Wednesday, June 7, 2017

ADVETORIAL PEMKOT SURABAYA

Anak-Anak Surabaya Penerima Beasiswa Penerbangan Diwisuda

“Yang terpenting, kalian jangan pernah puas atas apa yang kalian capai. Kalian harus terus belajar dan berusaha melakukan yang terbaik,” ujar Walikota Surabaya, 
Tri Rismaharini, kepada para wisudawan.
PROGRAM bantuan beasiswa penerbangan di bidang pendidikan aircraft, structure dan maintenance yang digagas oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sejak tahun lalu kepada anak-anak berprestasi dari keluarga kurang mampu, kini telah terlihat hasilnya. Beberapa anak Surabaya yang diterima di Akadami Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Surabaya, diwisuda.
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, yang hadir dan bertindak sebagai inspektur upacara wisuda taruna tersebut mengaku gembira sekaligus bangga, ada beberapa anak muda asal Surabaya yang mampu mencapai pendidikan tinggi. Bahkan, boleh jadi mereka yang diwisuda tersebut, sebelumnya tidak pernah membayangkan bisa bersekolah dan lulus dari akademi tersebut.
Ikut hadir dalam upacara wisuda taruna program studi non diploma teknik pesawat udara (TPU) angkatan IV dan Basic Aircraft Structure (BAS) angkatan I ATKP Surabaya di lapangan upacara ATKP Surabaya, Direktur ATKP Surabaya, Ir Setiyo MM, Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan, DR Wahyu S Utomo, dan M Basuki Marianto selaku Kepala PPSDM. Dan tentunya, para orangtua siswa yang diwisuda. 
“Kami bangga kalian bisa mencapai pendidikan tinggi yang mungkin sebelumnya belum pernah kalian pikirkan. Saya ucapkan selamat dan selamat berkarier di seantero Indonesia. Saya juga sampaikan terima kasih kepada ATKP Surabaya yang telah berkenan membina anak-anak kami di Surabaya,” tegas Walikota Tri Rismaharini dalam sambutannya saat upacara wisuda taruna, Senin (17/4/2017).
Disampaikan walikota, wisuda bukanlah sebuah akhir. Melainkan awal tantangan untuk mengabdi di seantero Indonesia. Dengan kompetensi yang dimiliki anak-anak Surabaya hasil dari pendidikan dari pendidik di ATKP, walikota percaya mereka bisa bekerja dengan baik dan membawa nama baik almamater, kotanya dan bahkan negaranya.
“Yang terpenting, kalian jangan pernah puas atas apa yang kalian capai. Kalian harus terus belajar dan berusaha melakukan yang terbaik,” sambung walikota.
Walikota perempuan pertama di Surabaya ini juga mengingatkan mereka untuk jangan sekali-kali melupakan jasa orangtua. Sebab, para orangtualah yang paling berjasa dalam membentuk karakter mereka menjadi seperti sekarang. “Tanpa peran orangtua, kalian tidak mungkin berada di sini. Karena itu, jangan pernah melupakan jasa orangtua. Kalian harus ringankan beban orangtua yang membutuhkan uluran tangan kalian,” sambung walikota alumnus ITS ini. 
Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Supomo, menuturkan, ada sebelas anak Surabaya yang ikut diwisuda dalam wisuda taruna AKTP tersebut. Beberapa dari mereka merupakan hasil seleksi Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya yang sebelumnya melakukan seleksi di beberapa sekolah di Surabaya, kemudian bekerja sama dengan berbagai instansi. Di antaranya dengan PT Garuda Maintenance Facility (GMF) dan ATKP.
“Kami akan terus berupaya untuk memberikan bantuan beasiswa kepada anak-anak berprestasi di Surabaya yang berasal dari keluarga kurang mampu. Untuk tahun ini kami masih menunggu formasi dari PT GMF,” ujar Supomo.
Suasana haru terlihat usai upacara wisuda ketika para orangtua menemui putra-putrinya. Beberapa dari mereka terlihat sesenggukan tanda haru sekaligus bangga setelah anaknya diwisuda.
Salah satu anak Surabaya yang ikut diwisuda adalah Candra Sugio yang berasal dari Gadukan Utara, Kecamatan Morokrembangan. Dari sekian puluh anak yang diwisuda, Candra paling sumringah. Terlebih, oleh walikota, ia disemati jaket berwarna hijau dengan logo Persebaya. Candra memang seorang bonek- pendukung Persebaya. “Rasanya senang dan bangga. Terlebih bisa membahagiakan orangtua,” ujarnya.

Candra mengatakan, dirinya merupakan alumnus SMKN 5 Surabaya jurusan Teknik Permesinan. Dia kemudian mengikuti tes seleksi yang diselenggarakan Dinsos Surabaya untuk program bantuan beasiswa. Setelah diterima, dia kemudian masuk di ATKP. Sejak masuk Juli 2016 lalu, dia mengaku mendapatkan banyak wawasan. Tidak hanya terkait jurusannya di basic aircraft structure. Tetapi juga pendidikan sikap dan karakter dari para pengasuh di ATKP Surabaya. “Setelah wisuda ini, saya sudah tanda tangan kontrak untuk ditempatkan di Cengkareng,” ujarnya. (Rilis)

No comments:

Post a Comment