala Pengelolaan
BLUD GLH, F X Sarwono. Benar saja, saat ditemui wartawan seusai diperiksa,
mereka mengaku dari BLUD. Namun, ketika ditanya diperiksa dalam kaitan apa, mereka
bungkam. Hanya Patricia yang sedikit membuka suara. Saat ditanya apakah dia
diperiksa terkaitan kasus dugaan penyelewengan dana hibah dari UN Habitat
senilai Rp 10 miliar, Patricia hanya tersenyum. Dia merasa tidak berwenang
untuk menjawab. "Kalau soal materi pemeriksaan, saya nggak berwenang
menjawab. Bisa ditanyakan ke jaksa," jawabnya singkat.
Secara terpisah, Asisten Pidana Khusus
(Aspidsus) Kejati Jateng, Mayushi SH, saat dihubungi FAKTA membenarkan pihaknya
mengutus tiga jaksa untuk memeriksa saksi kasus BLUD di kantor Kejari Solo.
Namun, dia belum menjelaskan secara rinci terkait kasus tersebut.
Seperti diketahui, dana hibah dari UN
Habitat senilai Rp 10 miliar ditengarai bermasalah. Pasalnya, dana yang
sejatinya untuk membangun rumah layak huni bagi keluarga miskin digunakan BLUD
untuk membeli sebidang tanah di Mojosongo, Jebres, Solo. Dana yang digunakan
bukan pada peruntukannya itu diduga mencapai Rp 1,7 miliar. (F.876)R.26
Saturday, April 26, 2014
LINTAS JOGJA : RAKERNAS DUA IKADIN BERLANGSUNG DI JOGJA
![]() |
Dari kiri : IKADIN pimpinan Todung Mulya Libis dan IKADIN pimpinan Otto Hasibuan |
DUA organisasi Ikatan
Advokat Indonesia (Ikadin) baik versi Todung Mulya Lubis maupun Otto Hasibuan, pada
21-22 Maret lalu mengadakan Rakernas di Yogyakarta.
Saat konferensi pers di sela-sela
acara yang berlangsung di Quality Hotel
tersebut Todung Mulya Lubis antara lain mengharapkan penataan ulang
penegakan hukum di Indonesaia, termasuk substansi perundang-undangan. Terkait
KPK, pihaknya berharap penyadapan yang dilakukan tidak perlu ijin pengadilan
karena untuk mengungkap perkara korupsi tidak boleh ditunda-tunda. "Jangan
alergi atas semua penegakan hukum selama ini. Momen yang sangat historis Ikadin
berjuang sebagai garda depan penegakan hukum," katanya.
Todung juga mensinyalir adanya erosi
tanggung jawab kebangsaan dan sosial dari para advokat. "Banyak yang sudah
menyerah dan hanya membela perkara demi uang. Itu tidak layak untuk hidup,
dalam diri mereka ada tanggung jawab,” tambahnya. Untuk itu dirinya ingin semua
advokat ada tanggung jawab. "Bangsa ini tidak akan eksis tanpa tanggung
jawab, cari bentuk yang pas dan tepat untuk masa depan, kami sebagai bagian
dari organisasi advokat beranggapan wadah tunggal sudah tidak pada tempatnya,
kemajemukan profesi menuntut kemajemukan organisasi. Ikadin jadikan kemajemukan
profesi atau multibar untuk dilaksanakan,” tegas Todung pada puluhan wartawan
yang menghadiri acara tersebut.
Sedangkan di tempat terpisah, sore
harinya, Otto Hasibuan dalam keterangan persnya antara lain mengatakan,
pihaknya akan mengevaluasi bantuan cuma-cuma, evaluasi sikap kerja DPC Ikadin
juga divisi hukum, maupun kerja sama
pendidikan dengan perguruan tinggi. Cita-cita Ikadin sebagai organisasi yang
membela rakyat bisa dikerjakan dan harus bermanfaat bagi masyarakat. Pihaknya
memandang perubahan UU utamanya UU Advokat sangat mencederai masyarakat. Dalam
Rancangan UU Advokat antara lain disebut soal DAN (Dewan Advokat Nasional). DAN
diusulkan Presiden dipilih dewan dan dibiayai pemerintah. "Padahal ciri
khas advokat di dunia adalah independen. Profesi advokat demi keadilan
masyarakat. Adanya DAN akan menghancurkan profesional karena bisa diintervensi
yang mana diusulkan oleh beberapa orang yang banyak tidak disepakati oleh
PERADI," ujarnya.
Otto juga mendukung keberadaan KPK
dan perlunya penyadapan tapi jangan sampai disalahgunakan secara
sewenang-wenang. IKADIN versi Otto yang menggelar acara di Jogja Plaza Hotel
juga dihadiri ratusan perwakilan advokat
dari seluruh Indonesia. (F.883)R.26
LINTAS JOGJA : ALEK MULAI SOROTI BEBERAPA PROYEK DI DIY
JANJI Alek kepada FAKTA untuk turut mengawal kebijakan
pembangunan di DIY ternyata tidak main-main. Ketua Umum LSM Korek (Komunitas
Rakyat Ekonomi Kecil) ini bahkan mengajak FAKTA menelusuri salah satu program
pemerintah yang sempat mendapat berbagai reaksi masyarakat.
Adalah MSMHP atau Metropolitan Sanitation Management and
Health Project (Pengelolaan Sanitasi dan Kesehatan Perkotaan) di bawah
kendali Satker Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) Dinas
Pekerjaan Umum DI Yogyakarta. Proyek ini mencakup wilayah administratif Kota
Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul, yang dikenal dengan nama
KARTAMANTUL. Drajat Widjunarso, Kepala Satuan Kerja PPLP DIY, saat ditemui di
kantornya mengatakan, dengan adanya proyek tersebut pihaknya ingin sistem
pengelolaan limbah bisa lebih baik lagi. Kemudian dipaparkanlah soal drainase
Samirono dan Janti. Di mana berfungsi untuk mengurangi lamanya genangan air
hujan, contohnya kawasan Ambarukmo Plasa yang kini tidak banjir lagi.
"Kalau banjir biasanya terkait perilaku masyarakat membuang sampah sembarangan,”
dalihnya.
MSMHP sendiri untuk mengelola air
limbah skala besar di mana banyak saingan karena kota lain pada
memperebutkannya dan DIY bersyukur bisa mendapatkannya. Target saat ini 14 ribu
sambungan rumah baru supaya IPAL berfungsi maksimal. Drajat meminta semua pihak
untuk membantu jalannya proyek tersebut yang saat ini tengah diaudit BPK setelah
sebelumnya Inspektorat Daerah masuk. Sistemnya melalui penggalian jalan selebar
1,25 m atau dibor untuk menanam PVC atau ada HDPE sepanjang 54 km.
"Gali pasang pipa berdasar kemiringan terus pasang menhul tiap jarak 50
meter, setelah itu diurug,” jelasnya.
Permasalahan mulai timbul karena
kandungan tanah di bawah Kota Yogjakarta ternyata kebanyakan pasir. Jadi saat
jalan dibuka 1,25 m kanan-kirinya menjadi runtuh. Ditambah kontribusi curah
hujan yang kemudian banyak mengakibatkan bolong (lobang) di bekas galian,
keberadaan kabel optik juga menyumbang peranan akan rusaknya jalan.
Dicontohkan pula saat jalan di
Demangan Baru saat salah satu bus pariwisata ambles di menhul, yang ternyata
merupakan mata air. Prosesnya memang memerlukan waktu. Saat kembali menutup
galian juga harus rata jalan, sedang kalau ada pengguna jalan jatuh atau
kecelakaan pihaknya berani bertanggung jawab. "Nanti akan diaspal dua
tahap, ini program Kementerian PU Dirjen Cipta Karya,” tandasnya mengakhiri
wawancara dengan FAKTA.
Alek mengkritisi pembangunan yang
dilakukan agar jangan sampai merusak insfrastruktur yang sudah ada. "Coba
lihat jalanan yang ada saat ini," tegas Alek yang merasa prihatin sehabis
menolong korban kecelakaan bermotor akibat terpeleset menhul. "Harusnya
rekanan yang notabene dari BUMN
bisa memberikan contoh semua pihak saat menjalankan kegiatannya. Pasti akan
kita sikapi kalau tetap begini keadaannya,” tandasnya kemudian. (F.883)R.26
![]() |
Menhul (tutup
bulat) MSMHP sebagai salah satu contoh yang kurang rapi pengerjaannya |
Subscribe to:
Posts (Atom)